Pada dasarnya Bukan kita Yang mengenalnya tapi dialah yang memperkenalkan diri sehingga kita dapat mengenalnya.
Buka kita yang melihat allah tapi allahlah yang memperlihatkan diri,
Dan bukan aku yang melihat allah, karna di waktu fana sehingga dapat melihat Allah itu si akuNya manusia sudah hilang, jika Masi terdapat aku di waktu itu maka manusia tidak akan dapat melihat allah. Sehingga yang melihat Allah itu sebenarnya Allah sendiri karna aku di waktu itu telah hilang.
Dan allah adalah hakikat dari segala yang wujud, dan Allah-lah yang menghendaki segala yang terjadi, sehingga segala mahluk yang mengaku telah bisa ini dan itu maka itu hanyalah dusta belaka karma hakikatnya dia adalah Adam (tidak ada) dan segala yang terjadi atas kodrat dan irodat Allah jua, sedangkan mahluk hanya sebatas media terjadinya kodrat dan irodat itu.
Aku mengenal allah / aku bisa mengenal allah / aku yang mengenal allah, itu semua adalah hanya:
Mengaku ngaku,
Berdusta,
Dan tidak berakhlak / etika kepada allah (takdim). Dan perbuatan yang tidak beretika kepadaNya itu di benci oleh allah. Dan bagaimana mungkin Allah akan memperlihatkan diri kepada sesuatu yang dia benci. Dan jikapun kita Masi di fanahkan Allah tapi kita tidak takdim pada Allah maka itu lebih berupa istidroj dari allah, karna dengan itu kita tetap merasa bersama dan dekat pada allah padahal sebenarnya kita sedang bersikap dan bertindak tidak sopan kepadaNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar