terjemahan kitab
Al Mawafiq Wal Mukhotobat
(Asy Syeikh Muhammad Bin Abdul Jabbar An-Nafri)
Bab pertamah. Tentang Tauhid (meng esa kan Alloh) atau mengembalikan segala sesuatu termasuk dirimu kepada Alloh.
“Wahai hamba,
engkau tiada memiliki sesuatupun, kecuali apa yang Aku kehendaki untuk menjadi milikmu.
Tiada juga engkau memiliki dirimu, karena Akulah Maha Pencipta-Nya.
Tiada pula engkau memiliki jasad mu, maka Akulah yang membentuk-Nya,
Hanya dengan pertolongan-Ku engkau dapat berdiri,
dan dengan “Kalimat-Ku” engkau datang ke dunia ini."
“Wahai hamba!
Katakanlah Tiada Tuhan melainkan Allah, kemudian ambilah keputusan diri bahwa kau akan berdiri di jalan yang benar, maka Tiada Tuhan melainkan AKU. Dan tiada pula wujud yang sebenarnya wujud kecuali untuk-Ku, dan segala yang selain aku itu berasal dari Ku, adalah dari bantuan tangan-Ku dan dari tiupan Roh-Ku.
“Wahai hamba!
Segala sesuatu adalah milik-Ku, bagi-Ku dan untuk-Ku, jangan sekali-kali engkau merebut apa yang menjadi milik-Ku. (Oleh sebab itu) Kembalikan segala sesuatu itu kepada-Ku, niscaya akan Ku terima pengembalian mu dengan tangan-Ku dan Ku tambah padanya dengan kemurahan-Ku. Serahakan segala sesuatu kepada-Ku, niscaya Ku selamatkan engkau dari segala sesuatu.
Ketahuilah,
bahwa hamba-Ku yang terpercaya, adalah yang mengembalikan segala yang selain-ku kepada Ku. Tengoklah dengan pandangan tajam kepada-Ku, bagaimana cara-Ku melakukan pembagian, niscaya engkau akan melihat pemberian dan penolakan merupakan dua bentuk yang di namakan, agar dengan demikian engkau mengenal-Ku”.
“Hai hamba!
Sesungguhnya engkau telah melihat Aku sebelum dunia terhampar dan engkau mengenal siapa yang telah engkau lihat (itu yaitu Aku). Dan kepada-Ku-lah engkau akan kembali. Aku ciptakan segala sesuatu untuk mu dan Aku bentangkan tirai (Hijab) pada pandanganmu. Lalu engkaupun tertutup dengan tirai dirimu sendiri (jadi diri sendiri atau keakuan atau keegoan itupun adalah hijab sehingga harus di hilangkan), kemudian Aku menghijab engkau dengan diri-diri yang lain, yang mana diri-diri yang lain itu menyeru kepadamu dan pada dirinya dan menjadi hijab (penutup) dari Ku. Setelah kesemuanya itu, maka Aku-pun kembali nyata di balik semua itu, dan dari belakang semua itu Ku perkenalkan diri-Ku; Ku katakan kepadamu bahwa Aku-lah Maha Pencipta Aku yang menciptakan semuanya itu dan bahwa Aku menjadikan engkau Khalifah (Pengurus yang berkuasa di Bumi) atas semua itu dan ketahuilah bahwa semuanya itu adalah amanah (titipan Ku) pada sisi-mu. Dan di haruskan (di wajibkan) pada pengemban amanah itu (yaitu dirimu) untuk mengembalikannya.
Maka telitilah dirimu setelah engkau mempercayai-Ku, sudahkah engkau mengembalikan segala sesuatu itu kepada-Ku? Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat dengan Ku? (Yaitu apakah aku tuhanmu, dan kau jawab iya)
“Dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar”
(QS. Al-FatKh 48:1).
“Dan sesungguhnya dahulu kami perintahkan kepada Adam, maka ia lupa akan perintah itu, dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat”
(QS.Thaha 20:115)
“Hai hamba!
Ku ciptakan segala sesuatu itu untukmu, maka bagaimana Aku akan rela kalau engkau peruntukan dirimu pada sesuatu itu. Sesungguhnya Aku melarang (mengharamkan) engkau untuk menggantungkan dirimu pada sesuatu (Selain-Ku) karena Aku pencemburu padamu”.
“Hai Hamba!
Aku tidak rela engkau peruntukan dirimu bagi sesuatu (selain Ku), walau (sesuatu itu adalah) harapanmu pada surga sekalipun, karena sesungguhnya. Aku ciptakan engkau hanya untuk-Ku; supaya engkau berada di sisi-Ku; Di sisi yang tiada sisi, dan di mana yang tiada mana.
Ku Ciptakan engkau atas pola gambar-Ku sendiri, tunggal, mendengar, melihat dan berkemauan serta berbicara. Dan aku jadikan engkau mempunyai kemampuan untuk (menyaksikan) Tajalli Ku berdasarkan nama-nama-Ku, dan. tempat untuk pemeliharaan-Ku”.
“Engkau yang ku pandang (ku lihat dan bagiku) tiada dinding penghalang (hijab) yang memisahkan antara-Ku dan antaramu.
Engkau teman duduk se majelis dengan-Ku, maka tiada pembatas (hijab) antara-Ku dan antaramu.
“Hai hamba!!
Tiada pelantara antara Aku dan dirimu. Aku lebih dekat kepadamu, maka pandanglah kepada-Ku, karena aku senang memandang kepadamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar