Selasa, 09 November 2021

010. Ruhnya amal adalah ikhlas

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah 10

"Ruhnya amal adalah ikhlas


اَلْأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ، وَأَرْوَاحُـهَا وُجُوْدُ سِرِّ اْلإِخْلاَصِ فِيهَا


"Amal perbuatan itu sebagai kerangka yang tegak, sedang roh atau jiwanya itu adalah yang terdapatnya rahasia ikhlas dalam amal perbuatan itu."


"Amal-amal itu semata bentuk-bentuk yang tampil, adapun ruh-ruh yang menghidupkannya adalah hadirnya sirr ikhlas (cahaya ikhlas) padanya"




Syarah


Alkisah, suatu hari saat Rasulullah SAW sedang berkumpul dengan beberapa sahabatnya, datanglah seorang wanita kafir membawa beberapa biji buah jeruk sebagai hadiah. 

Rasulullah SAW menerimanya dengan senyuman gembira. Lalu mulailah jeruk itu di makan oleh Rasulullah SAW dengan tersenyum, sebiji demi sebiji hingga habislah semua jeruk tersebut. Maka ketika wanita itu meminta izin untuk pulang, maka salah seorang sahabat segera bertanya mengapa tidak sedikit pun Rasulullah menyisakan jeruk tadi untuk sahabat lainnya. Rasulullah SAWpun menjawab: "Tahukah kamu, sebenarnya buah jeruk itu terlalu asam sewaktu saya merasakannya pertama kali. Kalau kalian turut makan, saya takut ada di antara kalian yang akan mengernyitkan dahi atau memarahi wanita tersebut. Saya takut hatinya akan tersinggung. Sebab itu saya habiskan semuanya"


Akhlak yang agung seperti ini tidak dapat di poles di permukaan, tetapi semata-mata karena ada cahaya ikhlas yang sudah tertanam di dalam hati. Sikap dan perilaku adalah cerminan hati. 


(ya allah, tentramkanlah cahaya mu di hati kami, sehingga dia betah di sana dan tidak keluar kebali padamu)

◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼◼

Amal adalah geraknya badan lahir atau hati. amal itu di gambarkan sebagai tubuh atau jasad.

sedangkan ikhlas itu sebagai ruhnya.

jika badan tanpa ruh berarti mati. amal lahir atau amal hati itu bisa hidup hanya dengan adanya ikhlas.

Alloh berfirman,

“Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus” albayyinah 5.


“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya.” Az-zumar 2.



Rosul bersabda:

"Aku pernah bertanya kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, 'Aku telah menanyakan hal itu kepada Allah', lalu Allah berfirman, '(Ikhlas) adalah salah satu dari rahasiaku, yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang ku cintai dari kalangan hamba-hamba-Ku" (Hadits Qudsi)


Sirr secara bahasa artinya adalah "rahasia". Secara hakikat sirr adalah cahaya khusus yang Allah berikan kepada seorang hamba yang Dia cintai, sebagaimana di ungkap dalam hadits di atas.


Tidak ada amal-amal yang agung dapat tegak kecuali Allah telah menanamkan ruh berupa cahaya ikhlas yang dapat menghidupkan amal tersebut. Sebagaimana akhlak-akhlak yang tinggi yang di tampilkan oleh para nabi, rasul serta hamba-Nya yang Dia cintai adalah karena ada ruh-ruh yang menghidupkannya dan itu berupa sirr (cahaya) ikhlas yang menyala di dalam hati.


Amal ialah, geraknya badan lahir atau hati. amal itu di gambarkan sebagai tubuh/jasad. sedangkan ikhlas itu sebagai ruhnya. yakni badan tanpa ruh berarti mati. amal lahir atau amal hati itu bisa hidup hanya dengan adanya ikhlas. Alloh berfirman, "Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (ikhlas) dan dalam (menjalankan) agama yang lurus" albayyinah 5. "Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (ikhlas)" (al-qur-an. surat Az-zumar ayat 2)




Imam Hasan Al-Bashari, berkata, "Aku pernah bertanya kepada sahabat Hudzaifah rodiallahuanhu tentang ikhlas, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasululloh SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan tentang ikhlas itu kepada malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya tentang hal itu kepada Alloh Rabbul 'Izzaah, dan IA menjawab: 

"ikhlas adalah rahasia di antara rahasia-rahasiaKU yang Kutitipkan di hati hambaKU yang Aku cintai."


Ikhlas itu berbeda tingkatanya sesuai dengan perbedaan tingkatan orang yang beramal. di antaranya:


1⃣ Keikhlasan orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadah, 

✒dan amal perbuatan itu telah bersih dari riya' yang nampak ataupun yang tersembunyi, sedang tujuan amal perbuatan mereka selalu hanya ingin pahala yang di janjikan oleh Allah kepada hamba-Nya ,dan supaya di selamatkan dari neraka-Nya (ini adalah ikhlasnya orang di tingkatan syariat)


2⃣ Keikhlasan orang-orang yang cinta kepada Alloh, 

✒yang beramal hanya karena mengagungkan Alloh, karena hanya Alloh dzat yang wajib di Agungkan, tidak karna ingin pahala, surga atau ingin selamat dari siksa neraka. 

Sayyidah Robi'atul 'Adawiyyah bermunajat pada Alloh: Ya Alloh, saya beribadah kepadamu bukan karena takut nerakamu, dan juga tidak karena cinta dengan surgamu. Perkataan ini masih menganggap dirinya yang beribadah / mengaku bisa beribadah (ini ikhlasnya orang di tingkatan tarekat)


3⃣ Keikhlasan orang -orang yang sudah Ma'rifat kepada Alloh. 

✒Mereka selalu melihat kepada Alloh, gerak dan diamnya badan dan hatinya itu semua atas kehendak Alloh, mereka tidak merasa bisa beramal, kecuali di beri pertolongan oleh Alloh, tidak sebab daya kekuatan dirinya sendiri ( ini adalah keikhlasan orang di tingkatan makrifat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar