📓Terjemahan kitab alhikam
📄Hikmah 144-145
“Sebaik-baiknya Satir (atau penutupan) dari Alloh”
الستر على قسمين ستر عن المعصية وستر فيها، فالعامّة يطلبون من الله تعالى الستر فيها خشيــة سقوط مرتبتهم عندالخلق، والخاصة يطلبون من الله السترعنهاخشية سقوطهم من نظرالملك الحقّ
144. “yang di Tutupi (Alloh) itu ada dua: (1) di tutupi dari berbuat maksiat / dosa (dalam pandangan allah),
(2) di tutupi dalam berbuat maksiat (dalam pandangan manusia),
manusia pada umumnya meminta kepada Alloh supaya di tutupi dalam perbuatan maksiat, karena khawatir jatuh kedudukannya dalam pandangan sesama manusia. Tetapi orang-orang khusus (para aarifbillah) meminta kepada Alloh, supaya di tutupi dari berbuat maksiat /dosa, jangan sampai berbuat maksiat, karena takut jatuh dari pandangan Alloh”.
Syarah
Manusia pada umumnya meminta pada Alloh, supaya di tutupi maksiatnya pada waktu mengerjakannya, karena takut kedudukannya di masyarakat atau sesama manusia jatuh sebab maksiat itu. Alloh berfirman:
“Yas-takhfuuna minan-naasi walaa yas-takhfuuna-mina-llohi wahuwa- ma-’ahum.”
(mereka sembunyi dari sesama manusia, tetapi tidak sembunyi dari Alloh yang selalu beserta mereka”.)
‘Ady bin Hatim ra.
berkata: Rosululloh saw. Bersabda:
Kelak pada hari Qiamat ada beberapa orang yang di bawa ke surga, tetapi setelah melihat segala kesenangan yang tersedia dan merasakan hawa enaknya surga, tiba-tiba di perintahkan mereka keluar dari surga, sebab mereka tidak punya bagian dalam surga itu, maka kembalilah mereka dengan penuh penyesalan, sehingga mereka berkata: Ya Alloh, andaikan Engkau memasukkan kami ke neraka sebelum memperlihatkan kepada kami surga dan segala yang di sediakan untuk para waliMu, niscaya akan lebih bagi kami. Alloh menjawab: memang Aku sengaja demikian, kamu dulu jika sendirian berbuat segala dosa-dosa besar, tetapi jika bertemu dengan orang-orang, maka kau berlagak khusuk bermuka-muka pada manusia, berlawanan dengan apa yang ada dalam hatimu, kamu takut pada manusia dan tidak takut padaKu, mengagungkan manusia tidak condong padaKu, maka hari ini rasakan siksaKu yang sepedih-pedihnya, dan di haramkan atas kamu segala rahmatKu.
من اكرمك فانمااكرم فيك جميل ستره فالحمد لمن سترك ليس الحمد لمن اكرمك وشكرك
145.”Siapa yang memuliakan atau menghormati (memuji) kamu, sebenarnya hanya menghormati keindahan satir dari Alloh kepadamu, maka seharusnya pujian itu pada Alloh yang telah menutupi engkau, bukan pada orang yang memuji dan terima kasih padamu”.
Syarah
Sudah menjadi sifat manusia bahwa Tiap orang pasti mempunyai cela / aib dan kebusukan yang andaikan di ketahui oleh orang lain, pasti orang lain akan membanci dan tidak suka padanya. Kenyataannya ada orang yang memuji, menghormatinya, adapun yang menyebabkan adanya orang yang memuji dan menghormati padanya, bukan semata-mata karena kebaikannya, tetapi karena Alloh menutupi kebusukan dan cacatnya, maka pujian itu seharusnya kembali pada Alloh yang menutupi kebusukan dan aibnya. Karena itu ia wajib bersyukur dan memuji kepada Alloh yang menutupi aibnya, tidak pada manusia yang memujinya karena tidak tahu kejelekannya.
dan memuji kepada Alloh yang menutupi aibnya, tidak pada manusia yang memujinya karena tidak tahu kejelekannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar