Hampir pada setiap tempat yang dikunjunginya, Syaikh Abdul Wahab Rokan selalu
mengangkat khalifah. Sepanjang hidupnya, ia telah mengangkat sebanyak 126 khalifah,
tersebar di daerah Langkat, Deli Serdang, Asahan, Panai, Kota Pinang, Tapanuli Selatan,
yang semunya berada di Sumatera Utara. Di Riau, terdapat di daerah Kubu, Tembusai,
Tanah Putih, Rambah, Indragiri, Rawa, Kampar dan Siak. Juga terdapat di Sumatera Barat,
Aceh dan Jawa Barat. Sementara di mancanegara terdapat di Malaysia seperti di Batu
Pahat, Kelantan, Kelang, Selangor dan Perak. Sementara itu ada juga khalifah yang berasal
dari Cina.44
Di samping mengangkat khalifah, masih ada murid yang khusus datang menuntut
ilmu ke Babussalam. Mereka berasal dari Sumatera Utara, Tapanuli, Aceh, Jawa, Bugis,
Bangka dan Bengkalis. Dari mancanegara berasal dari Malaysia seperti daerah Perak, Perlis, Trenggano, Kelang, Malaka, Pahang, Pulau Pinang, Kedah dan Kelantan. Ada juga murid
yang berasal dari India, Siam, Singapura dan Patani.45Karenanya, Babussalam menjadi
pusat tarekat terbesar di Nusantara.
Secara teratur, para pengikut tarekat mengadakan pertemuan-pertemuan dalam
rangka melaksanakan zikir bersama atau mengadakan suluk/khalwat selama sepuluh,
duapuluh, bahkan bisa empat puluh hari. Hubungan tradisi yang emosional ini merupakan
suatu ikatan yang kuat di kalangan sesama pengikut tarekat.
Tidak semua khalifah yang diangkat oleh Syaikh Abdul Wahab Rokan memiliki
persulukkan tetapi hanya sebagian saja yang membukanya di daerah masing-masing.
Di Indonesia, dapat ditemukan di Padangsidempuan, pimpinan Khalifah Abdul Manan,
di Labuhan Bilik (Panai) dipimpin Khalifah Junid, di Air Bangis (Sumatera Barat) dipimpin
Khalifah Hasan, di Gunung Selamat (Labuhan Batu) dipimpin Khalifah AM Thaib, sementara
di Kerinci (Jambi) dipimpin oleh Khalifah Ramadhan, di Rokan (Riau) dipimpin oleh Khalifah
M. Saleh, di Alas (Aceh Selatan) dipimpin oleh Khalifah Panjang.46
Perkembangan tarekat Naqsyabandiyah Syaikh Abdul Wahab Rokan juga terjadi
di Malaysia. Di sana dapat dijumpai beberapa tarekat yang berafiliasi dengan tarekat
Naqsyabandiyah Babussalam, semisal di Batu Pahat (Johor), dipimpin Khalifah Usman,
di Perlis dipimpin Khalifah Hasan, setelah ia wafat diganti Khalifah Dawi, di Temong
(Perak), dipimpin Khalifah Muhammad Yatim, sementara di Pahang dipimpin Khalifah
Umar, yang kemudian digantikan Khalifah Imam Ishaq dan di Kuala Lukut (Negeri Sembilan), dipimpin Khalifah Tambi. Salah satu tarekat Naqsabandiyah yang terbesar di Malaysia
terdapat di Kajang (Selangor), dipimpin oleh Khalifah Yahya bin Laksamana. Persulukan
ini berada lebih kurang delapan kilometer dari kota Kajang, terletak di balik perkebunan
kelapa sawit. Di sana, terdapat bangunan mesjid besar, sebuah asrama, rumah suluk dan
rumah para pengikut Syaikh Yahya.47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar