Ajaran tasawuf
✒RISALAH 20
terjemahan kitab futuhul gaib
🔰
المقالة العشرون
فـي قـولـه صـلـى الله عـلـيـه و ســلـم :
(( دع مـا يُـريـبـك إلـى مـا لا يـريـبـك ))
قـال رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : دع ما يريبك إذا اجتمع مع مالا يريبك, فخذ بالعزيمة الذي لا يشوبها ريب ولا شك, ودع ما يريبك, فأما إذا تجرد المريب المشوب الذي لم يصف عن حز القلب وحكه فتوقف فيه وانظر الأمر فيه, فإن أمرت بتناوله تناوله فدونك وإن أمرت بالكف عنه ومنعت فكف, فليكن ذلك عندك كأنه لم يكن ولم يوجد, ارجع إلى الباب وابتغ عند ربّك الرزق, وإن ضعفت عن الصبر أو الموافقة أو الرضا أو الفنا فهو عزَّ وجلَّ لا يحتاج أن يذكر فليس بغافل عنك وعن غيرك, وهو عزَّ وجلَّ يطعم الكفار والمنافقين والمدبرين عنه فكيف ينساك؟؟ أيها المؤمن الموحد المقبل على طاعته والقائم بأمره في آناء الليل وأطراف النهار.
( وجه آخر ) دع ما في أيدي الخلق فلا تطلبه ولا تعلق قلبك به, ولا ترجو الخلق ولا تخافهم, وخذ من فضل الله عزَّ وجلَّ وهو ما لا يريبك, وليكن لك مسؤول واحد ومرجو واحد ومخوف واحد وموجود واحد وهمة واحدة وهو ربك عزَّ وجلَّ الذي نواصي الملوك بيده وقلوب الخلق بيده التي هي أمراء الأجساد, وأموال الخلق له عزَّ وجلَّ, وهم وكلاؤه وأمناؤه, وحركة أيديهم بالعطاء لك بإذنه عزَّ وجلَّ وأمره وتحريكه, وكفها عن عطائك ذلك, قال الله عز وجل : }وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ{.النساء32. وقال تعالى : }إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ لَا يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقاً فَابْتَغُوا عِندَ اللَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ{.العنكبوت17. وقال سبحانه : }وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ{.البقرة186. وقال تعالى : }ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ{.غافر60. وقال تعالى : }إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ{.الذاريات58. وقال تعالى : }إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ{.آل عمران37.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Buanglah apa saja yang menyebabkan pikiranmu ragu terhadap halal atau haramnya sesuatu dan ambillah yang tidak menimbulkan keraguan kepadamu.”
(📝ambil aman saja, ambil yang pasti halal saja, yang ada kemungkinan haram lepaskanlah, hadis ini adalah perintah rosul padamu supaya kau bersikap warok)
Jika hal-hal yang meragukan bercampur dengan hal-hal yang tidak meragukan (subhat), maka ambillah yang tidak meragukan itu dan buanglah yang meragukan itu.
Mengenai perkara yang menimbulkan keraguan dan senantiasa mengacaukan pikiranmu tentang halal atau haramnya perkara itu,
Nabi SAW bersabda,
“Berdosalah kamu, jika kamu menimbulkan kekacauan dalam hatimu.” Dalam hal ini,
hendaklah kamu menunggu perintah batinmu
(📝 tambahan admim.
kau bisa menunguh perintah batinmu dengan catatan bahwa: jika batinmu itu yang tidak menginginkan apapun selain allah, jika di batinmu masi menginginkan sesuatu selain allah maka batinmu akan menasehatkan padamu sesuatu yang salah, maka jika batinmu masi di keadaan seperti itu maka jangan hiraukan apapun perintah batinmu, tapi berusahalah membersihkan batinmu terlebi dahulu sampai yang di inginkan batinmu hanya satu, yaitu hanya menginginkan allah).
kembali ke terjemahan futuhul ghaib:
Jika kamu di perintahkan untuk melakukannya (oleh hati yang sudah hanya menginginkan allah tadi), maka lakukanlah dan jika kamu di larang untuk melakukannya, maka janganlah kamu melakukannya, lupakanlah perkara itu (yaitu perkara yang meragukan halal haramnya atau subhat) dan kembalilah kepada Allah.
Jika kamu merasa bosan dan jenuh untuk bersabar, ridha dan bertawakal dengan tulus ikhlas kepada Allah dan di dalam keadaan ‘fana’, maka ketahuilah bahwa Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa tidak butuh "di ingat", dan Dia tidak lupa kepada kamu dan mahluk-mahluk yang lain. Dia Maha Kaya dan Dia juga yang memberi makan dan rizki kepada orang-orang kafir, munafik dan orang-orang yang tidak patuh kepada-Nya. Tidak mungkin Allah itu lupa, wahai orang-orang yang beriman, yang percaya kepada keesaan-Nya, yang patuh kepada perintah-Nya dan yang berpegang teguh kepada-Nya siang dan malam.
Sekali lagi Nabi Muhammad SAW bersabda, “Buanglah apa saja yang meragukan pikiranmu dan ambillah yang tidak meragukannya.”
Ini juga berarti kamu tidak boleh berkeinginan untuk mengambil apa-apa yang ada pada tangan orang lain, tidak boleh berangan-angan supaya orang lain memberimu sesuatu dan tidak boleh takut atau khawatir kepada mereka.
Bertawakallah kepada Allah, harapkanlah pertolongan dari-Nya dan terimalah pemberian-Nya yang mungkin juga datang melalui mahluk-Nya. Inilah yang tidak menimbulkan keraguan dalam pikiranmu (sudah pasti halal).
Jadikanlah satu saja sebagai tempatmu meminta, satu pemberi saja dan satu tujuan saja, yaitu Allah. Karena Dia-lah Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Agung. Dia-lah yang menguasai segala Raja dan mengontrol seluruh hati manusia yang di ibaratkan sebagai raja bagi badan, lantaran hati itu mengontrol badan. Badan dan harta benda yang di miliki oleh manusia itu, sebenarnya adalah kepunyaan Allah jua. Manusia adalah wakil Allah atau pemegang amanat-Nya. Apabila manusia memberimu sesuatu, maka sesungguhnya gerak tangan mereka itu adalah dengan ijin dan perintah Allah, dan sebenarnya adalah gerak Allah juga. Begitu juga, jika sesuatu itu ditahan untuk tidak sampai kepadamu. Pendek kata, Dia-lah yang memberi dan Dia jualah yang menahan pemberian itu.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman, “Mintalah kepada Allah karunia-Nya.” Dia juga berfirman, “Sesungguhnya apa saja yang kamu sembah selain Allah tidak langsung dapat mengontrol rizki kamu. Oleh karena itu, mintalah rizki kepada Allah, sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya.” Dia juga berfirman, “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku sangat dekat. Aku akan mengabulkan permintaan orang-orang yang meminta, apabila mereka meminta kepada-Ku.” Firman-Nya pula, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkan doamu itu.” Firman-Nya lagi, “Sesungguhnya Allah itulah yang memberi rizki, Tuhan Yang Maha Gagah lagi Maha Perkasa.” Selanjutnya Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tiada terhingga.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar