Gila Keduanya. (pertama kali di server indo)


Nasrudin tidak yakin dengan tata krama istana, namun ia termasuk di antara orang-orang terkemuka yang harus di terima oleh Sultan ketika ia mengunjungi daerah tersebut. 


Seorang equerry dengan cepat memberi pengarahan kepadanya bahwa Raja akan bertanya padanya:

sudah berapa lama dia tinggal di sana, 

berapa lama kau belajar untuk menjadi seorang Mulla, 

apakah kau senang dengan perpajakan dan kesejahteraan spiritual rakyatnya.

muka tidak perlu berfikir untuk menjawab pertanyaan itu karna jawabannya sudah di sediakan oleh ekuery tadi dan tinggal di hafalkan saja.


mullah menghafal jawabannya, tetapi jawabannya di mulai dengan urutan lain. 

Sudah berapa lama kamu belajar?'

Tiga puluh lima tahun. '


Kalau begitu, berapa umurmu?'

Dua belas tahun.'


Ini tidak mungkin! Siapa di antara kita yang gila?' Keduanya.


ketika tiba giliran raja pada nasrudin tentu raja mara karna jawaban yang mengatakan gila keduanya itu. 


Kamu menyebutku gila, sama seperti kamu?'

Tentu saja aku marah, tapi dengan cara yang berbeda.



☘️☘️☘️


ajaran rahasia di balik kisa ini:


sobat mungkin banyak orang yang bertanya tanya menapa orang kafir itu hidupnya kaya raya, makmur,?.

atau mengapa orang yang beragama lain yang sudah jelas jelas sesat dan kafir itu tetap makmur dan sejahtera?.

tetapi orang islam justru hidupnya susah, bahkan hampir tidak mingkin jadi kaya makmur dan sejahtera jika dia tidak minafik?.

kisa ini adalah jawaban dari semua pertanyaan pertanyaan itu.



sobatku 


jika allah memberi pilihan apakah kita bersedia di turunkan ke dunia ini atau tidak, maka semua ruh di alam ruh tidak akan ada yang bersedia di turunkan le dunia ini sebagai manusia. karna alam dunia ini adalah alam tipuan dan di penuhi kepalsuan. apa lagi para ruh yang di turunkan kedunia ini akan terhapus semua ingatannya semasa masi di alam ruh karna nafsu dam godaan dunia ini. sedangkan dalam keadaan itu para ruh yang sudah menjadi manusia di dunia ini di bebankan kewajiban menyembah, bertauhid, mengesahkan mengabdia dan takdzim pada allah. sehingga dari itulah jika allah memberi pilihan apakah kita (semua ruh) bersedia di turunkan ke dunia ini atau tidak, maka semua ruh di alam ruh di kala itu tidak akan ada yang bersediah. namun karna allah tidak bertanya dan hanya menurunkan kita kedunia ini maka mau atau tidak, rela atau tidak kita tetap turun ke dunia ini walaupun tanpa persiapan. atau dengan kata lain sedang tidak siap.

(perkara inilah yang di ibaratkan pada kisa di atas yaitu:

Nasrudin tidak yakin dengan tata krama istana, namun ia termasuk di antara orang-orang terkemuka yang harus di terima oleh Sultan ketika ia mengunjungi daerah tersebut).


tetapi di dalam kebimbangan, ketidaktahuan, kebodohan, kebutaan batin, allah memberikan petunjuk supaya kita tidak perlu berfikir lagi tetang tugas kita di dunia ini melalui para rosul, nabi, dan para waliullah (mereka inilah yang di ibaratkan sebagai seorang ekuery tadi) supaya dia selamat dunia dan akhiratnya. karma mulai dari dunia ini sampai di akhirat nanti allah akan mengadili siapapun yang melanggarnya.

tetapi walau petunjuk telah di berikan, masi ada saja yang menolak, yang setengah setengah, sehingga tidak bemar benar memahami petunjuk yang di sampailan oleh para rosul, nabi, dan waliullah tadi. petunjuk tersebut yaitu berupa kitab kitab allah yang masi lurus yang di bawa oleh para rosul. 

bahkan ada yang sengaja merubah dan memalsukan seperti injil, taurod, zabur yang hampir semua isinya telah di rubah dan di palsukan. sehingga walau telah mempelajari kitab kita itu maka manusia tetap saja salah memahaminya atau tetap tersesat dari jalan allah.

(perkara inilah yang di kiaskan pada kisa di atas tadi dengan:

"seorang equerry dengan cepat memberi pengarahan kepadanya bahwa Raja akan bertanya padanya:

sudah berapa lama dia tinggal di sana, 

berapa lama kau belajar untuk menjadi seorang Mulla, 

apakah kau senang dengan perpajakan dan kesejahteraan spiritual rakyatnya.

muka tidak perlu berfikir untuk menjawab pertanyaan itu karna jawabannya sudah di sediakan oleh ekuery tadi dan tinggal di hafalkan saja)."



jk kita salah memahami karna waktu belajarnya main main atau tidak sungguh singguh, atau sengaja menolak, atau mempelajari kitab yang telah di ruba ruba dan di palsukan para setan dalam bentuk manusia terdahulu itu, maka tentu kita tidak akan dapat mempertanggung jawabkan semua perbuatan yang kita lakukan di dunia ini.

bagaikan orang yang tidak bisa menjawab pertanyaan raja tadi, atau telah menghafalnya tapi terbalik. 

(perkara inilah yang di ibaratkan pada kisa di atas tadi yaitu: 

mullah menghafal jawabannya, tetapi jawabannya di mulai dengan urutan lain. 

Sudah berapa lama kamu belajar?'

Tiga puluh lima tahun. '


Kalau begitu, berapa umurmu?'

Dua belas tahun.'


Ini tidak mungkin! Siapa di antara kita yang gila?' Keduanya.


ketika tiba giliran raja pada nasrudin tentu raja mara karna jawaban yang mengatakan gila keduanya itu). 



tetapi mengapa jika kita telah salah memahami firman allah, ajaran allah, sabda rosul, atau bahkan kafir sekalian, sehingga kita melanggar berdosa dan bahkan kafir, tapi allah tetap seolah diam, tidak menghukum, atau bahkan seolah dirinya tidak ada karna seolah segala yg terjadi di dunia ini melalui skenario hukum kausal?

itu karna cara allah mara tidak aama dengan cara maranya manusia, walau dia mara tapi dia tetap pengasih, walau maha membalas tapu di tetap maha pengampun, walau bisa berbuat sekarang tapi allah tetap menunda hukumannya untuk di akhirat kelak.

(perkara inilah yang di kiaskan pada kisa di atas tadi yaitu:

Kamu menyebutku gila, sama seperti kamu?'

Tentu saja aku marah, tapi dengan cara yang berbeda).