Jumat, 12 November 2021

Bab 17: zakat

 ðŸ““terjemahan kitab sirrul asror

📄Bab 17: zakat


Ada dua jenis zakat:

👉zakat yang di ajarkan oleh syariat dan

👉zakat kerohanian yang berlainan sifatnya.

Zakat yang di ajarkan oleh syariat ialah mengeluarkan harta dalam jumlah tertentu kepada orang miskin.

Zakat rohani Bagaimanapun di ambil dari perolehan barang akhirat. Ia juga di berikan kepada orang miskin, yaitu miskin kerohanian.

Zakat adalah memberi bantuan kepada orang miskin. Allah perintahkan:

“Sedekah-sedekah itu untuk faqir-faqir dan miskin”.(Surah at-Taubah, ayat 60).

Apa juga yang di beri untuk tujuan ini sampai kepada tangan Allah Yang Maha Tinggi sebelum di berikan kepada yang memerlukannya. Jadi, tujuan zakat dan sedekah ini bukanlah terutamanya untuk membantu yang memerlukan, karna Allah adalah Pemberi kepada semua yang memerlukan, tetapi supaya niat baik pemberi zakat dan sedekah itu di terima oleh Allah.

Mereka yang hampir dengan Allah menjadikan ganjaran rohani dari perbuatan baiknya sebagai kebaktian kepada allah melalui pemberianya kepada orang yang berdosa. Allah Yang Maha Tinggi menyatakan ampunan-Nya dan mengampuni orang-orang yang berdosa mengikut kadar

👉doa,

👉permohonan,

👉pujian,

👉puasa,

👉sedekah,

👉hajji

dan lain-lain kebaikan para hamba-Nya yang berhasrat mengorbankan ganjaran kerohanian yang mereka harapkan sebagai hasil dari ibadat dan ketaatan mereka, Allah dengan kemurahan-Nya menutup dan menyembunyikan dosa para pendosa sebagai balasan terhadap kebaktian para hamba-Nya yang baik itu.

Kemurahan hati hamba-hamba-Nya yang beriman hingga pada peringkat mereka tidak memiliki apa-apa lagi, tidak menyimpan sesuatu apa pun untuk diri mereka, hingga tidak ada nama baik dari kebaikan mereka juga tidak ada mengharapan balasan di akhirat. Orang yang memasuki jalan ini kehilangan segala-galanya termasuklah kewujudan dirinya sendiri. Dia menjadi muflis sepenuhnya karna dia benar-benar murah hati. Allah mengasihi orang yang murah hati sampai kepada peringkat muflis seluruhnya pada dunia ini. Nabi s.a.w bersabda,

“Orang yang membelanjakan semua yang di milikinya dan tidak berharap untuk memiliki apa-apa berada di dalam penjagaan Allah di dunia dan akhirat”.

Rabiatul Adawiyah berdoa,

“Wahai Tuhan. Berikan semua bahagianku di dunia ini kepada orang-orang kafir dan jika ada bagianku di akhirat bagikan kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. yang aku inginkan dalam dunia ini ialah merindui-Mu dan yang aku inginkan di akhirat adalah bersama-Mu, karna manusia dan apa saja yang di perolehnya adalah milik-Mu”

Allah membalas sehingga sepuluh kali lipat orang yang bersedekah.

“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan maka baginya (ganjaran) sepuluh kali lipat”.(Surah al-An’aam, ayat 160).

Faedah lain dari sedekah ialah menyucikan harta dan diri seseorang. Jika diri di bersihkan dari sifat-sifat ego maka tujuan sedekah atau zakat batin (kerohanian) tercapai.

Memisahkan seseorang dengan apa yang dia anggap sebagai miliknya mendatangkan balasan yang berlipat di akhirat:

“Siapakah yang hendak meminjamkan kepada Allah satu pinjaman yang baik lalu Dia gandakan (ganjaran) baginya, padahal baginya ganjaran yang mulia?”(Surah al-Hadiid, ayat 11).

“Berbahagialah orang yang membersihkannya (jiwanya)”.(Surah asy-Syams, ayat 9).

Zakat adalah perbuatan yang baik, sebagian dari yang kamu terima, kebendaan dan kerohanian. Belanjakanlah karna Allah, kepada Allah. Walaupun balasan berganda di janjikan jangan tapi melakukannya karna balasan tersebut. Berikan zakat dan sedekah dengan cara mengambil berat, dengan kasih sayang dan belas kasih bukan karna mengharapkan pujian, atau ingin membuat penerima merasa terhutang budi dan terikat.

“Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu batalkan (pahala) sedekah kamu dengan mengungkit ungkitnya dan gangguan”.(Surah al-Baqarah, ayat 264).

Jangan meminta dan mengharapkan faedah keduniaan dari perbuatan baikmu. Lakukanlah karna Allah semata-mata. Firman Allah:

“Kamu tidak akan dapat (balasan) kebaikan kecuali kamu mendermakan sebagian dari yang kamu sayangi, dan sesuatu yang kamu dermakan itu Allah mengetahuinya”.(Surah al-‘Imraan, ayat 92).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar