Terjemahan kitab Minah assaniyyah
(Sayyid ‘Abdul Wahhab As-Sya’rani, dari wasiyat tuan gurunya yang ma’rifat billahi Ta’ala yaitu Syaikh Abu Ishaq Ibrahim Al-Matbuliy)
wasiat ke 14
Memperbanyak Istighfar
Dalam hadits riwayat Bukhari di sebutkan: “Aku beristighfar kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari sebanyak 70 kali”. Dan dalam hadits riwayat Muslim di sebutkan: “Ketika hatiku gundah, maka aku beristighfar kepada Allah sebanyak 100 kali”.
Abu al-Hasan asy-Syadziliy menyatakan bahwa sudah seharusnya salik untuk selalu beristighfar kepada Allah meski tidak sedang melakukan dosa. Karena sebagaimana di sebutkan dalam hadits bahwa Nabi begitu sering ber-istighfar dan bertaubat kepada Allah. Padahal Allah sudah dan mengampuni semua dosa Nabi.
Bahkan ketika rizki menjadi sulit, maka dengan istighfar pintu rizki akan menjadi terbuka. Sebagaimana hal ini di sebutkan dalam hadits Ibn Hibban: “Barang siapa menetapi istighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, menjadikan kemudahan dari setiap kesedihan-nya, dan memberinya rizki tanpa dia sangka-sangka”
Dan ketika suatu kaum selalu beristighfar, maka Allah tidak akan menimpakan suatu musibah kepada mereka. Sebagaimana firman Allah:
وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Dengan demikian, sudah seharusnya salik untuk selalu beristighfar memohon ampun kepada Allah. Agar dosa-dosa yang telah di lakukannya mendapat ampunan-Nya. Bahkan ketika dia mendapati orang-orang menilai dia sebagai orang yang baik, namun dalam dirinya tidak demikian. Maka bersegeralah untuk beristighfar kepada Allah ‘azza wa jala. Sebagaimana hal ini di utarakan oleh para ulama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar