Minggu, 14 November 2021

Bab 2 Wasiat Seorang Bijak Kepada Anak-Anaknya Menjelang Kematianya

 Terjemahan kitab Al-mashaya Lil Ibnu arobi

(Wasiat / pesan pesan Ibnu arobi)



Bab 2 Wasiat Seorang Bijak Kepada Anak-Anaknya Menjelang Kematianya



Allah SWT berfirman dalam wasiat umum:


Dia telah mensyariatkan kepadamu agama yang sama, seperti yang telah di wasiatkan-Nya kepada Nabi yang telah di wahyukan kepadamu dan yang kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa, (berarti ada di taurad, Injil, dan alkuran) yaitu:

Tegakkanlah agama dan janganlah berpecah belah di dalamnya.

(QS. Asy-Syura, 42 :13).


Allah SWT memerintahkan agar kita menegakkan agama, yakni ketentuan waktu dalam setiap zaman dan generasi, dan agar kita bersatu di dalam agama ini serta tidak bercerai berai. Tangan atau kekuasaan Allah ada dalam kebersatuan jamaah, srigala hanya memakan domba yang jauh dan terpisah dari kawanannya. Hikmah yang terkandung di dalamnya ialah bahwa Allah tidak mungkin di pahami sebagai Tuhan kecuali dalam hal nama-nama Indah-Nya (al-asma, al-husna), dan bukan selain ini. Karenanya, kita harus meng+esakan Zat-Nya dan banyak menyebut Nama-nama-Nya. Dan dalam kumpulan atau jamaah itulah Dia di pahami sebagai Tuhan. Dan dengan demikian, tangan Allah yakni kekuasaan-Nya ada dalam kebersatuan jamaah.


Seorang bijak (hakim) berwasiat kepada anak-anaknya menjelang wafatnya. Mereka adalah satu jamaah. Ia berkata kepada anak-anaknya, “Bawakan kepadaku beberapa buah tongkat” Ia kemudian menghimpun tongkat-tongkat itu dan berkata kepada mereka, “Patahkanlah!” Mereka tidak mampu mematahkannya.


Kemudian ia memisah-misahkan dan berkata kepada mereka, “Ambillah satu per satu, dan patahkanlah!” Merekapun sanggup mematahkannya. Ia pun berkata: “Begitulah keadaan kamu sekalian sepeninggalku. Kamu tidak akan mudah di kuasai dan di kalahkan selama kamu bersatu. Akan tetapi, jika kamu bercerai berai, maka musuhmu akan mampu membinasakan kamu” Demikianlah hukum agama itu.


Jika mereka bersatu menegakkan agama dan tidak bercerai berai, maka musuh tidak akan mampu menguasai dan mengalahkan mereka. Seperti itu pulalah keadaan manusia dalam dirinya sendiri. Jika ia bersatu untuk menegakkan agama Allah, maka dengan pertolongan iman, setan dari golongan jin dan manusia tidak akan dapat menguasainya dan mengalahkannya melalui bisikannya. Para malaikatpun akan mengelilingi dan menolongnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar