📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 9
"Ujian Bagi Orang Beriman"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany
Jum’at pagi 12 Syawal tahun 545 Hijriyah di Madrasah Al Namura,
Beliau berkata:
Dari Nabi saw.
“Sesungguhnya alloh tidak menyiksa kekasihnya tetapi hanyalah mencobanya.”
Orang beriman tetap bertahan dari cobaan alloh sehingga itu menghantarkan dirinya ke puncak kebaikan, baik di dunia atau di akhirat. Di antara cobaan itu adalah menerima bala’ dan sabar dalam menghadapinya tanpa mengadu kepada orang lain atau meminta bantuan kepada mereka selain alloh bahkan saat itu ia lebih giat sibuk bersama alloh.
Wahai orang yang di sibukkan urusan dunia, sambutlah suara ini dalam tempat ini. Engkau bicara dengan mulutmu tanpa engkau ikuti dengan hati. Engkau berpaling dari alloh, juga firman-firman-Nya, dari Nabi-Nya dan para pengikut mereka, juga terhadap kebenaran orang-orang yang menjadi penerus mereka (‘ulama). Kamu pencabut kepastian dan ketentuan. Sungguh engkau terima pemberian makhluk lebih kau utamakan dari pada pemberian Al-Haq. Rupanya tiada kalam dari alloh yang kau dengar, tidak juga dari suara-suara hamba yang shalih yang bisa membawamu taubat, ikhlas bertaubat dan konsisten di sana. Terimalah ketentuan atau kepastian yang tersurat atas dirimu. Jagalah apa yang membawa kemulyaan dan merendahkan dalam fakir dan kaya, dalam sehat dan sakit, dan tehadap apapun yang engkau sukai atau bahkan yang engkau benci.
Wahai manusia ikutilah ini, sehingga praktis engkau menjadi pengikutnya, layanilah sehingga praktis engkau menjadi pelayannya, ikutilah yang lebih utama dan layanilah Dia sehingga ia menyertai dan melayanimu.
Wahai hamba jika kamu sedia melayani alloh maka kaupun akan di layani, jika kamu berhenti melayani maka Diapun berhenti melayani. oleh sebab itu Layanilah Al-Haq, jangan sibuk lalu meninggalkan-Nya karena melayani para pemimpin yang tidak membawa mudharat ataupun manfaat. apa saja yang mereka beri padamu? Apakah mereka mampu memberimu yang tidak di takdirkan untuk kau miliki, atau menetukan pemberian sesuatu yang tidak di takdirkan oleh alloh. Tidak ada yang perlu di istimewakan untuk mereka. bila engkau berkata bahwa peberian mereka itu mendahului takdir alloh maka kafirlah kamu. Bukankah engkau tahu sesungguhnya:
tiada pemberi,
tiada penolak,
tiada pencelaka,
tiada yang qadim,
tiada yang akhir kecuali alloh.
Jika engkau berkata sesungguhnya aku tahu hal itu; maka ku katakan padamu: “Bagaimana engkau tahu? Dan mendahulukan selain Dia?”
Celaka, mengapa engkau rusak akhiratmu dengan duniamu, bagaimana engkau rusak ketaatanmu kepada-Nya dengan mengganti tunduk pada nafsu, setan dan makhluk? Bagaimana engkau merusak taqwa dengan pengaduanmu kepada selain Dia? Tahukah engkau bahwa alloh pemelihara orang taqwa dan menjadi penolong mereka, pembenteng mereka dan sumber pengetahuan mereka, dan penyelamat mereka dari kebenciannya? Penglihatan hati mereka dan pelimpah rizki untuk mereka tanpa batas? Dia berkata ( dalam Hadits Qudsi?) :
“Wahai anak Adam malulah kepada-Ku seperti engkau malu kepada tetanggamu yang shalih.”
Sabda Nabi saw. :
“Apa bila pintu seorang hamba terkunci, dan turun tirainya, dan tidak jelas dalam memandang makhluk, dalam kesunyian bermaksiat kepada alloh atas dirinya maka alloh berfirman : “Wahai anak Adam, engkau jadikan Untuk-Ku pandangan yang mudah bagimu?.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar