📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 10"Tidak Ada Beban"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailan
Ahad pagi 14 Syawal tahun 545 Hijriah
Beliau berkata:
Sabda Nabi saw. :
“Aku dan golongan umatku yang taqwa di lepaskan alloh dari beban.”
Taqwa tidak menjadi beban bagi orang yang menghambakan diri pada Alloh, karena taqwa itu jelmaan dari tabiat kemanusiaannya. Ia menyembah alloh dengan lahir dan batininya tanpa ada rasa pembebanan untuk diri.
Sedang untuk orang munafik dalam setiap situasinya apa pun menjadi beban, apa lagi untuk menyembah alloh. Pembebanannya terletak di bagian lahir jiwa dan menempatkan di bagian batiniahnya. Ia tidak mampu memasuki jalan yang di masuki orang bertaqwa. Setiap tempat jadi panorama, setiap amal milik manusia dan perang di ciptakan juga milik manusia.
Wahai orang munafik bertaubatlah dari nifaqmu dan kembalilah dari pelarian munafiqmu.
(nifak adalah sifatnya,
munafik adalah orangnya),
saat engkau di tinggalkan alloh maka setan akan menertawakanmu. Jika kamu puasa, shalat, semua itu engkau lakukan demi makhluk bukan untuk alloh. Demikian pula jika engkau bersedekah mengeluarkan zakat dan haji. Perbuatan itu hanya kerja keras yang melelahkan. Dalam waktu dekat engkau akan di campakkan ke neraka Hawiyah bila engkau tidak segera bertaubat dan mengadukan diri kepada alloh atas kesalahanmu. Jagalah dirimu untuk mengikuti sunnah dan bukan mengikuti bid’ah jagalah madzab kuno yang benar.
Celaka, engkau hafal Al-Qur’an tetapi tidak mengamalkanya. Engkau pelihara sunnah Rasul tapi tidak beramal berdasarkan sunnahnya itu. Maka, manakah pekerjaanmu yang berdasarkan sunnah? Engkau suruh manusia menjadi baik sedang kamu tidak melaksanakan baik. Engkau tahan mereka (dari berbuat buruk) tapi engkau tidak menahan dirimu dari perbuatan itu.
Firman alloh :
“Amat besar kebencian di sisi alloh bahwa kamu mengatakan apa yang kamu tidak kerjakan.” (Qs. LXI :3).
Mengapa engkau berkata tetapi tidak menepati, engkau tidak malu. Bagaimana engkau mengaku iman tapi tidak beriman? Iman adalah manifestasi dari kelurusan hati (tahan) uji.
Ia sabar membawa beban berat,
ia pemberani
ia pembunuh,
iman adalah suatu hal termulia di atas segala dunia. Iman di muliakan karena alloh semata tapi nafsu di perhina karena setan.
Barang siapa meninggalkan pintu Al Haq tentu menuju pintu manusia.
Barang siapa yang menyia-nyiakan jalan Al Haq dan penaungan al haq tentu duduk di jalan makhluk dan berlindung di sana.
Barang siapa di kehendaki oleh alloh kebaikannya, tentu pintu-pintu yang tembus makhluk di tutup baginya. Pemberi mereka di putus untuknya. Sehingga semua itu tidak berguna bagi dirinya.
Celaka, engkau riang dalam tempatmu di pagi hari, di musim dingin. Dalam waktu dekat akan datang musim panas dan menyedot air yang kamu simpan sampai kering, lingkunganmu mati karena musim panas itu pemutus (penghisap) air, sedangkan musim dingin menambah air melimpah. Jadikan dirimu bersama alloh niscaya kamu beruntung, mulia, jadi pemimpin dalam menegakkan hukum.
Wahai sahaya, hendaknya engkau menjaga perilaku, pakaian yang tidak pantas dan larilah dari mahluk dalam setiap tujuanmu. Bila engkau mampu ciptakan hubungan di bumi kelak untuk tempat akhirmu, lakukanlah! Adanya demikian semata untuk melatihmu sampai terpenuhi iman dan kekuatan pijakan keyakinanmu, dan membuka mata hati lalu mengangkat kediamanmu dan terbang ke angkasa menuju kekuasaan alloh, mengilingi dunia dari timur sampai barat, meliputi daratan, lautan tanah datar, gunung, mengelilingi langit dan bumi, sedang kamu bersama penjaga yang tersia-siakan. Ketika itu, lisanmu mengucapkan. Tanggalkan pakaianmu yang tidak kuat dan sekarang hadapilah manusia, keluarlah dari persembunyianmu, karna, hakekatnya kamu sudah menjadi dokter bagi mereka tanpa menimbulkan rasa pedih dalam hati. Bahkan kamu tidak lagi mempedulikan sikap angkuh mereka, banyaknya tabiat mereka (munafik), penghadapan mereka, pembelakangan mereka, pujian mereka dan cela mereka. Kamu juga tidak peduli lagi akan jatuhnya dirimu, karena kamu telah bersama Al-Haq.
Anak-anak muridku, fahamilah Pencipta kaunia ini dan bersopanlah di hadapan-Nya. Selagi hatimu jauh dari dia tentu kamu tetap berlaku tidak sopan di hadapan-Nya. Tapi bila kamu memperdekat diri maka pasti akan baiklah adabmu.
ini laksana dua sahaya yang di siapkan sebelum di kendarai raja, bila telah di kendarai kendaraan mereka sama datang beserta perilaku mereka yang sopan, karena mereka dekat dengan alloh. Setiap individu dari mereka lari menuju Zawiyah (pondok tempat khalwat kaum zuhud) yang di tentukan. Penghadapan manusia itu menunjukkan penglihatan yang terbalik dari Al-Haq. Jika demikian maka tidak ada kata untung bagimu, sampai kamu tanggalkan tuhan-tuhan ciptaanmu itu, memutuskan causalitas (hukum sebab akibat), meninggalkan penglihatan manusia dalam bentuk manfaat dan mudlarat.
Sesungguhnya kamu itu sesehat-sehatnya orang sakit, terkaya dari pada orang miskin, hidupnya orang mati, sampai kapan perlakuan ini kau tunjukkan di hadapan alloh Al-Haq, dan sampai kapan engkau berpaling dari Dia, Sampai kapan penghidupanmu atas dunia dan pembinasaanmu atas akhirat? Sesungguhnya setiap individu dari alloh itu berhati satu, mengapa bisa mencintai dunia dan akhirat dalam satu waktu secara bersamaan?. Bagaimana di sana terdapat dzikir sang pencipta dan yang di cipta dalam satu waktu, dan bagaimana hal itu bisa di hasilkan dalam satu situasi, satu kondisi dan satu hati? Yang demikian hanyalah dusta. Jauh sebelum ini Nabi saw. bersabda :
“Orang dusta itu suka menyisihkan (menomor duakan) iman.”
Setiap bejana bisa menampung sesuatu. Perbuatanmu itu menunjukkan i’tikadmu, lahiriahmu menunjukkan batiniah. Sedang batiniahmu amat jelas bagi alloh dan orang-orang tertentu dari hamba-Nya. Jika mereka menerima sesuatu pada dirimu maka beradablah di hadapan-Nya, dan taubatlah akan dosa-dosamu sebelum berjumpa dengan Dia. Kecilkan dirimu di hadapan Dia, rendahkan dirimu untuk-Nya. apa bila kamu merendahkan diri pada orang-orang shalih berarti kamu telah merendahkan diri di hadapan alloh. maka merendahkan dirilah karena orang berendah diri derajatnya di tinggikan alloh. Sebaik-baik perilaku di hadapanmu adalah yang engkau lakukan di hadapan orang yang lebih tua darimu. Nabi saw. bersabda :
“Berkah itu sebagian besar terdapat dalam orang-orang yang lebih tua darimu.”
Di katakan : takwa itu melaksanakan perintah, menghentikan perbuatan yang di larang dan di haramkan dan tetap pada Kitab dan Sunnah. Jika tidak, kamu termasuk orang tua yang tidak memuliakannya dan tidak mendoakan selamat atasnya, kalau begitu halnya maka tidak mengandung berkah. Orang tua yang taqwa, orang shalih yang wara’, kaum cendekiawan dengan ilmu dan orang-orang yang suci dengan amal, orang tua yang berhati jernih dan berpaling dari selain alloh adalah orang tua yang berhati ma’rifat dengan alloh dan telah alim, dekatilah dia. kala telah banyak pengetahuan hati dekatlah ia dari Al-Haq. Tetapi setiap hati yang cinta dunia maka ia tertutup dari alloh, dan setiap hati yang cinta akhirat maka ia dekat alloh.
Penutup cinta duniawimu mengurangi kecintaan akhirat. Dan penetapan cintamu atas akhirat mengurangi kecintaanmu terhadap alloh.
Ketahuilah, kemampuanmu jangan sampai jadi sebab terguncanganya jiwamu yang tidak di kehendaki alloh Itu sebabnya di antara kaum Ulama ada yang berkata:
“Barang siapa tidak mengerti ketetapannya, maka di ketahuinya ketentuannya itu jadi ketetapannya.”
Jangan engkau berdiam di tempat yang menjadi tempatnya. Bila engkau masuk rumah jangan duduk di tempat yang kamu tidak di suruh oleh tuan rumah untuk mendudukinya.
Anak-anak muridku,
sungguh kamu sia-siakan hidup berdasarkan ilmu dan menjaganya tanpa pengalaman. Itu mana mungkin bermanfaat bagimu. Nabi bersabda :
“alloh berkata di hari kiamat kepada para Nabi dan Ulama : Kamu semua adalah para pengembala makhluk (umat) lalu apa yang kamu perbuat dalam penggembalaanmu. Dan alloh berkata kepada para pemimpin, dan orang-orang kaya: Kamu semua adalah pembawa kunci gudang-Ku, apakah kamu sudah berhubungan dengan orang fakir, memelihara anak-anak yatim, menafkahkan darinya menurut kewajiban yang Ku tentukan atasmu?”
Wahai manusia berpetuahlah menurut petuah yang datang dari Rasul saw. dan jadikan ia standar ucapanmu. Alangkah kesat hatimu! Celaka engkau wahai orang munafik, engkau harapkan aku keluar dari negeri ini.
Seandainya engkau buat oleh permainan masalah untuk mengganti ketentuan ini, mengoyak-ngoyak organ tubuhku dan merobah bicara ini, sungguh aku lebih takut siksa alloh di hari mendatang.
Celaka! Engkau tertawakan aku, sedang aku berada di pintu alloh untuk menyeru manusia menuju-Nya, ku tunggu jawabmu. Wahai orang munafik niscaya engkau akan melihat siksa alloh dan siksa-Nya di dunia dan akhirat. Firman-Nya :
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (Qs. LV:29).
Bahkan setiap detik, waktu untukmu dan waktu untuk selainmu.
Anak-anak muridku, bila engkau ingin berlapang dada dan memperharum hati, maka engkau jangan dengarkan ucapan makhluk termasuk rayuan mereka.
Makhluk pertama itu adalah bermasyarakat, dan yang kumaksud ini adalah makhluk (manusia) yang suka menyendiri, ya, kesendirian dari anak kendati hanya tunggal keturunan Adam lalu ia merobah arti yang pertama dan menggantinya. Penciptaan mereka dari air hinanya. Hatinya menyempit karena melihat polah manusia, maka berusaha mencari pintu rahasia milik mereka. Sehingga terjadilah untuk dirinya dunia akhirat, surga neraka. Jika di telusuri seluruh makhluk dan keberadaan segala ini bermula dari satu. Kemudian semua keberadaan itu di serahkan kepada mereka bersama rahasia-rahasianya. Lalu di antara mereka ada yang tenggelam dan tidak tampak lagi. Di sana juga ada ketentuan seperti ketanpaan itu, yang jika di umpamakan kemampuannya akan sesuatu yang di kehendaki terjadi padanya. Tongkat Musa a.s. menelan bermacam tambang dan benda-benda lain, kendati dalam tongkat itu tidak berubah. Aku menghendaki agar alloh mengajarimu tentang hal itu; selain hikmah. Karena yang di peragakan oleh tukang-tukang sihir di hari pertunjukan tersebut merupakan ketinggian hikmah dan kecerdikan. Sedang yang nampak dalam tongkat Musa as. Adalah kehendak Dia, yang biasa disebut Mukjizat. Karena itu pemimpin tukang sihir berkata kepada salah seorang temannya : “Lihatlah Musa!” yakni keadaan dia.
Anak-anak muridku,
kapan kamu tegak dari hikmah ke Qudrat?
kapan kamu sambung amalmu dengan himah kehendak alloh?
kapan kamu sambung kesimpulan amalmu di pintu yang memperdekat dirimu dari Tuhan?
kapan kamu lihat cahaya ma’rifat menghadap hati awam dan khowash?
jangan lari dari alloh karena takut cahaya-Nya.
Sesungguhnya cobaan dari Dia yang di timpakan atasmu akan mempersejuk dirimu.
Apakah engkau akan surut (kembalu) ke causalitas dan meninggalkan pintu-alloh atau tidak?
Apakah engkau akan kembali ke lahir atau batin?
Kembali ke penemuanmu atau yang tidak engkau temui?
Kembali ke suatu yang tampak atau yag tidak tampak?
Wahai alloh janganlah Engkau memberi cobaan pada kami (melebihi kemampuan), Wahai alloh limpahkanlah rizki pada kami agar memperdekat dengan-Mu tanpa bala’. Wahai alloh perdekatlah dan lunakkanlah hati kami, wahai alloh dekatlah jangan jauhkan, tiada kuasa bagi kami untuk menjauh dari-Mu, tiada juasa juga atas kerasnya cobamu. Rizkikan untuk kami agar dekat kepada-Mu, serta tiada api cobaan. Atau jika ada, atau tidak bisa, tidak harus terjadi bersama api cobaan, maka jadikan untuk kami di sana pembalut kulit dari kehangusan api yang menyengat, Jadikan untuk kami api, seperti api Ibrahim kekasih-Mu, tumbuhkan di sekitar kami rerumputan seperti Engkau tumbuhkan di sekitarnya, dan kayakan kami dari segala sesuatu seperti Engkau memperkayakannya, jinakan kami, hadapkan kami seperti Engkau menghadapkannya dan peliharalah kami seperti Engkau memelihara Ibrahim, kekasihmu.
Ibrahim a.s. telah meraih hubungan (rafiq) sebelum berjalan (tariq),
berumah sebelum bertetangga,
berjinak sebelum takut,
keras sebelum sakit,
sabar sebelum di coba,
ridlo sebelum datang kepastian.
Belajarlah dari bapakmu, Ibrahim as. bercerminlah padanya baik kata atau perbuatannya.
Anak-anak muridku, usahakan bersama alloh selalu dan berdiam kala datang kehendak atau perbuatan-Nya. Sehingga engkau lihat kelembutan dari-Nya tanpa terhingga. Dengarkan kamu, nama Jalunus Al Hakim? Bagaimana kebisuan dan kediamannya dalam menerima ujian dan cobaan, sampai ia berhasil mengantongi setiap ilmu yang datang dari-Nya. Hikmah alloh tiada kan datang di hatimu oleh igauan dan tergoncanganya dirimu terhadap Dia, apalagi engkau lari dari-Nya.
Wahai alloh, limpahkanlah untuk hamba hubungan ini, lepaskan dari goncangan.
“Dan berikan untuk kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa nerakamu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar