📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 5 tanda mata hati yang buta.
اِجْتِهَادُكَ فِيمَا ضُمِنَ لَكَ، وَ تـَقْصِيْرُكَ فِيمَا طُلِبَ مِنْكَ، دَ لِيلٌ عَلَى انـــْطِمَاسِ الْــبَصِيْرةِ مِنْكَ
"Kesungguhanmu untuk mencapai apa-apa yang telah di jamin & pasti akan sampai kepadamu, di samping kelalaianmu terhadap kewajiban-kewajiban yang di amanahkan kepadamu, membuktikan butanya mata hatimu."
◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼
Syarah
Bashirah adalah istilah teknis agama untuk "mata hati" yang memiliki fungsi spesifik.
Di dalam Al-Quran terdapat banyak kata tentang "bashirah", misalkan dalam Surah Al-Israa' [17]: 72 di katakan:
"Dan barang siapa yang buta (a'maa) di dunia, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta dan lebih tersesat jalannya"
Atau dalam ayat lain di sebutkan:
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
alloh telah mengunci-mati qalb-qalb mereka dan telinga-telinga mereka, dan bashirah-basirah mereka di tutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. -Q.S. Al-Baqarah [2]: 6
Meski seseorang bisa melihat hingga ke ujung dunia atau dapat menembus langit yang tujuh, namun bila masih bingung dengan kehidupan, maka itu sebuah penanda bahwa bashirahnya masih tertutup.
Karena bashirah itu bukan untuk melihat hal-hal di luar diri, tetapi untuk melihat kebenaran hakikat. Bashirah adalah untuk melihat Al-Haqq dalam segala sesuatu, dalam segenap ufuk dan dalam dirinya. Sebagaimana firman-Nya:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap ufuk dan pada nafs-nafs mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa semua itu adalah Al-Haqq. Tidak cukupkah bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
✒(Al-qur-an surat 41 Fushshilat ayat 53)
◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼
Siapa saja yang di sibukkan mencari apa yang sudah di jamin Alloh seperti rizki, dan meninggalkan apa yang menjadi perintah Alloh, itulah tanda orang yang buta hatinya.
Firman Alloh:
"Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak [dapat] membawa [mengurus] rezekinya sendiri. alloh-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha mendengar, Maha mengetahui." [QS. al-Ankabuut 60].
Firman Alloh: "Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." [QS. Thaha 132].
Kerjakan apa yang menjadi kewajibanmu terhadap Kami, dan Kami melengkapi bagimu bagian Kamu.
(Kerjakan tugasmu maka kami akan mengerjakan tugas kami)
Di sini ada dua perkara :
1. Yang dijamin oleh Alloh, maka jangan menuduh atau berburuk sangka kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
2.Yang di tuntut (menjadi kewajiban bagimu) kepada alloh, maka jangan abaikan.
Dalam sebuah hadits Qudsy yang kurang lebih artinya:
"Hambaku, taatilah semua perintah-Ku, dan jangan memberi tahu kepada-Ku apa yang baik bagimu, (jangan mengajari kepada-Ku apa yang menjadi kebutuhanmu).
Syeih Ibrahim al-Khawwas berkata: "Jangan memaksa diri untuk mencapai apa yang telah di jamin dan jangan menyia-nyiakan (mengabaikan) apa yang di amanatkan kepadamu."
Oleh sebab itu, barang siapa yang berusaha untuk mencapai apa yang sudah di jamin dan mengabaikan apa yang menjadi tugas dan kewajiban kepadanya, maka sesungguhnya buta mata hatinya dan sangat bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar