📄Robithoh, Alam Malakut dan Alam Jabarut
Robithoh sedang mengaitkan perjalanan ruhani dengan Mursyid atau Syeikh yang membimbing kita. Robithoh biasanya menjadi tradisi para Sufi saat awal penempuhan perjalanan menuju Allah, bisa melalui Tawassul ketika berdoa, atau hadiah surat Al-Fatihah kepada mereka. Namun cara ber-Robithoh pun ada aturannya sesuai dengan petunjuk Syeikhnya. Dalam robithoh seorang murid inginnya tidak membayang-gambar atau foto sang Syeikh atau sang Mursyid. Orientasinya hanya untuk Wajah Allah saja. Dalam dalam Al-Quran, "kemana punah menghadapi, disanalah Wajah Allah." Bukan wajah makhluk Allah, atau wajah guru atau Mursyid.
Dalam Robithoh membenarkan tentang at-Tashawwur bi-Shurotis Syeikh, yang berarti gambar atau sosok guru, maksudnya sebenarnya seseorang. Namun, saat anda suluk dan berdzikir atau bertawajuh, tiba-tiba melintas - tanpa anda kehendaki- wajah guru, yang disebut Tashawur bishuratis Syeikh. Bukan berusaha menghadirkan sosok Mursyid atau Syeikh.
Sebab jika kamu sedang melihat wajahmu, lalu nyawa dicabut oleh Allah saat itu, apakah kamu tergolong Husnul Khotimah atau Su'ul Khotimah? Sebab di akhir hayat anda bukan Allah yang terbayang dalam ingatan anda, tapi wajah makhluk Allah, yaitu Syeikh anda. Nah, renungkanlah!
Alam Malakut adalah tahap atau derajat ruhaniyah yang digambarkan sebagai alam atau wilayah kebajikan hakiki atau sejatinya rasa jiwa. Disanalah dunia Ruh hanya merindukan dan menghendaki Allah semata (tanzih), dan disanalah Alam Malakut itu menjadi taman jiwa yang hakiki, dengan keindahan Asma’ dan sifatNya Allah yang terpantul dalam hamparan Ruh kekasih Allah.
Sedangkan Alam Jabarut adalah Alam Ilahi yang menjadi hamparan Ma’rifatullah, dimana seluruh elemen satu dalam banyak dan banyak dalam satu, menjelma dalam penyucian tasbih kepada Allah semata. Dunia Rahasia Ilahi, itulah Alam Jabarut. Nah, di atas Alam Jabarut masih ada lagi Alam Lahut, Alam Hahut dan Bahut serta Ahut. (Maha Ghuyubul Ghuyub) . Wallahu A’lam.
Kita tidak diperintah untuk memasuki alam-alam itu. Dan anda jangan berambisi untuk memasukinya. Karena yang memasukkan ke alam-alam itu Allah jua. Bukan kehendak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar