Kamis, 25 November 2021

4. Bidang Politik


Sebagaimana dijelaskan Bruinessen bahwa para Syaikh Naqsyabandiyah umumnya

cenderung mendekati penguasa dan mencari pengikut di kalangan elite politik.40

 Keterlibatan

para tokoh tarekat dalam politik yang dilakukan ialah untuk mendukung suatu sistem

politik yang ada. Dalam kasus Babussalam, Syaikh Abdul Wahab Rokan mendukung

Kesultanan Langkat. Dengan paradigma ini, kerjasama tokoh tarekat dengan penguasa

merupakan sesuatu yang tidak terelakkan. Apa yang diperankan oleh Syaikh Abdul

Wahab Rokan yang bekerjasama dengan Sultan Langkat adalah data sejarah bahwa

adanya keterlibatan dalam politik.

Dalam dunia pergerakan kemerdekaan Indonesia, Syaikh Abdul Wahab Rokan

ikut memainkan peranan penting. Pada tahun 1332/1913 ia mengirim delegasi ke

musyawarah nasional Syarekat Islam (SI) di Jawa. Anggota delegasi adalah dua orang

putra Tuan Guru, Pakih Tuah dan Pakih Tambah dan seorang tokoh bernama H. Idris Kelantan,

mereka langsung bertemu dengan H.O.S. Cokroaminoto dan Raden Gunawan.41

Setelah delegasi ini kembali dari Jawa kepada mereka diberikan wewenang untuk

mendirikan Syarikat Islam cabang Babussalam, yang diketuai oleh H. Idris Kelantan,

sekretaris Hasan Tonel sedang Syaikh Abdul Wahab Rokan sebagai penasehat.42 Pendirian

Syarikat Islam di Babussalam tidak terlepas dari strategi Tuan Guru sebagai suatu bentuk

perlawanan terhadap kolonial Belanda.

Dengan demikian Syaikh Abdul Wahab Rokan seorang yang cerdas dalam berpolitk

pada zamannya. Menurut teori Alex Inkles salah satu ciri manusia modern adalah aktif

berpolitik.43 Dari ciri-ciri manusia modern tersebut Syaikh Abdul Wahab Rokan dapat

dikategorikan sebagai manusia modern pada zamannya dan dengan posisinya itulah

nampaknya tarekat Naqsyabadiyah Babussalam dapat bertahan sampai kini dan dapat

menyebar bukan saja didalam negeri tetapi juga ke mancanegara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar