لا اله الا الله
Nama ALLAH itu terkandung di dalam Al-Quran sebanyak 2696 kali.
Apa hikmah-nya yang boleh diambil..?
Mengapa begitu banyak nama Allah, bagi kita…?
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Allah itu Nama-KU
Allah itu Zat-KU
Tidak akan pernah bercerai, Nama-KU dan Zat-KU itu.
Seluruh kitab-kitab yang ada… semua terhimpun dalam Al-Qur’annul Karim.
Rahasia Al-Qurannul Karim terletak pada kata ALLAH.
Begitu pula dengan kalimah ” La Ilaha Ilallah “,
Jika ditulis dalam Bahasa Arab ada 12 huruf,
Jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah yaitu : La Ilaha Illa
Maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu : ALLAH.
Makna kata ALLAH itu adalah sebuah nama saja,
Sekalipun digugurkan satu persatu.. nilainya tidak akan pernah berkurang..,
Justru akan mengandung makna dan arti yang semakin mendalam..,
Dan..
Mengandung Rahasia Penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh-Nya dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH berhuruf dasar : Alif, Lam awal, Lam akhir dan Ha.
lihat Ke-SEMPURNAAN-nya..
Coba-lah gugurkan huruf-nya satu persatu…,
Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ),
Maka akan tinggal 3 huruf sahaja (Lam awal, Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak ALLAH lagi, tetapi akan berbunyi LILLAH,
Artinya :
Bagi Allah, dari Allah, kepada Allah-lah kembalinya segala makhluk.
Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (Ù„ ),
Maka akan tersisa 2 huruf saja (Lam akhir dan Ha)
Bunyinya tidak LILLAH lagi, tetapi akan berbunyi LAHU.
Lahu Mafissamawati wal Ardi,
Artinya :
Bagi Allah segala apa saja yang ada pada 7 lapis langit dan 7 lapis bumi.
Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( Ù„),
Maka akan tersisa 1 huruf saja (Ha)
Dan bunyinya tidak LAHU lagi, tetapi HU,
Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kata HU ringkasnya dari kata Huwa,
Sebenarnya setiap kata Huwa, artinya Zat,
Misal-nya:
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kata HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Nafas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal batin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kata ALLAH, ke bawah tiada berbatas dan ke atas tiada terhingga.
Perhatikan ini :
Pada kata ALLAH itu.. jika kita gugurkan Lam (Ù„ ) pertama dan Lam (Ù„ ) kedua-nya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (di pangkal dan di akhir), yaitu huruf ALIF dan huruf HA (dibaca AH).
Kata ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas ke atas atau ke bawah tetapi hanya dibaca dengan TITIK.
Kata AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri dua huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Ke-sudah-an dan ke-akhir-an),
Seandai saja kita berjalan “mencari” ALLAH tentu akan ada per-mula-annya dan tentunya juga akan ada ke-sudahan-nya, akan tetapi kalau sudah sampai lafaz Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan.
……………………………………………………………..
Gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya yaitu huruf HA,
Maka akan ada baki 2 huruf di tengahnya, yaitu huruf LAM awal (Lam Alif) dan huruf LAM akhir ( La Nafiah).
Maksud-nya :
Jika kita berkata LA (Tidak ada Tuhan),
ILLA (Ada Tuhan),
Nafi mengandung Isbat,
Isbat mengandung Nafi
Tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya lagi…
Gugurkan huruf LAM akhir dan huruf HA,
Maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf ALIF dan huruf LAM yang awal, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah,
Maksud-nya :
Kata ALLAH bukan NAKIRAH,
Kata Allah adalah MAKRIFAT, yakni Isyarat dari huruf ALIF dan LAM yang pertama pada awal kata ALLAH.
Gugurkan 3 huruf sekaligus, yaitu huruf LAM awal, LAM akhir dan HA,
Maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf ALIF (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Beri-lah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan Depan, maka akan berbunyi : A. I. U.
ARTINYA setiap berbunyi A… I… U… maka di-paham-kan Ada Zat Allah..,
Jadi..
Segala bunyi atau suara di dalam Alam, baik itu yang timbul atau datang-nya dari Alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) mahupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan timbul dari apa saja, semuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang Maha Esa
Sedangkan huruf ALIF itulah dasar dari huruf Arab yang bilangannya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka…
Jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada.
Lihat dan perhatikan lagi sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah… Pandang yang satu kepada yang banyak..
Syuhudul Kasrah Fil Wahdah… Pandang yang banyak kepada yang satu,..
Maka..
Yang ada hanya SATU JUA, yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.
Telah kita ketahui bersama bahwa :
Al-Quran yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun ke dalam Suratul Fateha,
Dan Suratul Fateha itu akan terhimpun pada Basmallah,
Dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA’
Dan huruf BA’ akan terhimpun pada titiknya (Nuktah).
Jika kita tilik dengan tajam maka TITIK itulah yang akan menjadi segala huruf,
Terlihat banyak padahal ia Satu…
Terlihat satu padahal ia Banyak….
Setelah…
Huruf-huruf lafaz ALLAH digugurkan semua-nya..
Maka tinggallah 4 huruf yang ada di atas lafaf ALLAH tadi,
Yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif)
Di atas Tasydid ada lagi 1 huruf ALIF.
4 huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk men-TAUHID-kan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah yang terakhir…
Gugurkan ke-seluruh-annya,
Maka yang akan tinggal adalah KOSONG…
LA SAUTIN WALA HARFUN,
Artinya :
Tidak ada huruf dan tiada suara..
Inilah Kalam Allah yang Qadim,
Tidak bercerai dan terpisah SIFAT dengan ZAT.
Rahasia Huruf..
Awalnya huruf hanya melambangkan sebuah rumus yang tidak memiliki arti apa-apa …
Kemudian..
Huruf disusun menjadi sebuah kata, susunan kata menjadi sebuah kalimat dan dalam kalimat megandung sebuah pengertian tetapi.. “Pengertian itu bukanlah sebuah kalimat!!”
Dahulu, sebelum ada kesepakatan manusia mengenai Rumusan Huruf..,
Maka.. Huruf
adalah sebuah suara yang keluar dari dorongan udara yang terhalang oleh pita suara pada tenggorokan, sehingga menghasilkan suatu bunyi…
Seandainya rumus-rumus itu tidak ada..
Maka Huruf dan Kata dan Kalimat pun tidak ada, …
Namun..
Walaupun rumus-rumus dan huruf-huruf tidak ada..,
Tapi.. Hakekat pengertian dalam diri manusia tetap ada.
Kita dapat menemukan bahasa yang sama pada diri manusia seluruh dunia yaitu BAHASA JIWA, yang..
Tidak berhuruf..
Tidak bersuara,..
Tidak bergambar…
Maka.. benarlah adanya jika demikian bahwa Al-Qur’an itu awalnya adalah bahasa Wahyu (Bahasa Allah)
“LA SHAUTIN WALA HARFUN”
“Tidak berupa suara dan bukan berupa huruf”
Yang kemudian di-translate kedalam bahasa manusia yaitu Bahasa Arab.
Saat itu.. Rasulullah hanya mengerti dengan jelas apa yang telah turun kedalam jiwanya.
Bahasa Allah itu berupa Ilham atau Wahyu,
Menurut kamus bahasa Arab dalam Munjid, Ilham itu berarti memasukkan pengertian kedalam jiwa seseorang dengan cepat.
Dimasukkan dengan cepat = dituangkan sesuatu pengetahuan-pengetahuan ke dalam jiwa dalam sekaligus dengan tidak lebih dahulu timbul fikiran dan muqadimah-nya, …
Seperti sesekor lebah..,
Ketika menerima wahyu dari Allah, binatang itu tidak mengenal huruf, akan tetapi.. Lebah mampu menangkap ajaran Allah.. ketika Allah meng-instruksi-kan untuk membuat rumahnya, maka lihatlah bagaimana Lebah membuat rumah yang indah dan tersusun rapi.
PENGERTIAN itu tidak terdiri dari rangkaian huruf atau suara..
Seperti perasaan CINTA..
Perasaan ini tidak ada tertulis huruf C-I-N-T-A
Walaupun anda tidak menggunakan rangkaian huruf dan suara mengapa anda memahami cinta itu?
Yang akhirnya anda menterjemahkan kedalam bahasa manusia menjadi aku cinta ….
Selanjutnya..
Setelah anda mengerti akan huraian
diatas..
Maka mari-lah kita membahas mengenai Rahasia Huruf dalam Al-Qur’an :
Al-Qur’an mengandung 6666 ayat,
Terhimpun dalam AL FATIHAH
Dan Al fatihah pula terhimpun dalam BISMILLAHIRRAHMAN NIRRAHIM
Dan Bismillahirrahman nirrahim terhimpun dalam Alif,
Sedangkan ALIF terhimpun dalam BA’
Dan BA’ terhimpun pada Titiknya.
Pada Titik inilah AWAL MULA semua kejadian bentuk huruf….
Jadi..
Pada seluruh rangkaian firman sebanyak 30 juz itu ternyata terangkum dalam Ummul Qur’an (Al fatihah).
Pada Ummul Qur’an menyimpulkan inti ajaran Al-Qur’an :
Tentang masalah Ketuhanan yaitu Sifat, Af’al dan Zat Allah…
Dia-lah Allah yang memiliki Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang..
Tidak ada yang berhak menyandang pujian kecuali Dia
Dia- lah tempat segalanya bergantung..
Karena Dia adalah penguasa alam semesta dan diri manusia
Berarti dari rangkaian ayat-ayat dalam Al fatihah adalah tertumpu pada huruf Ba’ (dalam tata bahasa Arab sebagai BA’ Sababiyah),
Artinya..
Semua yang ada berasal dari huruf BA’ dengan sebab Ismi atau Nama.
Kalau di pisah BI- ISMI- ALLAH
Semua yang ada karena sebab adanya Asma,
Pada Asma terdapat yang memiliki Asma yaitu Dzat,
Ini terangkum dalam arti TITIK,
Karena titik baru bersifat KUN (jadilah) maka terjadilah segala sesuatu.
Karena KUN-Nya yang dilambangkan dengan titik, merupakan asal dari segala coretan huruf berasal dari titik-titik yang beraturan menjadi garis dan garis menjadi bentuk atau wujud.
Sedangkan Zat tidak berupa titik, karena titik masih merupakan sifat dari pada DzAT.
Artinya lagi..
KUN Allah bukanlah DZAT,
Karena Kun (Kalam atau Wahyu) adalah sifat dari pada Dzat, (bukan Dzat itu sendiri)
Sehingga arti titik adalah akhir dari segala ciptaan,
Pada titik ini terkandung idea-idea yang akan tergores suatu bentuk dan pada wilayah inilah yang dimaksud dalam Ilmu Hakekat Usul Diri sebagai NUR MUHAMMAD (Cahaya Terpuji),
Karena segala sesuatu akan memuja dan mengikuti kehendak Dzat,
Dan Dzat berkata melalui Kun-Nya, maka jadilah semuanya.
Dengarkan ceritera ini…
Seorang guru mengajarkan kepada muridnya hal berikut :
Guru : Ambilkan aku buah pohon itu disana..
Murid : Ini buah-nya guru ….
Guru : Belah menjadi dua.
Murid : Sudah terbelah, guru..
Guru : Apakah yang kamu lihat?
Murid : Saya melihat biji yang amat kecil
Guru : Belah dua-lah salah satu dari padanya
Murid : Dia sudah terbelah, guru
Guru : Apakah yang kamu lihat didalamnya?
Murid : Tidak ada sesuatu apapun, guru
Sang guru berkata :
Yang halus ialah unsur hidup
Yang tak tampak olehmu
Dari yang halus itulah sebenar yang ada
Yang dari padanya sekalian ini terjadi
Itulah Hakekat yang sejati,
Itulah hidup…
Itulah kamu ……
Dari sebuah biji, terangkum idea-idea yang akan terjadi, …
Nanti akan ada sebuah akar yang menjulur,
Daun-daun yang hijau,
Batang yang kokoh serta buahnya yang ranum.
Dan itu terangkum dalam sesuatu yang tak terlihat,
Yaitu HAKEKAT HIDUP
Ingat ini.!!
Hukum per-kata-an adalah hukum bantah-membantah (sengketa) yang satu berlawanan dengan yang lain,
Hal ini membawa kepada kepiluan dan kecemasan,
Ingat lagi ini..!!
Asma (nama-nama) dan sifat-sifat dan Af’al (perbuatan-perbuatan) adalah Hijab belaka atas Zat illahi.
Karena sesungguhnya Zat illahi itu tidak dapat menerima pembatas.
Zat ilahi itu berada pada tingkat ketinggian, sedangkan pelepasan (penanggalan tajrid) dan Asma dan ilahi adalah urut-urutan yang menurun.
Asma dengan Zat Asmanya berdiri tanpa perbuatan,
Asma dapat berbuat hanya di-karena-kan Zat Allah semata…
Dan sesungguhnya persoalannya berkisar bagaikan perkakas dan alat-alat dan huruf di dalam surga adalah merupakan alat-alat dan perkakas…..
Kesimpulan dari semua keterangan diatas adalah:
Alam adalah firman Allah yang tak tertulis (ayat-ayat kauniyah),
Al-Qur’an adalah ayat-ayat kauliyah …
Semua alam semesta ter-kandung dalam Asma Allah (bismillah)
Asma terkandung kehendak …
Kehendak terkandung dalam Sifat…
Sifat terkandung dalam Af’al
Af’al terkandung pada Dzat
Semua itu adalah HIJAB,
Karena Asma, Sifat, Af’al bukanlah DZAT itu sendiri …
Itulah yang dimaksud bahwa segala yang tergambarkan adalah HURUF,
Dan merupakan HIJAB, …
Sedangkan Dzat berada dibalik TITIK …
Dzat tidak dapat digambarkan oleh sesuatu, …
Untuk mengetahui Zat ALLAH kita harus MENYINGKIRKAN Huruf dan titik.
Tok Ku Kaji
[ Sumber dari Hizbun AnNabi wa AaliBaitihi wa Ashabihi ]
LA SAUTIN WALA HARFUN ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar