Keterangan Penulis:
Judul : Cahaya Iman (Terjemah Qathrul Ghaits Fi Syarhi Masaaili Abi Laits)
Pengantar : Ust. Hamiduddin S.Pd.I
Al-Mutarjim : Khoiruddin Ibnu Burdah ad-Dlo’ify
Sampul : Ad-Dlo’ify
Kategori : Ilmiyah
Bentuk : Buku Mini
Status : Sudah Dicetak
Hak Cetak : M2KD & Shohib Ghurfah al-Malikie
PENDAHULUAN
بسم الله الرحمن الرحيم
فيا رب بالتوحيد وحد قلوبنا اليك المهيمن والغفور الرحيما
Hamdan wa syukron lillah yang telah melimpahkan nikmat-nikmat-Nya , termasuk juga nikmat kesempatan untuk menulis terjemahan ini. Shalatan wa tasliman ala Habibillah Muhammad ibni Abdillah, suri tauladan para hamba Allah yang telah membawa dan menyampaikan ayat-ayat-Nya dimuka bumi ini. Agar yang gelap menjadi terang, yang buta bisa melihat, yang tuli bisa mendengar, yang keras bisa lembut, yang sakit bisa sembuh dan yang lupa bisa ingat, dengan pancaran ruhaniyah, imaniyah yang dibawanya.
Berangkat dari memaksakan diri, berangkat dari keinginan hati dan dari keinginan seorang abdi untuk juga sama dengan yang lain, menjadi abdi yang berbakti, saya luangkan apa yang saya punya, pikiran, waktu dan tenaga untuk menerjemah kitab yang berjudul asli QATHRUL GHAITS ini. Walau dengan kemampuan yang sangat begitu minim dan pengetahuan yang sangat belum layak untuk menjadi seorang al-mutarjim, baik dari masalah gramatika dan pemahaman bahasa Arab serta mentranslitnya kedalam bahasa Indonesia. Ini semua tidak lain karena saya juga berharap menjadi seorang abdi yang baik dan berbakti, atau paling tidak saya sudah berkeinginan, mencoba dan berusaha, walau pun akhirnya terjemahan ini masih berserakan dengan kekurangan dan kesalahan.
Sadar akan hal ini, akan ke-serba kekurangan saya, saya mohon kepada siapa saja yang mebacanya untuk meneliti kembali terjemahan ini. Menambah yang kurang, mengurangi yang lebih dan membuang yang salah serta menggantinya dengan yang benar. Tidak ada lain kecuali untuk terwujudnya pengabdian seorang abdi yang baik berbakti pada Ilahi Rabby.
Akhirnya, meski hanya dengan berupa terjemahan yang sederhana dan “biasa-biasa” saja, saya tetap berharap pada Ilahi Rabby al-Mustajibud da’awati semoga terjemahan ini dapat bermanfaat fiddini, waddunya wal akhirah untuk saya khususnya dan muslimin umumnya walau tidak seperti kitab aslinya.
Amin Ya Rabb, Amin…
Khoiruddin Ibnu Burdah ad-Dlo’ify
الحمد الله ياربي
MATOR KASO’ON & PANGAPORAH ABDINAH:
Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pendiri Pesantren dan semua Masyaikh tanpa terkecuali “Nyo’on pangaporah se sobung betessah, abdinah bennyak kacangkolangan tor kasalaan. Mator kaso’on atas sadejeh epon se ampon eparengagih de’ abdinah, jazakumullah khairal jaza’ fiddini waddunya wal akhirah”.
Ketua Pembina M2KD RH. MOH. THOHIR ZAIN (RAUL) “Nyo’on pangaporah, abdinah gita’ bisa ngatoragih pangabdian se ce’ saenah. Mator kaso’on atas sadejeh bimbingan sareng didikan epon ajunan de’ abdinah, jazakallah khairan katsiran wa wahaba laka zaujatan jamilatan sholihatan”.
R. ARIF & R. SANUSI Tanah Wulan-Maisan Bondowoso “Mator kaso’on sareng nyo’onah pangaporah, abdinah ki’ paggun ta’ ejeb”
Semua para ASATIDZ, terkhusus UST. HAMIDUDDIN S.Pd.I yang telah sudih meluangkan waktu dan pikiran demi terbitnya terjemahan yang sederha serta masih jauh dari kesempurnaan ini. Semoga apa yang telah ajunan-ajunan berikan, sampaikan mendapatkan balasan baik dari-Nya. IA-lah satu-satunya Dzat yang bisa memberikan balasan terbaik. Semoga semuanya bisa bermanfaat untuk kita semua fiddini, waddunya wal akhirah. Amin…
Semua teman-teman M2KD yang tidak pernah bosan untuk terus “mengkompori” saya agar terus memaksakan diri untuk berpikir, belajar dan akhirnya menulis, walau sebenarnya saya tetap sadar punya apa saya, siapa saya dan seperti apa saya.
Terima kasih…Semoga apa yang sudah kita usahakan bersama tidak sia-sia, atau paling tidak kita bersama telah mencoba untuk melakukan kebaikan dan menjadi orang baik-baik.
Terima kasih…semua…
“Sangat sadar kalau al-mutarjim masih al-mubtadi’, pun masih penuh dengan dosa-dosa, maka sangat sadar juga akan kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang begitu banyak dalam terjemahan ini.
Dari ini al-mutarjimul mubtadi’ berharap pada siapa saja yang membaca terjemahan ini untuk berkenan mengoreksi, menambah serta membetulkan kesalahan-kesalahan dan kekurangan yang terdapat didalamnya, guna i’lai kalimatillah azza wa jalla fi hadzihid dunya”.
Al-Mutatjimul Mubtadi’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar