Sabtu, 13 November 2021

Bab 34 sifat ragu (Was was)

 terjemahan kitab 

Al Mawafiq Wal Mukhotobat

(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)


Bab 34 sifat ragu (Was was)


Tuhan berseru kepada ku:


“Bila engkau di datangi keraguan, maka ia akan mendatangimu dengan membawa pertanyaan padamu yaitu: “Bagaimana” dan itulah juru bicaranya dan itu adalah tanda tanyanya, agar engkau berbalik pada ilmu pengetahuan. Bila engkau masuk ke dalam ilmu, maka jatuhlah engkau di antara datang dan perginya “Akal budi”. Bila engkau masuk kepada makrifat, maka ia tidak mendatangimu dengan “Bagimana” karena baginya sudah tiada “Bagaimana” lagi. Katakanlah kepada was-was itu: ✒️Dengan DIA, aku telah mengenal sifat Nya, dan bukan sifat Nya aku mengenal DIA. 

✒️Dengan DIA aku dapat mengenal Ilmu pengetahuan, dan bukan dengan ilmu pengetahuan aku mengenal DIA.

✒️Dengan DIA aku mengenal makrifat, dan bukan dengan makrifat aku mengenal DIA.


“Bagimana” itu berdiri di antara kedua tangan Nya, dan di kirim oleh Nya kepada siapa yang di kehendaki Nya; “Bagaimana” itu batu ujian tentang Dia, dan menjadi rangsangan untuk menambah pengetahuan makrifat kepada Nya.


Dan “Bagaimana” itu ku lihat dikirim juga kepada para alim ulama dan kepada arif bijaksana, dan di beritahukan kepada mereka bahwa “Bagimana” itu suatu bentuk keragu-raguan dan was-was. Dan tiadalah dengan penglihatan mereka kepada Nya, mereka akan terlindungi dari rangsangan oleh “Bagaimana”.


Dia berbuat yang demikian agar mereka itu menyaksikan Maha Kaya Nya Dia dari makrifat mereka kepada Dia dengan sejelas-jelasnya dan seterang-terangnya, supaya mereka menyaksikan pula Maha Perkasa Nya Dia dan Kodrat Nya dengan jelas, serta mengetahui bahwa apa yang di anugrahkan kepada mereka dariNya dengan seterang-terangnya.


Dan Dia berkata kepada ku: 

Bila was-was itu telah mendatangimu, maka katakanlah kepadanya 

“inilah perbuatan itu yang sudah terang dan jelas tanpa keraguan; perbuatan itu adalah sesuatu yang di buat, yang berbuat sudah jelas dan terang tidak perlu di ragukan dan di awas-awasi karena sesungguhnya Dia-lah yang berbuat Dan inilah sifat yang berbuat, maka tentang itu aku mengajukan pertanyaan dan aku telah ragu dan was-was Dia telah memberitahukan kepadaku tentang sifat Nya senantiasa berdiri bersama Nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar