📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 42
Keluarlah Dari Sifat Basyariyyah (sifat manusia)
اُخْرُجْ من اَوْصافِ بَشاَرِيَّتِكَ عنكلِ وَصْفٍ مُنَا قِضٍ لِعُبُودِيَّتِكَ لِتَكُونَ لِنِدَاءِ الحَقِّ مُجِيبًا ومنْ حَضـْرَتِهِ قـَريْباً
"Keluarlah dari sifat-sifat kemanusianmu (sifat buruk dan rendah / nafsu / syirik) semua sifat yang menyalahi kehambaan-mu, supaya mudah bagimu untuk menyambut panggilan Alloh dan mendekat kepada-Nya."
Syarah
Sifat-sifat manusia (basyariyyah) terbagi jadi dua yaitu :
1. sifat Lahir
2. sifat Bathin.
✒Sifat lahir ialah yang berhubungan dan di lakukan dengan anggota jasmani,
✒dan sifat bathin ialah berlaku dalam hati (rohani / ruh).
yang berhubungan dengan anggota lahiriyah juga terbagi dua:
1. sifat Yang sesuai dengan perintah syari'ah
2. sifat yang menyalahi perintah syari'ah yang berupa maksiat.
Demikian pula yang berhubungan dengan hati juga terbagi dua:
1. sifat Yang sesuai dengan hakikat (kebenaran) bernama iman dan ilmu,
2. sifat yang berlawanan dengan hakikat (kebenaran) berupa nifaq dan kebodohan.
Sifat-sifat yang buruk (sifat rendah) ialah: Hasad, iri hati, dengki, sombong, mengadu domba (namima), merampok [korupsi], gila jabatan, ingin di kenal, cinta dunia, tamak, rakus, riya dan lain-lain.
Dan dari sifat-sifat buruk ini akan menimbulkan:
✒sifat permusuhan,
✒kebencian,
✒merendahkan diri terhadap orang kaya, menghina orang miskin,
✒pandai menjilat,
✒sempit dada,
✒hilang kepercayaan terhadap jaminan Allah,
✒kejam,
✒tidak malu
✒dan lain-lain.
Apa bila seseorang telah dapat menguasai dan membersihkan diri dari sifat-sifat yang rendah, yang bertentangan dengan kehambaan itu, maka pasti ia akan sanggup menerima dan menyambut tuntunan Tuhan, baik yang langsung dalam ayat-ayat al-Qur'an dan yang berupa tuntunan dan contoh yang di berikan oleh Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam. Dan dengan demikian berarti ia telah mendekat kehadirat Alloh subhanahu wata'ala.
Sifat Ubudiyah (kehambaan) ialah mentaati semua perintah dan menjauhi semua larangan, mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan tanpa membantah dan merasa keberatan.
Ingatlah sesungguhnya Hakikatnya suluk yaitu, berusaha untuk membersihkan hati dari akhlaq yang tercela, lalu di hiasi dengan akhlaq yang baik dan terpuji, dan ini semua tidak akan berhasil kecuali mendapat pertolongan dari Alloh.
Sehingga bisa mengetahui sifat-sifat jelek yang ada pada dirinya, dan selalu menaruh curiga pada nafsunya. Berprasangka buruk pada nafsunya,sehingga Syeih Ibnu ‘Ato’illah dawuh pada hikmah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar