Ada juga orang yang berpendapat bahwa Diri Manusia itu terbagi menjadi dua unsur saja yaitu Rohaniah dan Jasmaniah.
Unsur Rohaniah termasuklah nyawa atau jiwa, dan juga pikiran, minda, khayalan, akal, dan sejenisnya yang berunsur Rohaniah atau kejiwaan.
Yang berunsur kejasmanian adalah anggota badan kasar seperti kepala, badan, kaki, tangan, telinga, mata, dan sebagainya yang terdiri dari unsur-unsur api, angin, tanah dan air.
Kedua unsur kejiwaan dan lahiriyah ini saling berhubungan antara satu dengan yang lain, saling pengaruh mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
Kalau seseorang itu hatinya susah, atau duka, perasaan ini langsung mempengaruhi Jasmaninya seperti tidak Nafsu makan dan minum dan akibatnya badan jadi kurus dan tidak sehat. Sebaliknya pula kalau badan sakit, pikiran pun rungsing dan ini menyusahkan Hati dan jiwa.
Demikianlah adanya pengaruh mempengaruhi antara Jasmani dan Rohani.
TIGA UNSUR DIRI AKU
AKU itu diri. Diri insan terbagi menjadi 3 bagian menurut pendapat sebagian Ahli Sufi, yaitu bagian jasmani, bagian mithali dan bagian ruhani.
Unsur ROH itu adalah Diri yang sebenarnya, itulah diri yang tidak akan ‘mati’ menurut istilah biasa. Diri ini berpindah alam saja dari satu alam ke satu alam yang lain. Diri inilah yang Mulia dan menjadi ‘Ayat’ atau ‘Nur Allah’
Kejadiannya Mulia dan Agung.
Unsur Mithali adalah Unsur antara Jasmani dengan Rohani.
Ia adalah diri lapisan yang kedua.
Yang termasuk didalamnya adalah pikiran, minda dan tubuh halus yang bukan Jasmani dan bukan pula Roh yang sebenarnya.
Diri inilah yang biasa mengembara dalam Alam mimpi takkala kita tidur.
Di lapisan yang ketiga ada Diri Jasmani yaitu badan kasar kita yang terdiri dari Empat unsur antara lain Unsur Air, Unsur Angin, Unsur Api dan Unsur Tanah.
Diri ini memerlukan unsur-unsur yang Empat itu untuk dapat hidup. Kehidupannya hanya akan Wujud setelah Empat unsur itu tersedia.
Itulah tiga bahagian Diri Manusia. walau bagaimanapun, unsur Roh itulah yang paling penting. Roh itu Hidup. walau ‘Hidup’ lapisan yang dua lagi tidak berfungsi.
Dengan adannya ROH barulah Diri kita dapat berfikir, berkomunikasi, makan, minum, bermain, bergerak dan sebagainya.
Tanpa Roh segalanya akan kaku, Mati, dan tiada berguna lagi.
AKU INSAN SAGHIR
Menurut Falsafah Kesufian, AKU itu adalah Insan Saghir yakni Manusia Kecil.
Alam semesta raya yang gaib dan yang nyata, adalah Insan Kabir atau manusia besar. Insan Saghir itu adalah Alam Saghir yaitu Alam keil dan Insan Kabir itu adalah Alam besar.
Dikatakan demikian kerana hakekat-hakekat dalam Insan Kabir atau manusia besar itu ada dalam Insan Saghir.
Apa yang ada pada Insan Kabir itu ada terbayang dalam Insan Saghir atau Alam Kecil yaitu Manusia.
Alam Kabir itu pula mengandung alam ruh, alam mithal dan alam jasmaniah atau alam fizikal. Alam-alam ini juga ada pada Insan Saghir atau manusia.
Manusia terdiri dari unsur-unsur roh, mithal, tubuh, sebagaimana Alam Besar ini terdiri juga dari unsur-unsur roh, mithal dan fisikal.
ROH itu nyawa yang ‘hidup’. Fizikal itu jisim atau tubuh. Mithal itu antara Roh dan Tubuh yang disebut ‘jiwa’ atau mental atau khayal atau mind.
Yang ada di Alam Kabir (Semesta alam) ada dalam Alam Saghir (Diri manusia).
Hakekat Insan Kabir (Alam Besar) ada dalam Insan Saghir yaitu Manusia. Unsur-unsur alam kabir itu ada juga pada Alam kecil atau manusia itu.
Oleh kerana itulah dikatakan AKU ini bayangan atau gambaran dari Alam Kabir.
AKU juga adalah bayangan atau gambaran Insan Kabir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar