📓Terjemahan kitab alhikam
📄hikmah 55
Zahid Dan Roghib
ماَقـَلَّ عَملٌ بَرَزَ من قلْبٍ زاَهِدٍ ولاكَثـُرَ عملٌ بَرَزَ من قلبٍ رَاغِبٍ
"Tidak dapat di anggap kecil/sedikit amal perbuatan yang di lakukan dengan hati yang zuhud ,dan tidak dapat di anggap banyak amal yang di lakukan oleh seseorang yang cinta dunia."
Syarah
Kita telah di ajarkan keluar dari alam kepada Pencipta alam, berhijrah kepada Alloh dan Rosul-Nya pada
hikmah 51-52.
dan Kita di ajar supaya memilih sahabat yang dapat membangkitkan semangat untuk berjuang pada jalan Alloh dan berbuat taat kepada-Nya pada hikmah 53-54.
maka Hikmah 55 ini memberi gambaran apakah hijrah rohani itu akan berhasil atau gagal. Alat untuk menilainya adalah dunia. yaitu Bagaimana kedudukan dunia di dalam hati akan mempengaruhi perjalanan kerohanian.
Ukuran amal itu menurut hati orang yang beramal, apa bila amal itu di lakukan orang yang zuhud (hatinya tidak tergantung pada dunia), walaupun kelihatan sedikit akan tetapi hakikatnya banyak.
✒Karena zahid itu amalnya bisa selamat dari penyakit yang menjadikan amalnya tertolak, seperti riya’ mencari kepentingan dunia, tidak karena Alloh, dll.
✒Sebaliknya amal orang yang roghib (cinta/rakus dunia) amalnya tidak selamat dari penyakit-penyakit yang tersebut.
Ali bin Abi Thalib karromalloh wajhah berkata: "Tumpahkan semua hasrat keinginanmu itu kepada usaha supaya di terimanya amal perbuatanmu, sebab tidak dapat di anggap kecil / sedikit amal perbuatan yang di terima oleh Alloh."
Allah berfirman: "Innamaa yataqobbalullohu minal-muttaqiina / Sesungguhnya Alloh hanya menerima amal perbuatan dari orang yang bertakwa)
ikhlas baginya, dan tepat menurut ajaran-Nya.
Abdulloh bin Mas'ud rodhiyallohu 'anhu berkata:
"Dua rokaat yang di lakukan oleh seorang alim yang mengerti dan ikhlas (tidak tamak/rakus kepada dunia) lebih baik dari ibadah orang-orang ahli ibadah sepanjang masa tapi masih cinta dunia."
Abu Sulaiman ad-Darony bertanya kepada Ma'ruf al-Karkhi: "Mengapakah orang-orang itu kuat taat sampai sedemikian rupa banyaknya? Jawabnya, 'Karena mereka telah membersihkan hati mereka dari pada cinta dunia, andaikata masih ada sedikit cinta dunia, tidak akan di terima dari mereka amal perbuatan itu'."
Seorang sholeh mengeluh kepada Abu Abdillah al-Qurosyi, bahwa ia telah berbuat berbagai amal kebaikan, tetapi belum bisa merasakan kelezatan amal kebaikan itu dalam hatinya. Jawab Abu Abdullah al-Qurosy, ''Karena engkau masih memelihara puteri iblis, yaitu kesenangan dunia (waham), dan lazimnya seorang ayah itu selalu berziarah (mengunjungi) puterinya.''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar