Agar hidup ini selalu tentram dan damai harus dibarengi dengan upaya mendekatkan
diri kepada Allah, merasa selalu diawasi-Nya akan terhindar dari perbuatan munkar dan
akan menjadikan seseorang itu hidup jujur. Keyakinan seperti itu tertanam dalam Syaikh
Abdul Wahab Rokan sebagaimana dalam wasiatnya ke-42 sebagai berikut:
Maka hendaklah kamu iktikadkan dengan hati kamu, bahwasanya Allah Ta’ala ada
hampir kamu dengan tiada bercerai-cerai siang dan malam. Maka ia melihat apa-
apa pekerjaan kamu lahir dan batin. Maka janganlah kamu berbuat durhaka kepada-
Nya sedikit jua, karena Ia senantiasa melihat juga tetap hendaklah senantiasa kamu
memohonkan keredaan-Nya lahir dan batin (42).22
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa Syaikh Abdul Wahab Rokan selain tetap
mementingkan kehidupan spiritual seperti zikir, suluk dan tawajjuh, ia juga mendorong
sifat mawas diri dalam menempuh kehidupan di dunia dan akhirat harus mendapat
perhatian yang seimbang, sebagaimana tercantum dalam pendahuluan wasiatnya yang
menegaskan bahwa martabat yang tinggi dan mulia hanya dapat dicapai bila ada keseimbangan
kehidupan dunia dan akhirat tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar