📓terjemahan kitab sirrul asror
📄Bab 12: kebahagiaan karna beramal shaleh dan kesengsaraan karna ingkar.
Kamu harus tahu bahwa manusia akan termasuk kepada salah satu dari dua golongan ini yaitu,
👉golongan pertama ialah yang berada dalam kedamaian, keimanan, bahagia dalam melakukan ketaatan kepada Allah,
👉golongan kedua berada dalam keadaan ketidak selamatan, keraguan dan kerisauan dalam keingkaran terhadap peraturan Tuhan.
ketaatan dan keingkaran (ke2 2nya) ada di dalam diri seseorang.
Jika:
kesucian,
kebaikan dan
keikhlasan
Itu lebih menguasai sifat-sifat mementingkan diri sehingga berganti dengan suasana kerohanian dan bagian diri yang ingkar akan di kalahkan oleh bagian diri yang baik.
Sebaliknya jika seseorang mengikuti
👉hawa nafsu yang rendah dan
👉kesenangan ego dirinya,
sifat-sifat ingkar akan menguasai bagian diri yang satu lagi untuk menjadikannya ingkar dan jahat.
Jika kedua sifat yang berlawanan itu sama-sama kuat di harapkan yang baik itu bisa menang, sebagaimana yang di janjikan:
"Barangsiapa mengerjakan kebaikan maka baginya ganjaran 10 kali lipat dan barangsiapa mengerjakan kejahatan maka
"Tidaklah dibalas dia melainkan sebanyak kejahatan itu dan mereka tidak akan dianiaya" surat al an 'am ayat 160
jika Allah menghendaki menambahnya lagi ganjaran atas kebaikan. Namun orang yang kebajikan dan kejahatannya sama banyak harus lulus bicara pada hari pembalasan nanti.
Orang yang berhasil mengubah sifat mementingkan diri menjadi tidak mementingkan diri, maka hawa nafsunya yang rendah yang masi di pakainya untuk mencapai cita-cita kerohaniannya tiada hisab, tiada catatan akan di berikan kepadanya. Dia akan memasuki syurga tanpa melalui huru hara hari kiamat.
Oleh sebab itu
firman Allah "barang siapa berat timbangan kebaikannya maka di dalam kehidupan akhirat akan sentosa" surat zariat ayat 6
Orang yang kejahatannya lebih berat dari kebaikannya akan di hukum menurut kadar kejahatannya. Kemudian dia di keluarkan dari neraka, jika dia beriman, dan akan di masukan ke syurga.
Taat dan ingkar bermakna baik dan jahat. Kedua hal ini ada dalam diri manusia. Yang baik bisa berubah menjadi jahat dan yang jahat bisa berubah menjadi baik.
Nabi s.a.w bersabda,
Orang yang kebaikannya menguasai nya maka dia akan menemui keselamatan keimanan dan kegembiraan dan menjadi baik Orang,
yang kejahatan yang lebih menguasai nya maka dia menjadi ingkar dan jahat"
"orang yang menyadari kesalahannya dan bertobat dan mengubah haluannya akan mendapati suasana ingkar nya itu akan berganti menjadi ta'at dan beribadah"
Telah menjadi ketentuan bahwa setiap orang di lahirkan dengan suasana
👉baik dan jahat,
👉kehidupan yang di berkati bagi orang yang taat dan kesengsaraan bagi yang ingkar,
Kedua-duanya tersembunyi di dalam bakat atau upaya seseorang.
Nabi s.a.w bersabda,
"Orang yang beruntung menjadi baik adalah baik ketika di dalam kandungan ibunya dan orang berdosa yang jahat adalah pendosah di dalam kandungan ibunya"
Begitulah keadaannya dan tiada siapapun yang berhak membicarakan mengenai hal itu. Urusan takdir bukan untuk di bicarakan. Jika di biarkan perbicaraan maka akan membawa kepada bid'ah dan kekufuran.
Dan tidak boleh menjadikan takdir sebagai alasan untuk membuang segala ikhtiar, membuang semua perbuatan baik. Seseorang itu tidak boleh mengatakan:
👉Jika aku ditakdirkan menjadi baik maka aku bersusah payah membuat kebaikan
padahal yang di sebutnya aku itupun telah di berkati,
👉Atau berkata, Jika aku sudah ditakdirkan menjadi jahat apa gunanya aku berbuat kebaikan
Jelas sekali pendirian demikian tidak benar. Tidak wajar mengatakan
"jika keadaanku sudah ditakdirkan pada zaman azali apa untungnya atau ruginya yang aku harapkan dengan usaha aku sekarang"
Contoh yang baik di berikan pada kita adalah perbandingan di antara Adam a.s dengan iblis yang di laknat.
👉Iblis meletakkan kesalahan kepada takdir, yang menyebabkan dia menjadi durhaka, maka dia menjadi kafir dan di buang jauh dari ampunan dan kehampiran dengan Tuhan.
👉Adam a.s mengakui kehilafannya dan memohon ampunan, menerima ampunan dari Allah dan di selamatkan.
Menjadi kewajiban bagi orang Islam yang beriman untuk tidak mencoba memahami sebab-sebab yang tersimpan di dalam takdir. Orang mencoba berbuat itu akan keliru dan tidak mendapat apa-apa melainkan keraguan.
Bahkan mungkin kehilangan keyakinan atau keimanan.
Orang yang beriman harus percaya pada kebijaksanaan Allah yang mutlak. Segala yang manusia lihat terjadi pada dirinya di dunia ini pasti ada alasan tapi alasan itu bukan untuk di fahami melalui logika manusia karna itu berdasarkan kebijaksanaan Tuhan.
Di dalam kehidupan ini bila kamu temui:
👉pencacian terhadap Tuhan,
👉kemunafikan,
👉keingkaran,
👉penipuan,
👉dan tindakan jahat lainya,
jangan biarkan perkara-perkara tersebut menggoncangkan imanmu. Ketahuilah Allah Yang Maha Tinggi dengan kebijaksanaan mutlak bertanggung jawab kepada semua perkara dan Dia lakukan apa yang kelihatan sebagai tidak baik untuk memperlihatkan kekuasaan-Nya yang mutlak.
Penzahiran kekuasaan yang demikian mungkin akan menyebabkan ada orang yang tidak tahan dan menganggapnya sebagai tidak baik tetapi ada rahasia besar di balik semua itu yang tiada makhluk yang tahu melainkan Rasulullah s.a.w.
Ada kisah orang arif berdoa kepada Tuhannya:
"wahai yang maha suci semua telah diatur oleh mu, takdirku adalah milikmu ilmu yang engkau letakkan pada aku adalah milikmu"
Ketika itu dia mendengar jawaban tanpa suara, tanpa perkataan, keluar dari dalam dirinya mengatakan,
" wahai hamba segala yang engkau katakan adalah milik yang esa dan dalam keesaan bukan milik hambanya.
Hamba yang beriman itu berkata,
" wahai tuhan aku telah menjual diriku sendiri aku bersalah, aku berdosa.
Setelah pengakuan itu sekali lagi dia mendengar dari dalam dirinya,
"dan aku mempunyai ampunan terhadap dirimu, aku telah menghapus kesalahan-kesalahanmu, Aku telah mengampuni mu".
Itu supaya mereka yang beriman tahu dan bersyukur atas segala kebaikan yang mereka lakukan, bukanlah dari mereka tetapi melalui mereka, kejayaan datangnya dari sang Pencipta. Bila mereka bersalah itu supaya mereka tahu bahwa kesalahan mereka datangnya dari diri mereka sendiri dan itu punya mereka maka mereka bisa bertaubat. Kesalahan datangnya dari keegoan mereka yang batil. Jika kamu memahami ini dan mengingatnya kamu termasuk ke dalam golongan yang disebut Allah dalam firmanNya:
"dan apa bila telah diperbuat kejelekan atau menganiaya diri diri mereka, maka mereka ingat kepada allah, dan mereka minta ampunan atas dosa-dosa mereka.
" Bukankah tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan allah Dan mereka tidak kekal di atas dosa-dosa yang mereka kerjakan, dan mereka tahu itu balasannya ialah ampunan dari tuhan mereka, surga yang mengalir padanya sungai-sungai maka akan kekal padanya dan alangka baiknya balasan bagi orang yang beramal" surat al imron ayat 135 dan 136
Suatu kebaikan bagi orang yang beriman jika mengakui yang dirinya sendirilah awal semua kesalahan dan dosanya. Itulah yang akan menyelamatkannya. Itu lebih baik dan lebih benar dari pada meletakkan kesalahan dirinya kepada Yang Maha Perkasa, Maha Kuasa, Pencipta semua perkara. Dengan salah memahami bersabda nabi saw,
"telah diketahui kapankah seseorang itu akan berada di kandungan ibunya dan termasuk juga apa yang dia akan menjadi baik atau pendosa"
baginda maksud dengan istilah dalam kandungan ibunya itu adalah empat anasir yang melahirkan semua kekuatan atau tenaga dan kemampuan lahiriah.
Dua dari anasir tersebut adalah tanah dan air yang bertanggung jawab kepada pertumbuhan keyakinan dan pengetahuan, melahirkan kehidupan dan lahir dalam hati sebagai sifat tawaduk atau kerendahan diri.
Dua anasir lain ialah api dan angin yang bertentangan dengan tanah dan air membakar, membinasakan, membunuh. Kudrat Tuhan yang menyatukan anasir anasir yang berlawanan dan berbeda menjadi satu. Bagaimana air dan api bisa wujud bersama? Bagaimana cahaya dan kegelapan bisa terkandung di dalam awan?
"dia yang memberikan kepada kamu kilat untuk menakutkan dan karena harapan Dia menjadikan mega yang berat dan petir itu beribadah dengan memuji tuhannya dan malaikat juga lantaran takut kepadanya, Dia kirim halilintar dan dikenakannya kepada siapapun yang dia kehendaki" surat ar road ayat 12 13
Satu hari wali Allah Yahya bin Mua’adh ar-Razi ditanya:
"Bagaimana mengenali allah"
Dia menjawab,
"Melalui gabungan yang bertentangan"
Pertentangan termasuk pada keperluan, dan sebenarnya keperluan untuk memahami sifat-sifat Allah. Dengan menghadapkan diri kepada hakikat Ilahi seseorang menjadi cermin yang membalikkan kebenaran itu, juga sifat Yang Maha Perkasa di balikkan. Dalam diri manusia terkandung seluruh alam maya. Sebab itu dia di panggil penggabung yang banyak. Allah menciptakan manusia dengan dua tangan allah, tangan kemurahan allah dan tangan keperkasaan allah, keperkasaan dan kekuasaan. Jadi, manusia adalah cermin yang menunjukkan kedua belah sifat allah, yang kasar serta tebal dan yang halus serta indah.
Semua nama-nama Ilahi nyata pada manusia. Semua makhluk yang lain hanya sebelah saja.
👉Allah menciptakan iblis dan keturunannya dengan sifat kekerasan-Nya.
👉Dia ciptakan malaikat dengan sifat kemurahan-Nya. Nilai-nilai kesucian dan kebaktian yang berkelanjutan terkandung dalam kejadian malaikat,
sementara iblis dan keturunannya yang di ciptakan dengan sifat kerasNya, mempunyai nilai kejahatan, karna itu iblis menjadi takabur dan ingkar terhadap Allah saat di perintahkan sujud kepada Adam.
Oleh karna manusia mempunyai kedua-dua ciri alam tinggi dan rendah, dan Allah telah memilih utusan utusan dan wali-wali-Nya dari kalangan manusia, mereka tidak bebas dari kehilapan. Nabi-nabi di pelihara dari dosa-dosa besar tetapi kehilapan kecil masi terjadi pada mereka.
Wali-wali tidak terjamin di pelihara dari dosa tetapi di katakan wali-wali itu hampir dengan Tuhan, mencapai makam kesempurnaan, mereka masuk ke bawah perlindungan Tuhan dari dosa-dosa besar.
Syaqiq al-Baqi berkata
ada lima tanda kebenaran jika tanda ini ada pada diri seseorang maka insya allah dia orang benar
👉perangai yang lemah lembut dan lembut hati
👉menangis karena menyesal
👉mengasingkan diri
👉tidak perduli dunia
👉tidak bercita-cita tinggi
👉Dan memiliki rasa hati atau gerak hati atau intuisi
Tanda-tanda berdosa juga 5 yang jika ada pada diri kita maka curigailah diri kita karena jangan-jangan kita adalah termasuk ke golongan itu:
👉keras hati
👉mempunyai mata yang tidak pernah menangis
👉mencintai dunia dan kesenangan
👉bercita-cita tinggi tidak merasa malu dan tidak ada rasa atau gerak hati
Nabi s.a.w meletakkan empat nilai pada orang yang baik-baik,
Bisa dipercayai dan menjaga apa yang dia amanakan kepada-nya dan mengembalikan nya, menepati janji bicara benar tidak berbohong tidak kasar di dalam berbicara tidak menyakiti hati orang lain
Baginda s.a.w juga memberitahu empat tanda pendosa,
tidak bisa dipercaya dan merusak amanah yang diberikan kepadanya menipu suka bertengkar memaki jika bicara dan menyakiti hati orang lain
Seterusnya pendosa tidak dapat memaafkan orang orang yang bersalah padanya, Ini tanda tidak ada iman karna memberi maaf menjadi tanda utama orang beriman.
Allah memerintahkan rasul-Nya:
berilah maaf dan suruhlah mereka manusia berbuat kebaikan dan berpaling lah dari orang-orang yang bodoh, surat arrof ayat 199
Perintah "maafkanlah" bukan hanya tertuju kepada Rasulullah s.a.w saja. Tapi termasuk semua orang dan tentu saja termasuk mereka yang beriman kepada Rasulullah s.a.w.
Perkataan ‘maafkanlah’ bermakna jadikan tabiat memaafkan, jadikan sifat atau keribadian.
siapapun yang bersifat pemaaf menerima satu dari nama-nama Allah
Arrouf Yang berarti yang memaafkan barangsiapa memaafkan dan membereskan maka ganjaran nya adalah atas tanggungan allah, surat suro ayat 40
Ketahuilah ketaatan kepada Allah bisa berubah menjadi ingkar, dan kejahatan dan dosa bisa menjadi kebaikan dan itu tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dengan
👉rangsangan,
👉pengaruh,
👉tindakan serta
👉usaha diri.
Nabi s.a.w bersabda,
"Semua anak dilahirkan dalam keadaan muslim tapi ibu bapaknyalah yang menjadikan mereka yahudi nasrani atau majusi"
Setiap orang punya bakat untuk menjadi baik atau jahat, bisa memiliki sifat-sifat baik dan bisa memiliki sifat sifat buruk dalam waktu bersamaan. Jadi suatu kesalahan jika memfonis seseorang atau sesuatu sepenuhnya baik atau buruk.
Tetapi benar jika di katakan seseorang itu lebih banyak kebaikannya dari kejahatannya ataupun sebaliknya.
Ini bukan bermakna manusia masuk syurga tanpa amalan baik, juga bukan dia di masukan ke neraka tanpa amalan buruk.
Berfikir cara demikian bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Allah menjanjikan syurga kepada hamba-hambaNya yang beriman dan beramal salih dan di ancamNya orang-orang yang berdosa dengan azab neraka.
"Barangsiapa berbuat baik maka untuk kebaikan dirinya dan barangsiapa berbuat jahat untuk dirinya kemudian kepada tuhan lah kamu akan dikembalikan, surat jasia ayat 15.
"Di hari ini dibalas setiap jiwa dengan apa yang dia telah usahakan tidak ada kezaliman pada hari ini sesungguhnya allah cepat menghitung" surat mukmin ayat 17.
Karena apapun amal baik yang kamu siapkan untuk dirimu nanti, kamu dapat ganjarannya di sisi allah surat al-baqarah ayat 110.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar