perkara rahasia / sirr.
Dalam benar tasawuf, Sering kali kita mendengar atau membaca bahwa ada perkara tertentu yang menjadi rahasia allah,Namun rahasia itu tidak semata mata rahasia, karna perkara itu tetap di beritahukan kepada para hambanNya yang Allah kehendaki, tapi meskipun seperti itu, perkara itu akan tetap terahasia dari hamba Allah yang lainya yang tidak di kehendaki Allah bagi dirinya untuk mengetahuinya sekalipun orang yang telah oleh Allah di beritahukan rahasia itu menjelaskan perkara rahasia itu kepada dirinya, sehingga Orang yang tidak di kehendaki Allah untuk mengetahui rahasia itu akan tetap tidak sampai pada pengertian / tingkatan rasa yang semestinya. Itulah mengapa untuk mengetahui rahasia Allah yang menjadi hakikat dari kehidupan kita harus di tunjang oleh pancaran ilahi, dengan cara memfanahkan diri, membersihkan cermin hati dari segala sesuatu selain Allah SWT. Untuk itu kita membutuhkan tuntunan kitab tasawuf, dan guru yang telah wushul pada Allah SWT.
Rahasia akan tetap Jadi rahasia, Allah menyimpan rahasia nya dengan sangat rapat, dan hanya orang tertentu saja yang dapat mengakses rahasia Allah itu,
Rahasia itu bukan perkara yang akan terjadi di masa depan karna itu hanya godaan bagi para waliullah, bukan juga perkara mengetahui isi hati seseorang, melihat dan mendengar jarak jauh, atau menyaksikan berbagai alam gaib dan isinya, itu semua adalah mahluk, itu semua hanyalah godaan bagi orang yang sudah mengetahui rahasia Allah, rahasia yang sebenarnya itu adalah perkara pengenalan manusia pada Allah yang tidak bisa di jelaskan oleh siapapun dan tidak bisa di ibaratkan oleh suatu apapun.
Kita mengira bahwa rahasia itu adalah mengetahui isi hati seseorang, melihat dan mendengar jarak jauh, atau menyaksikan berbagai alam gaib dan isinya, dan memgetahui perkara yang akan terjadi di masa depan, padahal itu semua adalah godaan semata, seorang waliullah akan di beritahukan beberapa perkara seperti itu atau keseluruhanya itu hanya sebagai ujian, singkat kata Allah ingin membuktikan pada walinya itu seberapa dalam cintanya pada Allah, bagaikan Allah berkata:
"Jika dulu kau mencintaiku sepenuh hatimu sehingga kau ku angkat kehadiranku, maka sekarang mana yang akan kau pilih, apakah aku (Allah) atau perkara yang mengagumkan di mata manusia pada umumnya seperti berbagai karomah yang sebenarnya jika kau lebih memilih itu dari padaku maka kau bukan lagi dari termasuk salah satu dari wali ku"
Allah memberi tes / ujian itu bukan karna Allah tidak tau sejauh mana cintamu padanya, tapi dia ingin memberi tahuku terhadap sejauh mana cintamu padanya, karna manusia hanya akan percaya jika ada buktinya, maka dia berikan berbagai kejadian tertentu yang tidak masuk akal, supaya kau dapat melihat dirimu sendiri, menilai dirimu sendiri bahwa kau mungkin sampai saat itu juga Masi saja terpesona pada suatu perkara yang lain selain dari pada Allah. Yang tidak mengetahui itu adalah hambanya, sedangkan Allah itu maha mengetahui segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar