📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 12-13 uzlah
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Hikmah 12
'Uzlah (uzlah jasad)
مانفعَ القَلبَ شَيءٌ مثلُ عُزْلةٍ يَدْخُلُ بها ميدان فِكرةٍ
"Tidak ada sesuatu yang sangat berguna bagi hati (jiwa), selain dari pada menyendiri untuk masuk ke medan tafakur."
Syarah
Seorang murid/salik kalau benar-benar ingin wushul pada Alloh, pastilah ia berusaha mencari cara supaya hatinya tidak lupa pada Alloh, yaitu dengan selalu mendekatkan diri pada Alloh. Dalam usaha ini tidak ada yang lebih bermanfaat kecuali uzlah (yang berarti menyendiri dari pergaulan umum), dan dalam kondisi uzlah itulah murid dengan tenang bisa Tafakkur
(berfikir tentang makhluknya Alloh,
kekuasaan Alloh,
keagungan Alloh,
keadilan Alloh
dan belas kasih Alloh) yang bisa menjadikan Hati timbul rasa takdhim (berahlak) kepada Alloh. Menambah keyaqinan dan ketaqwaan kepada Alloh.
Adapun bahayanya murid yang tidak uzlah itu banyak sekali,
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
"Perumpamaan seorang sahabat yang tidak baik, bagaikan pandai besi yang membakar besi, jika kamu tidak terkena oleh percikan apinya, maka kamu terkena bau busuknya."
Alloh Ta'ala mewahyukan kepada Nabi Musa alaihissalam: " Wahai putra Imran! Waspadalah selalu dan pilihlah untuk dirimu seorang sahabat (teman), dan sahabatmu yang tidak membantumu untuk membuat taat kepada-Ku, maka ia adalah musuhmu."
Dan juga Alloh mewahyukan kepada Nabi Dawud alaihissalam: " Wahai Dawud! Mengapakah engkau menyendiri? Jawab Dawud: Aku menjauhkan diri dari makhluk untuk mendekat kepada-Mu . Maka Alloh berfirman: Wahai Dawud! Waspadalah selalu, dan pilihlah untukmu sahabat, dan tiap sahabat yang tidak membantu untuk taat kepada-Ku, maka itu adalah musuhmu, dan akan menyebabkan membeku hatimu serta jauh dari-Ku." (musuh di sini adalah musuh yang untuk di jahui bukan musuh untuk di musnakan)
Nabi Isa alaihissalam bersabda : "Jangan berteman dengan orang-orang yang mati, niscaya hatimu akan mati. Ketika di tanya: Siapakah orang-orang yang mati itu? Nabi Isa menjawab: Mereka yang rakus kepada dunia"
📄hikmah 13.
“RESIKO HATI YANG KERUH” (uzla hati)
٭ كيف يُشْرقُ قلبٌ صُوَرُالاَكوَانِ مُنطبِعَة ٌ فى مِرْاَته ؟ ام كيفَ يرحلُ الى الله وهو مُكبَّلٌ بِشهواتِهِ ؟ ام كيفَ يَطمعُ ان يَدْخُلَ حَضرَةَ اللهِ وهو لم يتطهَّرْ من جنابةِ غفلاتهِ ؟ ام كيفَ يرجُواَنْ يَفهَمَ د قاءـقَ الاسراَرِ وهُوَ لمْ يَتـُبْ من هفَوَاتِهِ؟ ٭
artinya:
☞Bagaimana akan dapat bercahaya hati seseorang yang gambar dunia ini terlukis dalam cermin hatinya.
☞Bagaimana akan berangkat menuju kepada Allah, padahal ia masih terbelenggu oleh nafsu syahwat.
☞Bagaimana akan dapat masuk menjumpai Allah, padahal ia belum bersih dari kelalaian.
☞Bagaimana ia berharap akan mengerti rahasia yang halus dan tersembunyi, padahal ia belum taubat dari kekeliruannya."a
Dalam hikmah ke 13 ini adalah lanjutan dari hikmah 12 yang menerangkan tentang pentingnya Uzlah, sedang hikmah 13 ini memperingatkan Uzlah jasad (tubuh) saja tidak akan ada artinya jika hatinya tidak ikut ber-Uzlah
hatinya masih bebas dan di penuhi 4 perkara :
Rosulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa mengamalkan apa yang telah di ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum di ketahui."
Imam Ahmad bin Hambal rodhiallohuanhu bertemu dengan Ahmad bin Abi Hawari dan berkata:
"Ceritakanlah kepada kami apa-apa yang pernah engkau dapat dari gurumu Abu Sulaiman.
Jawab Ahmad bin Abi Hawari:
Bacalah Subhanallah tapi tanpa rasa kekaguman.
Setelah di baca oleh Ahmad bin Hambal: "Subhanallah".
Maka Ibnu Hawari berkata:
"Aku telah mendengar Abu Sulaiman berkata:
"Apa bila hati [jiwa] manusia benar-benar berjanji akan meninggalkan semua dosa, niscaya akan terbang ke alam malakut, kemudian kembali membawa berbagai ilmu yang penuh hikmah tanpa memerlukan lagi guru.
Ahmad bin Hambal setelah mendengar keterangan itu langsung ia berdiri dan duduk di tempatnya berulang-ulang sampai tiga kali, lalu berkata:
"Belum pernah aku mendengar keterangan serupa ini sejak aku masuk Islam".
Ia sungguh merasa puas dan sangat gembira menerima keterangan itu,
lalu ia membaca hadits:
"Man amila bima alima warrotsahullohu ilma maa lam ya'lam.
" Barang siapa yang mengamalkan apa yang telah di ketahui, maka Alloh akan mewariskan kepadanya pengetahuan yang belum di ketahui"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar