Senin, 13 Desember 2021

KITAB DIRI YANG TERSEMBUNYI

 

Inilah Kitab yang membicarakan sebelum Alam ini dijadikan Bermulalah Allah menjadikan Nyawa Muhammad lalu Allah melihat kedepan tiada sesuatu yang dilihatnya kemudian melihat ke belakang kekanan dan kekiri namun tiada melihat sesuatu apa pun Sedangkan Allah ingin diSembah dan dipuji tidak ada yang memuji dan menyembah Allah Maka dijadikanlah Dirinya didalam Dirinya

kemudian melihat ke atas dan dikatakannya ALIF keluarlah Nur inilah Rahsia Allah Muhammad melihat ke atas jadilah Arsy. Melihat ke bawah jadilah Rahasia Allah

Kemudian Allah melihat ke depan dan dikatakannya (I) keluarlah Nur inilah Nyawanya Muhammad melihat ke atas jadilah Kursiyah melihat ke bawah inilah Nyawa Allah

Kemudian Allah melihat ke kanan dan dikatakan ( U ), keluarlah Nur menjadi Hatinya Muhammad melihat ke atas inilah Syurga melihat kebawah menjadi Hatinya.

Kemudian Allah melihat ke kirinya dikatakannya ( HA ), keluarlah suatu Nur, inilah Misalnya Muhammad, melihat ke bawah jadilah misalnya.

Kemudian Allah melihat ke belakang dan dikatakannya ( HU ) , keluarlah suatu Nur yang menjadi akalnya Muhammad melihat ke atas jadilah Lauh-Mahfud melihat ke bawah jadilah Akal Muhammad.

Kemudian Allah melihat ke bawah dan dikatakannya ( HU ) keluarlah suatu Cahaya, inilah Bayang-Bayangan Muhammad melihat ke atas inilah Hati kecil melihat kebawahnya jadi Rupa.

Kemudian Allah melihat kedalam Diri-Nya, inilah yang menjadi Hatinya Muhammad, inilah yang dinamakan Halus.

Melihat keatas inilah yang menjadi Rasa

Melihat kebawah inilah yang menjadi Air Mani

Kemudian Allah melihat ke sekeliling-Nya dikatakan-Nya (HUA HUA)

menyebarlah Cahaya-Nya maka jelaslah Nur Muhammad didalam Cahaya-Nya laut kenyataannya Allah Ta’ala didalam Cahaya-Nya Muhammad dikatakannya Dirinya Allah maka dinampakkanlah Dirinya Allah dihadapan Muhammad, kemudian Allah berkata Jadi adakah Engkau yang menjadikan Dirimu sehingga Engkau melupakan Nyawamu disujudkan di Baitul Maujudi?

Maka berkatalah Muhammad Engkau baru Aku lihat maka sebaiknya kita masing-masing berSembunyi barang siapa yang didapat itulah yang menjadi Hamba yang tidak dapat diketemukan itulah yang menjadi Allah

Bersembunyilah Engkau Muhammad terlebih dahulu Allah yang mencari Maka berSembunyilah Muhammad di Wajah di ingatan di Akal, namun setiap persembunyiannya senantiasa diketemukan oleh Allah

Berkatalah Muhammad berSembunyilah Aku yang mencari Maka berSembunyilah Allah di waktu lima namun Nur Muhammad tidak menemukan Allah.

Maka berkatalah Allah Carilah Aku sungguh-sungguh kemudian Allah berpindah menyembunyikan Dirinya di Rahsia juga Muhammad tidak menemukan Allah

Sehinga Muhammad berseru Dimanakah Allah berSembunyi sedangkan suara Allah kedengaran tapi Aku tak melihat?

Maka Allah berkata Allah berSembunyi di Rahsia

Lalu Muhammad mencari Allah di Rahsia namun Muhammad tidak dapat membuka Matanya, dikeranakan Cahaya terang yang tidak dapat ditembus sehingga Muhammad berkata Sudahlah nyatakanlah Diri-Mu, Engkaulah yang menjadi Allah

Maka berkatalah Allah Mana tanda kepercayaan-Mu dan dimana letak berdiri kepercayaanmu?

Maka dikatakanlah Muhammad

ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH

lalu Allah menjawab

WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAH.

Ketahuilah olehmu Muhammad Rupa itu Sifat-Ku dan nama bagimu, Waktu itu Sifatmu.

Berkatalah Muhammad bagaimana sehingga Wajah itu namaku sedangkan adalah Sifat-Mu?

Berkatalah Allah adalah Rupa (Wajah) itu namamu dan Sifat-Ku kerana itulah Aku ingin diSembah dipuji dikenal dikasihi digembirai sedangkan semua itu tidak dapat dilakukan-Nya Sehingga dengan demikian Aku jadikan Diri Aku dalam Diri Aku.

Waktu itu Nama Aku dan Sifat itu Rupa Aku sebab Aku jugalah yang Sembah Diri Aku Sesuai dengan dalil Artinya Ada pun yang diSembah dan Menyembah itu satu.

Jadi Aku yang memuji Diri Aku, dan mengasihani Diri Aku, dan Engkau Aku jadikan yaa Muhammad Akulah yang menjadikan Diri Aku dalam Diri Aku ada kamu itu ada Akulah itu. Kenyataan kamu itu kenyataan Aku-lah itu.

Ketahuilah olehmu Muhammad Ada kamu pada Nama Aku yang sesungguhnya di Diri kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar