Tidak Syah Sholat seseorang melainkan dengan Mengenal akan Allah
Di dalam perjalanan Makrifatullah Mengenal akan Allah maka di mulai dengan Mengenal akan Diri sendiri Diri yang sebenar-benarnya Diri Sebab Diri yang dikatakan sebenar-benarnya Diri itu, yang memiliki Hubungan langsung dengan Allah. Tentu bagi mereka yang sudah faham tentang Makrifat telah Mengetahui yang mana Diri yang harus di kenal itu.
Akan tetapi dari mereka-mereka yang telah kenal akan Diri banyak yang tidak menyedari bahwasannya apa yang telah dilaluinya diketahuinya itu masih Sebatas Kulit dalam pandangan Arifbillah.
Kenapa demikian..? kerana Diri yang banyak diketahui oleh Sebahgian penuntut Makrifatullah itu masih terbatas kepada Diri yang ada pada Dirinya Sendiri. Dan ada juga yang terbatas pada pandangannya kepada Orang yang diistimewakan dan diAgungkannya.
Sedangkan Makrifat yang sebenarnya dan Sesempurna-Sesempurnanya adalah Makrifat yang Sejati tidak ada batasannya dan tidak terbatas oleh Diri Sendiri saja mahupun orang tertentu saja.
Setiap orang yang berada di dalam lingkaran Makrifat merujuk kepada Sumber Pengetahuan Allah Sumber Hakikatullah yang di sebut dengan Nur Muhammad, Sebagaimana dalil yang telah diFahami oleh mereka-mereka yang berFaham Makrifat bahwa Nur Muhammad itu Awal-Awal dari segala sesuatu. Dengan Nur itu maka terciptalah Seluruh sekelian Alam beserta isinya.
Bahwasannya Allah Swt telah menjadikan akan Ruh-ku daripada Zat-Nya sedangkan sekelian Alam beserta isinya terbit dari pada Nur-ku
Nur Muhammad
Sesungguhnya Aku adalah Bapak sekelian Ruh sedangkan Adam adalah Bapak dari sekelian Batang tubuh Jasad.
Dari dalil tersebut telah menguraikan bahwa Hakikat Nur Muhammad itu tidak hanya ada pada satu Diri saja melainkan ada pada setiap yang Maujud. Sehingga tak terbatas bagi Nur Muhamad itu, melainkan meliputi sekelian Alam termasuk pada Diri Sendiri.
Jika seseorang Mengenal akan Allah melalui Nur-Nya Nur Muhammad yang ada pada Dirinya Sendiri maka belum lah dikatakan Mengenal akan Allah yang meliputi sekelian Alam. Begitu juga jika seseorang Mengenal akan Allah melalui Nur-Nya Nur Muhammad yang ada hanya pada orang-orang tertentu yang diistimewakannnya dan diAgungkannya dari Diri Ustadz-ustadznya, Guru-gurunya, Syaikhnya ataupun Mursyidnya maka sesungguhnya ia masih terhijab oleh yang sesuatu yang dipandangnya.
Rumus dari pada Makrifatulah yang sebenarnya dan itu adalah .
Syuhudul Wahdah Fil Katsroh, Syuhudul Katsroh Fil Wahdah.
Memandang yang Satu Nur ada pada yang banyak, memandang yang banyak ada pada yang Satu
Saya katakan bahwa seseorang yang Mengenal Allah sebatas pandanganya kepada Dirinya Sendiri atau orang tertentu yang diistimewakan dan diAgungkannya maka mereka itu Mengenal akan Allah masih sebatas Kulit saja dari pemahaman Marifatullah yang sesungguhnya.
Jika demikian, bagaimana mungkin ia akan sampai kepada keikhlasan tertinggi dan bagaimana mungkin ia mengatakan telah bertemu dengan Allah sedangan di halaman Istana Allah saja DARKATUL QUDRAT ia belum memasukinya, kerana masih terdinding terhijab pandangannya dari sesuatu selain Allah Swt HAQQUL HAKIKI.
