Jumat, 12 November 2021

Majelis ke 30 "Mengenal alloh Atas Nikmat-Nya"

📓terjemahan kitab fathur robbani.

Shakh Abdul Qodir al-Jailani.

📄Majelis ke 30 "Mengenal alloh Atas Nikmat-Nya"



Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany


Pagi tanggal 16 Jumadil Akhir tahun 545 Hijriyah di Madrosah,



Beliau berkata:


amat beruntung orang yang mengenal alloh atas kenikmatan-Nya dan menyandarkan segala permasalahannya kepada-Nya, menelanjangi jiwanya dari sebab akibat, dan kekuatannya, orang berakal adalah orang yang tidak memperhitungkan amalnya untuk alloh, tidak mencari pahala atas segala perbuatan baiknya.



Celaka kau, 


kau sembah alloh tanpa dasar ilmu, 


berzuhud tanpa ilmu, 


mengabil dunia tanpa ilmu, 


itulah penutup di atas penutup, 


kau tidak memilih yang baik dari yang buruk, 


kau tidak bedakan antara apa yang wajib dan apa yang tidak wajib bagimmu,


kau tidak mengenal teman dan musuhmu,


setiap hal ini hanya terjadi karena kedunguanmu atas hukum-hukum alloh dan peninggalanmu untuk melayani para guru yaitu guru amal dan guru ilmu yang bisa menunjukkanmu pada jalan alloh,


Seharusnya ucapan itu untuk yang pertama, sedang amal yang kedua, dan dengan mengamalkannya kamu bisa sampai kepada alloh, 

tiada sesuatu penyambung kecuali di sertai ilmu zuhud di dunia dan berpaling dengan hati, orang berzuhud itu rela melepas dunia dari cengkeramannya, & zuhud yang benar itu mengusir rasa cinta dunia dari hati, berzuhudlah di dunia dengan mengikuti hati mereka maka jadilah zuhud itu setingkat dengan mereka, pergaulilah mereka lahir dan batin, karena api tabiat mereka telah padam, hawa nafsu mereka terkendali dan keburukannya menjadi baik.



Anak-anak muridku, 


bila zuhudmu di dunia telah sempurna, maka zuhudlah dalam ikhtiar dan ciptaan, kamu tak perlu takut atau mengharap mereka segala sesuatu yang memerintah nafsu jangan kau terima kecuali setelah datang perintah alloh. Adapun yang biasa terjadi padamu dari sudut hati itu melalui ilham atau tidur sambil sinis menjauh dari semua ciptaan, walaupun organ tubuh tenteram tidak ada ibarat yang membuat madorat bagimu ibarat (pengajaran) itu hanya terjadi di sertai ketenangan hati, ia adalah perkara besar yang tidak menenteramkan dirimu sampai hawa nafsu, tabiat setan dan apapun selain alloh menjadi hilang bagimu, ketika itu kau baru hidup berdekatan dengan alloh, mati lalu bangkit, lalu saat di kehendaki kamu di bangkitkan kepada alloh. 



pengembalian menjadi makhluk ketika itu tidak di ketahui sejauh mana perbaikan mereka dan pengembalian mereka menuju pintu alloh, engkau datang dari dunia dan akhirat bermil-mil semata untuk memperoleh bagian dunia dan akhirat. kau di beri kekuatan lagi karena kekerasan manusia, lalu kamu di kembalikan kepada mereka (dari sesat) mereka dan menetapkan perintah kewajiban alloh jika hal itu tidak di kehendaki, maka pendekatan alloh bagimu dan kebebasanmu dari selain alloh, tiada di amanatkan untuk ciptaan setelah mencapai Al-Haq (Dzat pengada keberadaan ini) Dia Maha ada sebelum dunia ini, pengada segala sesuatu yang konstan setelah keberadaan ini, ketahuilah dosa dosamu itu laksana hujan maka siapkan taubat untuk setiap tetesannya.



Celaka, 


kau pembenci,


kau pemuja nafsu “libido” 


kau penggemar wanita, 


kau penghormat semua itu, 


lihatlah isi alam kubur, 


bicaralah pada penghuni penghuninya dengan lisan iman, niscaya mereka menyampaikan berita tentang situasi yang melingkupinya.



Wahai manusia, 


perbaguslah persahabatanmu bersama alloh, 


takutlah kepada alloh, 


beramalloh dengan hukum hukum alloh karena alloh membebanimu berupa amalan-amalan berdasarkan hukum itu,


beramalloh dengan hukum itu,


penuhilah hak ketuhan alloh, 


jika kau beramal menggunakan hukum itu berarti kau telah menunaikan amal dengan usahamu, bahkan kau termasuk mendorong orang lain untuk mengamalkanya & dampak ilmu yang kau punya itupun membawa manfaat atas ilmu yang belum pernah kau pelajari (mungkin yg di maksud ilmu laduni). karena ketika itu keberadaanmu bersama ilmu alloh dan bersama manusia dengan hukum hukum alloh, jika demikian, kamu tercatat sebagai orang pertama yang mengetahui yanh bersumber dari ilmu alloh dan sedang menuju ke pencarian ke dua. Bila kenyataan penjejakan dalam hal pertama berhasil maka suatu saat yang keduapun kau dapatkan berupa orang yang kau jumpai, Tapi, bagaimana engkau bisa bertemu wali jika lakumu tetap seperti itu surutlah ke belakang dan terapkanlah akal, terapkanlah pendapat ilmu, baru amal di lanjutkan ikhlas. 


Sabda Nabi saw:


“Bertaqqarublah. Baru setelah itu baru ber-uzlah.”



Orang beriman itu, orang yang belajar sesuatu yang di wajibkan atas dirinya, kemudian mengisolir dirinya dari manusia bersunyi-sunyi diri untuk beribadah kepada alloh, dia mengenal ciptaan cukup sebagian di antara mereka, dan mengenal alloh lalu mencitai, mencari dan melayani alloh, ia juga tahu bahwa dlar, naf’, baik atau buruk itu bukan di tangan mereka, bahkan hal itu justru berlaku untuk mereka datang dari alloh, maka bisa di lihat bahwa orang yang termasuk golongan mereka itu lebih baik dari pada yang lekat dunia untuk kembali kepada alloh dengan meninggal furu’nya, di ketahui pula bahwa furu’ itu cukup banyak, sedang sumbernya hanya satu, karena itu tetapkanlah kau selalu bersama alloh. 



Lihatlah kaca berfikir, maka bisa kau lihat bahwa berhenti pada satu pintu itu lebih baik dari pada berhenti pada pintu-pintu yang beraneka ragam, Karena itu berhentilah pada alloh, bersandarlah pada alloh karna orang beriman yang yakin ikhlas dan berakal sebenarnya telah di beri kejernihan berakal, oleh sebab itu dia menjauh dari keramaian manusia, dan mengkesampingkan para mahluk.



 Ya alloh jadikanlah kami hanya menghamba padamu dan ber-zuhud terhadap segala sesuatu selainmu. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar