terjemahan kitab
Al Mawafiq Wal Mukhotobat
(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)
Bab 25 Kesabaran
Pintu yang terdekat dengan pintu Ku adalah pintu kesabaran. Demikianlah kata Tuhan kepadaku: Tiada pintu lagi antar Ku dan antaranya, dan pintu-pintu lain berada di belakang pintu sabar. Setiap pintu satu hijab, dan pintu kesabaran tidaklah berhijab, maka hendaklah engkau iqamah di dalamnya.
Engkau menginginkan Tuhanmu?
Hendaklah engkau memandang kepada Nya dan bersabar, hingga Dia yang mendahului!
Engkau menginginkan Tuhan mu?
Hendaklah engkau memandang kepada Nya dengan kekhusukan, sampai Dia yang mengajakmu!
Tutur Tuhan kepadaku: Bila engkau menjadi seorang yang mulai dengan kesabaran atas Ku dan kesabaran atas Ku itu menjadikan engkau mulia; Karena sesungguhnya engkau telah berdiri di Gerbang Kesabaran, berarti engkau berdiri di kemuliaan, maka ucapkanlah kalimat-kalimat kesabaran. Dan kata Nya: Kalimat-kalimat pintu kesabaran ialah : Ya... Tuhan ku! Engkaulah yang berkuasa berbuat atas segala sesuatu”.
IA telah mendatangi hamba Nya dengan suruhan: Hendaklah engkau mengerjakan sesuatu ini dan itu!! mendatangi hamba Nya dengan membawa hijab, agar hamba Nya tidak melihat amal perbuatannya!
Ia pula yang menguji.
Ia pula yang mencoba.
Hamba itu telah termakan fitnah oleh amal perbuatannya.
Lalu apa yang dikerjakan oleh si hamba itu?
Ia harus bersabar demi tuhannya, ia harus bersabar atas Tuhannya, hingga tiba saatnya “Keyakinan” mendatanginya.
Bila ia diserang dengan tebasan pedang hendaklah ia maju menghadapinya.
Arti Ayat: "Bukanlah kamu yang membunuh mereka, tetapi Allah-lah yang membunuh mereka"
(QS. Al Anfal 8:17).
Maka inilah ungkapan hakikat, Dialah yang membunuh kuffar itu. satu persamaan yang terjadi, pada dhahirnya. Kaum Mislimin telah bersabar! Penuh ketabahan serta gigih mempertahankan. mereka diserang oleh pedang mereka, tapi tetap maju dan tetap melakukan perlawanan. Bila mengatakan “Hendaklah kalian melakukan peperangan dan saling bunuh membunuhlah! Lakukanlah! Laksanakan! Dan berjihadlah dengan penuh perasaan mengetahui akan kebenaran, bahwa Dia lah yang membunuh dan Dia lah yang melaksanakan segala sesuatu.
Dan Ia bertutur kata kepadaku: Bila aku telah datang kepadamu dalam penglihatanmu kepada Ku, maka sudah tidak ada lagi kemuliaan”. Kemuliaan telah tunduk kepada Yang Maha Mulia, dan Yang Maha Mulia telah mendatangi hamba-Nya.
Aku telah mendatangkan engkau kepada Ku, dalam penglihatan Mu itu engkau telah berada di maqam kemuliaan. Bila engkau berpaling, maka Aku lah yang meluruskan. Bila engkau menoleh, Aku lah yang mengembalikan.
Seru Nya Pula: Pintu Hadirat Ku, ialah pintu kesabaran atas Ku.
Dan kata Nya: Di dalam pintu kesabaran atas Ku engkau akan dapat mengetahui siapa engkau dan siapa namamu di sisi Ku.
Dan kata Nya: Ilmu itu tangga naik menuju makrifat, setelah itu ia akan melihat dirinya dan tiada lagi terlihat makrifat... makrifat itu tangga naik menuju pemberhentian (Al Waqwah) pemberhentian itu tangga naik menuju rahasia (As Sir), setelah itu akan terlihat pemberhentian dan tidak lagi terlihat “rahasia” Dan setelah itu tidak terlihat lagi selain Nya.
Lalu Ia bertutur kata padaku: Sesungguhnya engkau telah melihat segala sesuatu, dan engkau akan melihatnya apa bila ia naik, apa yang terlihat adalah dirinya sendiri maka engkau jangan naik kepada sesuatu sekalipun ia mengungkapkan tentang dirinya kepadamu. Jangan pula engkau bersembunyi di kala sesuatu itu mendatangi untuk mengikutimu, tetapi bersembunyilah manakala ia mengajakmu berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar