Mengapa keakuan harus di hilangkan?? Itu jawabannya sudah kami jelaskan pada posting kami terdahulu yaitu: Setan dalam bentuk manusia.
Lalu bagaimana caranya???
1. carilah yang kau sebut sebagai aku di keshatianmu itu, aku yang solat, aku yang puasa, aku yang sodako, aku itu selalu mengaku ngakui kodarat Allah sebagai hasil perbuatanya sendiri.
2. Jika kau sudah bertemu atau mengetahui yang mana dirimu maka Tanyakan pada dirimu sendiri: "sejak kapan kau bisa membuatnya sendiri sehingga dia ada. Karna sesuatu yang kaya di sebut ada itu harus karna adanya karna dirinya sendiri, buka di adakan / di ciptakan oleh sesuatu yang lain. Jika sesuatu itu adanya karna di adakan / di ciptakan maka akunya keberadaanya itu kembali kepada yang menciptakan buka pada yang di ciptakan, Dan begitulah seterusnya jika kau menemukan aku aku mu yang baru di dalam dirimu. Karna sifat wujud. Wujud itu apa dan bagaimana??
Aku ternyata bukan aku,
Hingga kau merasa bingung dan bertanya tanya aku ini apa?
Aku ini siapa? (Benar benar dari perasaan hati, tanpa berpura pura karna berharap di lihat manusia)
Di saat kau sudah merasa seperti itu, maka di saat itulah kau sebenarnya sedang berada di depan gerbang makrifat allah.
Maka jeritkanlah hatimu kepada allah, tanyakanlah kepada allah "aku ini siapa ya allah.? Aku ini siapa??, Tolong beritahu aku." Menagis dan merataplah karna saat itu kau sedang di perhatikanya secara khusus.
Inilah kalimat konyol yang di harap harapkan oleh seorang salik supaya hatinya mengucapkan ucapan itu dalam jalanya menuju allah, karna jika sudah seperti itu maka sudah sama saja dengan di depan pintuh makrifatNya, dan tinggal menunggu Allah membukanya untuk dia.
yang wujud (ada) itu hanyalah Allah semata sedangkan yang maujud itu adalah Adam (tidak ada) Allah-lah zat wajibul wujud itu. Zat wajibul wujud inilah pengertian dari penjelasan perkara keakuan itu yang sebenarnya, tapi jika kau Masi belum fana (di terimah Allah sehingga masuk ke gerbang makrifat itu) maka kau tidak akan sampai pada pengertian yang sebenarnya, sehingga kau akan menganggap sesat atas segala penjelasan ini bahkan menganggap sesat semua ilmu tasawuf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar