Jumat, 25 Maret 2022

bai'at

 



bai'at itu hanyalah sebatas perjanjian, seperti yang di lakukan nabi hidir pada nabi musa, itu di buat hanya sebagai faktor pendukung dalam melakukan proses belajar dan mengajar, jadi jika ada orang yang melakukan bai'at dengan ritual pemandian dan lain lain, di tambah lagi dengan tidak ada proses melakukan pengajian setelahnya (berkumpul melakukan proses belajar mengajar) maka itu sangat keliru. 


perhatikanlah orang yang melakukan itu, baik guru ataupun muridnya, apakah mereka tersifat seperti orang yang mengenal tuhanya?? tentu tidak, karna mereka memang tidak mengenal tuhan, mereka tidak pernah syuhud bahkan mereka tidak pernah belajar tasawuf sama sekali, jangankan bersikap seperti para wali yang sudah mengenal ruhanya, bahkan mereka cendrung di liputi rasa mara, tersinggung, congkak, sombong, iri dengki, memfitnah, menghasud dan lain lain. yang itu semua seharusnya sudah tidak ada pada mereka yang mengenal tuhanya, karna semua sifat buruk itu adalah merupakan perkara pertama yang harus mereka tinggalkan bahkan saat pertama atau di awal mereka belajar tasawuf dulu. tapi mereka setelah melakukan bai'at dengan memakai ritual ala mereka yang salah dan keliru itu (seperti di mandikan dan lain lain) setelah guru yang membai'atpun tidak mengadakan proses belajar mengajar maka itu sama saja dengan tidak pernah belajar tasawuf bahkan cendrung tersesat.


belajar tasawuf itu harus melakukan pengajian (proses belajar mengajar) seperti yang ada di dalam kitab tasawuf maka maka kajian kajianya ada banyak, tapi ajaran yang tidak bisa di dengar orang umum, sehingga para murid di larang  dan harus berjanji salah satunya adalah tidak menceritakan atau menjelaskan isi kajianya ke masyarakat umum supaya masyarakat umum yang buta tasawuf tidak tersesat dan salah sangka, dan di situlah pungsi dari bai'at yang sebenarnya.


jadi bai'at bukanlah ritual tertentu seperti di mandikan atau di tambah dengan di kafani dan lain lain yang setelah itu si murid yang telah di masukan ke ritual itu akan dapat melihat alam jin, itu adalah sesat dan menyesatkan. karna itu sebenarnya adalah ritual ilmu hitam.

karna buat apa si murid bisa masuk ke alam jin, sebab si murid itu tidak membutuhkan masuk ke alam jin, tapi yang di butuhkan si murid itu adalah masuk ke alam malaikat, alam ruh, dan alam allah melalui bersuluk, karna di sanalah proses mengenal allah terjadi, bukan di alam jin.


apa lagi setelah ritual itu si guru tidak mengadakan proses belajar mengajar, jika seperti itu maka dari mana jalanya si murid bisa belajar mengenal allah?.

untuk bisa mengenal allah maka si murid harus mendapatkan zauk (yaitu rasa rasa yang bersangkutan terhadap perkara pengenalan pada allah) dan zauk itu hanya akan terasa jika cermin hati telah di bersihkan sehingga cahaya ilahi bisa masuk ke relung hati, dan supaya hati bersih maka si murid harus membersihkan harinya dari segala perkara perkara selain allah, serta sifat sikap buruk, kesyirikan, keakuan dan penyakit hati, dan semua itu bisa di bersihkan hanya jika paham kajian kajianya di dalam kitab kitab tasawuf, dan untuk paham kitab kitab rasawuf itu maka harus belajar dan mengajar yaitu melakukan pengajian tadi. dari itulah jika setelah bai'at tidak melakukan atau mengadakan atau mengikuti kegiatan pengajian maka dari mana jalanya si murid bisa mengenal allah. di tambah lagi dengan ritual bai'at yang menyesatkan tadi??? maka jawabanya adalah tidak ada. dan masih lebih baik orang yang belajar dengan membaca, dan menghayati kitab kitab tasawuf dengan sangat perlahan walau tanpa guru dan di sertai rasa berserah diri terhadap allah dan berharap pada allah supaya allah menuntun, dan membimbing dirinya dari pada orang orang yang seperti itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar