Minggu, 19 Desember 2021

SYUHUDU WAHDAHU FI WAHDAH

 


Saksilah pada yang Satu didalam yang Satu.


Sesungguhnya maksud saksilah pada yang Satu didalam yang Satu adalah dengan cara berAmal penyaksian yang Satu dari yang Satu yaitu semuanya dari pada Allah dan kembali kepada Allah.


INNA LILLAHI WAINNA ILLAIHI ROJIU’N


Semuanya dari Allah dan harus kembali kepada Allah


Zat itu dari pada Zat yang Satu,

Sifat itu dari Sifat pada yang Satu,

Asma, itu dari pada Asma yang Satu

Af’aal itu didalam Af’aal yang Satu


Zat Sifat, Asma, dan Af’aal Allah Taala

Semesta Alam jua,


Sesungguhya semua yang Wujud dan Zahir adalah dari pada yang Satu dan sebenarnya memang Satu dan tidak disekutukan dengan yang lain dari pada yang Satu.


Bahwasanya Allah Taala menzahirkan SifatNya untuk menyatakan ZatNya dan menzahirkan Af’aalNya untuk menguji SifatNya dan menzahirkan AsmaNya Semata-mata untuk menyatakan Sifat Af’aalNya dan ZatNya.


Tidak ada sebab lain Allah Taala menzahirkan segala-galanya melainkan untuk Dirinya saja

Setelah kita menyentuh dan memahami tentang konsep tentang ZIKIR tersebut maka kita harus juga membicarakan tentang petuah-petuah dan adab-adab berzikir supaya Zikir yang dilafazkan itu akan mencapai tujuan untuk membersihkan Hati kita dengan Allah Swt


Perlu untuk ditegaskan disini bahwa sesuatu Zikir yang dikerjakan tanpa mengikuti adab dan petuah-petuah berzikir Nescaya zikir tersebut akan menjadi sia-sia kerana tidak mencapai matlumat Zikir yang sebenarnya.


Banyak orang berzikir mengikuti selera masing masing, terasa hendak berzikir dengan nyaring lantas dinyaringkan suaranya, terlintas dihatinya hendak dilagukan Zikir tersebut, lantas dilagukanya, terasa hendak dilenggak-lenggokan tubuhnya, lantas dilenggak-lenggokkan tubuhnya, pendek kata berzikir bagi mereka adalah dengan cara melafazkan Zikir mengikuti sekehendak Hati tanpa mendapat petuah yang Mutlak untuk mencapai Matmulat Zikir yang dikerjakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar