Kehidupan Dunia sejatinya adalah perjalanan Manusia menuju atau Kembali kepada Allah Asalnya Namun Manusia sering kali lupa Diri dan tujuannya kerana tergoda nikmatnya kehidupan dan gemerlapnya Dunia Oleh kerana itu Allah mengingatkan dalam Alquran Dan kembalilah kamu kepada Allah dan berserah Dirilah kepada Allah.
Manusia tidak tahu ia akan dilahirkan di mana atau siapa yang melahirkannya Tapi ada fitrah dalam Dirinya yang telah ditetapkan Allah Bahwa ia hidup untuk tujuan tertentu dan oleh kerana itu ia akan melewati sebuah jalan ke arah itu Ada kesedaran dalam Dirinya tentang Allah Sang Pencipta Tapi kehidupan Dunia kerap membuatnya lupa Segalanya Ia lupa dari mana berasal dan akan ke mana ia berjalan.
Allah dan Rasulullah mengingatkan dan menegaskan Manusia pada Hakikatnya tengah berjalan menuju Allah Dunia menurut Rasulullah sekadar tempat berteduh persinggahan Sementara sebelum lanjut ke tujuan akhir Allah Rasulullah berSabda, Bagaimana Aku boleh mencintai Dunia? Sementara Aku di Dunia ini tak lain kecuali seperti seorang pengendara yang mencari tempat teduh di bawah pohon untuk beristirehat sejenak lalu Meninggalkannya.
Dikisahkan Jabir bin Abdullah pernah bersama Rasulullah Tiba-tiba datang laki-laki berwajah cerah berambut rapi berpakaian serba putih Kemudian ia berkata kepada Rasulullah
Salam Wahai Rasulullah. Apakah Arti Dunia ini?" Beliau menjawab Seperti impian orang yang tidur."
Ia bertanya lagi Apakah Syurga itu? Beliau menjawab Sebagai ganti Dunia bagi mereka yang mencarinya Ia kembali bertanya Siapa sebaik-baik Manusia? Beliau menjawab Orang yang menaati Allah.
Ia bertanya lagi, Bagaimana sikap yang baik di Dunia ini? Beliau menjawab, Berkemas-kemaslah seperti orang yang mengejar kafilah Ia bertanya lagi Berapa jarak antara Dunia dan Akhirat? Beliau menjawab, Sekejap mata.Setelah itu, ia pun pergi dan tidak kelihatan lagi. Rasulullah berSabda kepada para sahabat Laki-laki itu adalah Jibril. Ia datang untuk menjauhkanmu dari Dunia dan mencintai Akhirat.
Allah adalah tujuan sesungguhnya perjalanan Manusia. Kesedaran ini akan menjadikan perjalanan Manusia lebih berarti dengan banyak beribadah dan beramal Saleh. Berarti tidak hanya bagi Dirinya, tapi juga orang lain. Ia akan berjalan di muka Bumi dengan menebarkan kebaikan kepada apa pun
Bahkan kepada orang yang berbuat jahat atau ingin mencelakakannya. Seluruh anggota badannya didedikasikan untuk kebaikan kerana itulah yang akan dipersembahkan kepada Allah ketika ia bertemu dengan Allah
Tak ada Manusia yang Sempurna. Dalam perjalanan di Dunia akan ada kesalahan dan kekeliruan Tapi seperti kata Nabi, sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat dan memperbaiki Diri. Selain itu, Allah juga Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Dia juga Maha Penyayang. Dia akan selalu menyeru hamba-Nya mengingatkannya untuk Kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang Wahai jiwa yang tenang Kembalilah kepada Allah dengan Hati yang redha dan diredhai Allah Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.
Kembalilah kamu kepada balasan Allah dan kepada pemuliaan Allah dalam keadaan redha dengan apa yang Allah sediakan untukmu dan Allah pun redha terhadap Dirimu.
Wahai jiwa yang tenang terhadap Dunia, kembalilah kepada Allah dengan meninggalkan Dunia tersebut. Kembali kepada Allah dengan menempuh jalan menuju Akhirat. Kembali kepada Allah bukan sekadar pulang tanpa membawa apa-apa melainkan kembali dengan bekal Amal Saleh di Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar