Sebagaimana dijelaskan Bruinessen bahwa para Syaikh Naqsyabandiyah umumnya
cenderung mendekati penguasa dan mencari pengikut di kalangan elite politik.40
Keterlibatan
para tokoh tarekat dalam politik yang dilakukan ialah untuk mendukung suatu sistem
politik yang ada. Dalam kasus Babussalam, Syaikh Abdul Wahab Rokan mendukung
Kesultanan Langkat. Dengan paradigma ini, kerjasama tokoh tarekat dengan penguasa
merupakan sesuatu yang tidak terelakkan. Apa yang diperankan oleh Syaikh Abdul
Wahab Rokan yang bekerjasama dengan Sultan Langkat adalah data sejarah bahwa
adanya keterlibatan dalam politik.
Dalam dunia pergerakan kemerdekaan Indonesia, Syaikh Abdul Wahab Rokan
ikut memainkan peranan penting. Pada tahun 1332/1913 ia mengirim delegasi ke
musyawarah nasional Syarekat Islam (SI) di Jawa. Anggota delegasi adalah dua orang
putra Tuan Guru, Pakih Tuah dan Pakih Tambah dan seorang tokoh bernama H. Idris Kelantan,
mereka langsung bertemu dengan H.O.S. Cokroaminoto dan Raden Gunawan.41
Setelah delegasi ini kembali dari Jawa kepada mereka diberikan wewenang untuk
mendirikan Syarikat Islam cabang Babussalam, yang diketuai oleh H. Idris Kelantan,
sekretaris Hasan Tonel sedang Syaikh Abdul Wahab Rokan sebagai penasehat.42 Pendirian
Syarikat Islam di Babussalam tidak terlepas dari strategi Tuan Guru sebagai suatu bentuk
perlawanan terhadap kolonial Belanda.
Dengan demikian Syaikh Abdul Wahab Rokan seorang yang cerdas dalam berpolitk
pada zamannya. Menurut teori Alex Inkles salah satu ciri manusia modern adalah aktif
berpolitik.43 Dari ciri-ciri manusia modern tersebut Syaikh Abdul Wahab Rokan dapat
dikategorikan sebagai manusia modern pada zamannya dan dengan posisinya itulah
nampaknya tarekat Naqsyabadiyah Babussalam dapat bertahan sampai kini dan dapat
menyebar bukan saja didalam negeri tetapi juga ke mancanegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar