Minggu, 28 November 2021

Mengenal Alloh, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada pelantara atau hubungan dengan Alloh tanpa pelantara

Kajian alhikam.


Puji syukur harus kita panjatkan kepada Allah SWT, jangan kepada siapapun dan apapun, karna dialah satu satunya yang wujud sehingga semua mahluknya yang Adam (tidak ada) itu tidak layak kita jadikan sebagai alamat dari puji syukur itu. Namun untuk melakukan itu kita harus tau cara memujiNya dan cara bersyukur padaNya, karna jika hanya memuji dan bersyukur hanya dengan sebatas lisan semata maka orang kafirpun bisa melakukanya bahkan mereka lebih Paseh dari kita, tapi mereka tidak melakukanya dengan tindakan dan dengan batin mereka (hanya bisa sebatas Lisan semata) nah bersyukur yang di lakukan dengan tindakan dan batin inilah yang harus kita ketahui supaya kita bisa melakukanya, insya Allah akan kita kaji di lain kesempatan.

Solawat dan salam jangan lupa haturkan kepada Baginda rosul, karna kita ini adalah pegangan beliau, anggotanya beliau, (di bawah bendera risalah kenabianya, maka menjadi kewajiban bagi kita untuk bersolawat kepadanya sebagai manusia yang sangat beruntung karna telah di takdirkan Allah menjadi umatnya, karna nabi Ibrahim as saja pernah meminta supaya di batalkan kerosulannya hanya karna dia ingin sekali menjadi umat Baginda rosul Saw karna begitu banyaknya Rahmad yang Allah limpahkan kepada umat Baginda nabi Muhammad ini, jika nabi Ibrahim saja bahkan seperti itu karna kepinginya menjadi umat nabi Muhammad maka bagaimana dengan kita yang telah di takdirkan Allah menjadi umatnya nabi Saw ini?? Kita justru malas bersolawat. (Sama seperti kami yang menulis inipun juga malas melakukanya) semoga Allah menyadarkan kita semua untuk menerimah sepenuh hati, mengakui bahwa nabi Muhammad itu memang rosulnya kita (kita berdiri di bawah bendera kerosulan dia) dan mempertemukan kita dengan nabi Saw, sehingga dengan seperti itu semoga kita bisa ringan bersolawat bahkan hati dan bibir mengucapkan solawat itu dengan sendirinya. Aamiin.

Setelah memposting beberapa terjemahan kita tasawuf, dan mungkin akan ada tambahan lagi (jika Allah mengizinkan) kali ini kita akan mulai mengkaji terjemahan itu, karna jika hanya membaca terjemahan saja itu Masi kurang dari cukup, kita Masi harus mengkajinya lagi hingga kita mengerti betul maksud dan tujuanya, dan dari sanalah kita baru bisa berangkat untuk melakukan ajaran itu dengan Zahir dan batin sehingga barulah dampak dari pemahaman itu dapat di rasakan.

Pada posting terdahulu kita mengkaji muqoddimah alhikam dan kali inipun sama, karna memang Mukoddimah alhikam ini panjang penjelasanya dan sarat maknanya.

Di muqoddimah alhikam ada di katakan bahwa:

Adapun definisi ilmu tasawuf atau tauhid, Junaid al-Baghdadi berkata yaitu:

☞Mengenal Alloh, sehingga antaramu dengan Allah tidak ada pelantara atau hubungan dengan Alloh tanpa pelantara,(dan Masi banyak lagi poin poin setelahnya, namun husus di posting kali ini kita hanya akan membahas poin itu saja, karna penjelasan satu kalimat itupun akan sangat panjang)


Kita kaji perkaranya saja:

Mengenal Alloh: maksudnya adalah harus telah wushul / sampai pada allah, sudah fana, sudah menyaksikan Allah SWT, dan untuk bisa kenal pada Allah itulah kita harus memfanahkan diri, karna untuk mengerti perkara ini kita membutuhkan tuntunan kitab dan orang yang mengerti betul arti, maksud, dan tujuan dari kajian kajian di kitab itu, dan yang seperti itu harus orang yang telah sampai pada Allah, sebab bagaimana mungkin orang buta bisa menuntun orang buta.


Kalimat selanjutnya: sehingga antaramu dengan Allah tidak ada pelantara atau hubungan dengan Alloh tanpa pelantara, 

ini yang susah menjelaskanya, karna untuk memahaminya kita tidak hanya di butuhkan kecerdasan berfikir, tuntunan kita tasawuf, dan guru yang telah wushul pada Allah tapi juga harus di tunjang oleh pancaran cahaya ilahi, pancaran cahaya ilahi ini hanya di berikan Allah jika kita telah membersihkan cermin hati dari semua dosa dan kemaksiatan yang di lakukan oleh semua panca Indra, juga dari semua kesyirikan. Sebenarnya 2 itu saja sudah cukup untuk membersihkan cermin hati, tapu dua perkara itu luas cakupannya, sehingga di butuhkan ketelitian dan kejujuran untuk menilai diri sendiri yang sebelumnya telah mengerti apa saja yang hala dan hara, tidak hanya makanan tapi juga perbuatan, baik yang di perbuat mata, telingah, mulut, tangan, kali, perut, semua itu bisa berbuat dosa.

Dan hati harus meninggalkan semua kesyirikan yang untuk menjelaskan perkara apa saja yang termasuk ke dalam perbuatan syirik itu tidak cukup hanya dengan 1 postingan ini saja, bahkan satu kitab penuh seperti alhikam, sirrul asror, Futuhul gaib, itu semua penjelasan yang ada di dalamnya sampai penuh satu kitab itu hanya supaya kita mengerti mana yang syirik dan yang tauhid,

Tapi singkatnya syirik itu ada 3 macam yaitu:

1. Syirik jali

2. Syirik hofi

3. Syirik akhfa

Untuk syirik jali adalah syirik yang jelas sekali seperti:

Menyembah, memuja, meminta bantuan, mengadakan perjanjian dengan jin, seperti yang terjadi pada perbuatan: santet, teluh, hodam, guna guna, fudu, uang gaib, uang kembali, menggandakan uang, memelihara tuyul, pesugihan, babi ngepet, penglaris, pelet, gendam, dan Masi banyak lagi contohnya.

Syirik hofi / syirik halus: pelakunya adalah orang yang beribada karna menginginkan pahala, syurga, dan takut neraka, padahal jika Masi ada keinginan balasan Allah pada setiap ibadah itu namanya Masi belum ikhlas, karna ikhlas itu artinya tanpa mengharap imbalan apapun baik kepada mahluk ataupun kepada Allah, dan melakunya hanya sebagai pengabdian semata,

Jadi walau tanpa mengharapkan imbalan pahala dan syurga kita harus tetap melakukan amal ibadah karna Allah, bahkan melakukanya dengan senang hati karna itulah pengabdian diri pada Allah yang sesungguhnya,  jika Masi mengharap imbalan maka itu Masi belum ikhlas.

Dan syirik yang ke 3 yaitu syirik akhfa ini syirik yang halus dari yang halus, syirik inilah yang sangat susah meninggalkanya, sehingga tanpa sadar tau tau hati / batin kita sudah melakukan syirik ini bahkan oleh ahli tasawuf.

Mugkin ini saja dulu, lain kali akan kami jelaskan lagi perkara2 yang masi belum di kaji bahkan di posting kita yang ini, seperti syirik akhfa yang tidak kami berikan contohnya, karna itu terlalu halus penjelasanya sehingga sebagian orang akan salah paham dalam memaknai penjelasanya nanti.


Jangan sungkan komen, jangan malu bertanya,

Salam bersaudara.!!









Tidak ada komentar:

Posting Komentar