Jika Anda benar-benar ingin menjumpai Allah dan bertemu dengan Allah maka lepaskanlah pandangan Hatimu dari sesuatu apa pun. Jangan berhenti pada pandangan
JAMALULLAH KEINDAHAN ALLAH
maka Nescaya Engkau akan mabuk dan takjub di dalamnya.
Pandanganmu akan Hakikat Nur yang ada hanya pada Dirimu saja atau yang ada hanya pada orang yang Engkau kagumi dan istemawakan saja membuktikan bahwa tanpa Engkau sedari Engkau telah tenggelam dan mabuk di dalam Sifat
JAMALULLAH KEINDAHAN ALLAH.
Ketahuilah! Bahwa untuk sampai kepada Allah Swt dengan melalui EMPAT tahapan, yaitu
JALALULLAH Kebesaran dan Keagungan Allah
JAMALULLAH Keindahan Allah
QOHARULLAH Kekerasan Kepastian Allah)
KAMALULLAH Kesempurnaan Allah
Untuk boleh menaiki tahapan-tahapan tersebut agar sampai kepada
KAMALULLAH KESEMPURNAAN ALLAH
Maka Wajib baginya Satu Pandangan yaitu Allah Swt tanpa melalui perantara selain Nur Muhammad. Sedangkan Nur Muhammad itu meliputi setiap yang Maujud termasuk pada Diri Sendiri.
Sehingga yang dikatakan sebenar-benarnya Guru Mursyid Murobbi adalah Nur Muhammad Rasulullah Saw sebagai pemegang Kunci Pintu Surga/MIFTAHUL JANNAH.
Siapapun mereka itu, jika Satu yang di pandang yaitu Allah Swt, melalui Hakikat Nur Muhammad yang meliputi sekelian Alam maka tidak ada sebutan yang pantas baginya selain ARIFBILLAH.
Jika masih ada pandangan yang terbatas atau dibatasi tentang Hakikat Nur Muhammad itu pada beberapa Diri saja maka belumlah pantas baginya menyandang sebutan ARIFBILLAH melainkan mereka itu masih di sebut dengan orang yang berada pada TARIKAT Perjalanan menuju kepada Allah.
Mursyid Murobbi tidak hanya ada pada satu Diri
Melainkan Meliputi setiap Sekelian Alam
Siapa yang sanggup mematikan Diri
Itulah Langkah Awal Menuju Diri Sejati
Jangan tertipu dengan apa yang dipandang
Kerana semuanya hanyalah Bayang-Bayang
Tidak terpisah Al-Haq dengan selayang pandang
Tujulah kepada satu yang ada di dalam pandang
Belumlah dikatakan sebenar-benarnya Mengenal
Sebelum Engkau mengerti JALAL, JAMAL, QOHAR DAN KAMAL
Empat Sifat yang Maujud dan Nyata pada Nur-Nya
Alif itu menunjukkan akan Zat-Nya
Lam Awal adalah ketetapan Sifat-Nya
Lam Akhir kenyataan Asma’Nya
Sedangkan Ha adalah bukti dari Af’aal-Nya
Kesempurnaan Allah dalam keserba meliputannya
Pada Muhammad Rasulullah segala Rahsianya
Sebagai inti dasar dari sekelian Alam
Menjadi saksi kemaujudannya
Alif adalah Jati Diri Muhammad
Kaf itu adalah Ilmu Muhammad
Ba’ adalah Kelakuan Muhammad
Ro’ itu kehendak pada Diri Muhammad
Dari situlah Maha Agung Allah Ta’ala
Dalam keserba Meliputan sekelian Alam
Allah dan Muhammad Satu Rahsia
Menjadi Kalimah ALLAH dan AKBAR
Kerana itulah Rasulullah bersabda
Agungkanlah dan besarkanlah Kalimah Allah : Allahu Akbar…. Allahu Akbar…… Allahu Akbar Walillahil hamd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar