Selasa, 09 November 2021

056 Kedudukan Amal, Ahwal Dan Maqom Inzal

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah 56

Kedudukan Amal, Ahwal Dan Maqom Inzal


حُسْنُ الاَعماَلِ نَتَاءِجُ حُسْنِ الاَحوالِ وَحُسنُ الاَحوَالِ منَ التـَّحَققِ فىِ  مقاَماَتِ الاِنْزالِ 


"Baiknya amal perbuatan itu, sebagai hasil dari baiknya Ahwal, dan baiknya Ahwal itu sebagai hasil dari kesungguhan istiqamah pada maqom inzaal (apa apa yang di perintah oleh Allah)" 


Syarah


   Hikmah yang lalu mengaitkan nilai amal dengan zuhud hati terhadap dunia. Hati yang menerima cahaya Nur Ilahi akan mendapat pengalaman kerohanian yang di namakan ahwal (hal-hal). Ahwal yang menetap pada hati di namakan maqom.


    Maqom Inzal yaitu: pengetahuan/ilmu yang berhubungan dengan ketuhananya Alloh, yang oleh Alloh di berikan kepada hati hambanya, supaya hamba tidak mengaku-aku, tidak karena surga atau takut neraka.


Jadi baiknya Amal itu muncul dari baiknya Ahwal, 

baiknya Ahwal itu muncul dari maqom inzal/ ilmu yang di berikan oleh Alloh.


 Amal yang baik itu hanya yang di terima oleh Tuhan, dan itu pasti karena baik dalam segi keikhlasan kepada Alloh, dan tidak mungkin ikhlas kecuali jika ia mengerti benar-benar kedudukan dirinya terhadap Tuhannya.


 Al-Ghozali berkata: 

"Tiap tingkat dalam kepercayaan/keyakinan itu mempunyai ilmu(nya sendiri sendiri sesuai tingkatanya), dan Hal (perasaan) dan amal perbuatan yaitu:

1⃣ilmu-yaqin

keyakinan yang di dapat dari pengertian teori pelajaran 

(📝kata kata dan bahasa semata, ini di tingkatan syariat)

2⃣Ainul-yaqin

keyakinan yang di dapat dari fakta-fakta lahir setelah terungkap /terbuka 

(📝ini sudah melalui hal / ahwal, di tingkatan tarekat)

3⃣Haqqul-yaqin

keyakinan yang benar-benar langsung dari Alloh, dan tidak dapat di ragukan sedikitpun, yaitu keyakinan yang hakiki" 

(📝ini melalui penyaksian mata batin, yang mencapainya telah mengalami mati sebelum mati, karna lewat kejadian itulah dia menyaksikanya)


📝sedangkan istilah nurrul yakin 

itu bukan makom lanjutan setelah yang tiga makom keyakinan tadi,

nur artinya cahaya yang jika masuk ke hati akan berubah menjadi rasa karna dalam hal ini nurnya adalah nur yakin maka dia akan terasa sebagai rasa yakin

nur itu juga dapat di istilahkan sebagai penyampai / pembawa rasa. sehingga setelah di pancari nurlah maka rasa baru akan terasa.

jadi nurrul yakin bukan tingkatan maqom, tapi adalah pembawa / penyampai rasa yakin dari allah kepada hati / kolbu manusia. bukan hanya yang sudah makrifat atau hakikat bahkan yang masi di tingkat tarekatpun juga mendapatkanya.

karena nurrul yakin itu terdiri dari

ainul yakin dan hakkul yakin.

nurrul yakinlah yang membawa rasa sehingga orang menjadi merasa ainul yakin dan hakkul yakin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar