Kamis, 11 November 2021

Majelis ke 17 Jangan Mempermasalahkan Rizki"

 ðŸ““terjemahan kitab fathur robbani.

Shakh Abdul Qodir al-Jailani.

📄Majelis ke 17 Jangan Mempermasalahkan Rizki"



Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany


Jum’at tanggal 14 Dzulqoidah tahun 545 Hijriyah di Madrasah,





Beliau berkata:


Engkau jangan bercita cita terhadap makhluk dengan dzikirmu, karena pencarianmu terhadap cita citamu pada mahluk lebih berat dari pada pencarianmu kepada alloh. 



Bila engkau berhasil memperoleh rizki hari ini, maka tinggalkan cita cita dengan pendapatan rizki di esok hari seperti engkau tinggalkan hari kemarin dan pagi mendatang tidak engkau ketahui, apakah ia membawa hasil bagimu atau tidak merepotkan dirimu dalam keseharianmu. 



Seandainya engkau mengenal alloh tentu engkau tidak perlu repot oleh pencarian rizki. Karena orang yang mengenal alloh segala lisannya berhubungan dengan alloh



Orang arif tak henti-hentinya menjaga lisan di hadapan alloh, sampai mengembalikan kedudukannya pada kebaikan makhluk. Kala menyampaikan kepada mereka terangkatlah mahkota dari lisannya hingga jadi fasih. 



Nabi Musa a.s. ketika masih jadi pengembala domba lisannya gagap, gopoh, tidak terang, tapi setelah alloh menghendaki kebaikan lalu di kuasakan cita cita kepadanya. Dalam Firman dikatakan :


“”Dan bukalah buhul (kelu) dari lidahku, sehingga mereka memahami bicaraku.” (Qs.XX:27:28).



Musa berkata: Ketika aku berada di tempat penggembalaan domba, aku tidak menghiraukan hal ini. Dan sekarang telah datang  kesibukan atasku bersama manusia untuk bicara kepada mereka. Yang aku maksud adalah mahkota emas yang meluncur dari lisanku, maka berangkatlah akidah dari lisannya. Saat itu Musa mampu bicara sembilan bahasa dengan fasih lagi bisa di pahami menurut ukuran yang di bicarakan, selain itu Musa masih punya bahasa asli yang dibawa sejak kecil (bahasa cdal). Yaitu, kala ia masih kecil hendak bicara di hadapan Fir’aun dan Aisyiah, lalu alloh menyuapkan bara ke dalam mulutnya.



Anak-anak muridku, ku lihat engkau sedikit sekali berma’rifat kepada alloh, Easul-Nya dan sedikit mengenal para Wali-Nya, para pengganti Nabi, para khalifah – perihal tingkah lakunya (hukuq). 


Engkau sunyi dari kebenaran. Engkau laksana sangkar tanpa burung, laksana rumah setelah roboh, laksana pohon yang kering dan berguguran daunnya. Hai manusia itu bisa hidup jika di sertai Islam, kemudian di perkuat dengan hakikat, yaitu kepatuhan secara total kepada alloh, serahkan segala punyamu kepada alloh, terapkan kepatuhan dalam jiwamu, yang lain keluarkan darimu dan hatimu dan dari semua makhluk, lalu berhenti di hadapan alloh tanpa mengenakan apapun (dari makhluk). bila alloh menghendaki tentu Dia memberi busana untukmu dan menghadapkan kepada makhluk melaksanakan perintahNya, seraya mendapat kerelaan Rasulullah saw. Kemudian tetapilah sambil menanti perintah yang di kehendaki alloh yaitu menetapi hukum-hukum yang berlaku. Setiap orang yang bertajrid selain untuk alloh dan berhenti di hadapan alloh sepenuh hati dan rahasia, maka sungguh ia tuangkan dari lisan suatu kata sebagaimana yang di katakan Musa a.s. :


“Dan aku lebih dahulu kepada Engkau, wahai Tuhanku! Supaya Engkau rihda.” (Qs. XX:84).



Singkirkan dunia, akhirat dan semua makhluk, pemutus persahabatan dan kosongkan keberadaan tuhan tuhan aku datang kepadamu segera, agar aku dapat kerelaan dan maghfirah.



Wahai orang debil, apa yang engkau punya untuk ini? Engkau hamba nafsu dunia dan keinginanmu, engkau hamba makhluk pemusyrik mereka, kamu engkau lihat mereka pemegang dlar dan naf. Di lain pihak terhadap sorga engkau berharap bisa memasukinya. Sedang neraka engkau takut memasukinya. Di mana engkau, dirimu terliputi kegundahan hati dan sedikit memperhatikan sesuatu.



Wahai sahaya engkau jangan gelisah atas ketaatanmu apalagi sampai menaruh rasa kagum padanya. inginkanlah alloh agar alloh menerimahmu, takutlah jika sampai engkau melenceng pada yang lain. Mana sesuatu yang menjamin keamananmu yang di katakan agar mentaatimu dan itu adalah kemaksiatan, maka jadilah jerni karna Siapa yang mengenal alloh tentu dia tidak akan berhenti bersama sesuatu dan tidak gelisah terhadap sesuatu. Tidakkah engkau bisa damai sampai dunia keluar darimu lalu mencari keselamatan agama serta memelihara yang ada di antaranya dan alloh.



Wahai manusia jagalah amal serta kebersihannya dengan hati ikhlas yang sempurna adalah menandakan bahwa amal yang telah engkau lakukan semata untuk alloh. 



Ma’rifatullah (mengenal alloh) itu landasan pokok. Aku tidak melihat mayoritas manusia kecuali pendusta dalam bicara dan perbuatan, baik secara terang atau tersembunyi. Mengapa engkau tidak punya ketetapan kata serta ketetapan perbuatan, dan mengapa selalu berbuat tanpa landasan tauhid. 



Segala sesuatu yang bermanfaat bagimu yang telah engkau lakukan dapat membuatmu di terima dan di ridoi alloh. 


Dalam waktu dekat engkau dapat membuka pinjamanmu di hadapan timbangan dan api yang membara. Di kaakan:


inilah yang putih, 


inilah yang hitam, 


ini yang palsu.


semua itu akan di bongkar secara teratur di hari kiamat. Untuk semua amalmu akan di katakan yang telah di lakukankan : “Setiap amal selain untuk alloh tidak di terimah (sia-sia).



“Tiada sesuatu pun serupa dengan Dia, dan Dia Maha mendengar dan Mahamelihat.” (Qs. XLII : 11).



Janganlah beramal kerna selain alloh istiqomalah


jauhuilah segala sesuatu yang tidak bisa di kompromikan denganNya dan yang tidak di ridoi alloh dan rosul serta istiqomalah.


Bila engkau laksanakan ini tentu akan hilang rasa keingkaran terhadap alloh



Jalinlah persahabatan bersama alloh, Rasul-Nya, orang-orang shalih penuh rasa hormat. 



Wahai pelayan, 


tiada sesuatu untukmu kendati engkau senang.  Dan engkau wahai pemohon cinta alloh engkau tidak akan di cintai alloh jika engkau masih menaruh cinta pada dunia & Akhirat atau cinta sesuatu selain alloh 



Orang yang mengenal alloh itu cintanya tidak pada selain alloh dan tidak pula terikat pada selain alloh. 


Bila cinta telah sempurna karena alloh semata dan nyata dunia yang di berikan untukmu itu selalu terasa cukup karna rasa kona'ahmu maka dia telah sampai ke akhirat dan segala yang tertinggal di belakangnya akan terlihat olehmu di pintu alloh. Ia mendahuluimu sampai ke sana, karena hal itu telah kau tinggalkan karena alloh. 



Tidak berbeda para Wali-nya, mereka di beri sesuatu menurut pembagian yang berlaku untuk mereka. keberuntungan hati pada batinia dan keberuntungan nafsu terletak pada lahiria, tapi Sesungguhnya keuntungan hati tidak bisa di dapat keculi setelah ada batas nafsu. Bila engkau sanggup mencegah tentu pintu keberuntungan terbuka untukmu. Sehingga bila hati berkarya keberuntungan segera datang dari alloh. Maka rakhmat datang pada jiwa. Untuk hamba seperti ini di katakan : Engkau jangan bunuh jiwamu, ia akan mendatanginya saat terjadi keberuntungan, maka ia pun memperoleh itu sedang ia tetap tenteram.



Tinggalkan orang yang membencimu di dunia, dan carilah orang yang menjauh darinya. Warna tentu bisa memenuhi selera warna itu sendiri. Keduanya saling berinteraksi. Manusia mencintai orang yang mencintai sampai ia menemukan cinta itu berada di sampingnya. Orang-orang mencintai alloh, tentu di cintai alloh, karena dia menaruh cintanya untuk alloh sehingga alloh mencentai mereka, menguasakan mereka dan menguatkan mereka di atas cinta orang lain. Mereka saling tolong atas dasar seruan yang benar (Dakwah Al-Haq). Mereka menyeru untuk beriman, bertauhid dan berikhlas dalam beramal. Mereka memungut dengan tangan sendiri serta menyesuaikan diri di jalan alloh. Barang siapa melayani alloh tentu di layani, siapa berbuat baik tentu di senangi, dan barang siapa memberi tentu di beri. Tapi jika engkau niat beramal untuk neraka tentu api akan menyambut kehadiranmu esok hari.



Amal yang engkau usahakan, menjadi milikmu sendiri. Engkau beramal menurut amalan ahli neraka, sedang engkau mengharap surga dari alloh. Bagaimana bisa engkau bertamani terhadap syurga


yaitu mengharap syurga yg tidak mungkin alloh berikan pada mu karna amalmu?



Tamani adalah Mengaharpharap datangnya sesuatu yang tidak akan bisa di peroleh 



mengharap Surga padahal engkau tidak melandasi amalanmu menurut ketentuan penduduk surga. Alangkah banyak manusia beramal dengan hati tanpa di sertai organ tubuh. amal yang tanpa di serta tekanan hati maka tidak bisa di sebut amal. Orang ikhlas itu beramal dengan di landasi hati sebelum organ tubuh. Orang beriman itulah sebenarnya hakekat orang hidup, adapun orang munafiq itu hakekatnya orang mati. Orang beriman beramal semata karena alloh. Sedang orang munafiq beramal hanya karena manusia di samping untuk mencari puji dan hadiah. Orang beriman beramal meliputi lahiria dan batinianya. Baik ketika sendiri atau dalam keramaian. Sedang orang munafiq sudah merasa cukup bila beramal dalam keramaian Karenanya tiada keseuaian untuknya dari alloh. Ia juga tidak beriman kepada alloh, Rasul dan Kitab-Nya, ia tidak peduli mahsyar atau hisab. Islamnya tentu hanya berupa Islam pengakuan atau karena harta, tentu ia tidak beriman. Tiada yang pantas bagi mereka selain siksa neraka.



Wahai alloh kami mohon perlindungan darimu dari segala masalah ini, kami mohon agar bisa melaksanakan ikhlas di dunia dan bersih di akhirat. Aamiin.



Anak-anak muridku, periharalah ikhlas dalam beramal. Luruskan padangan dan perhatikan amalmu jika engkau mencari pengganti makhluk. Beramalah karena alloh jangan karena nikmatnya. Jadilah orang yang mencari rido alloh semata. Carilah ridoNya sampai Dia meridoimu. Apa bila alloh memberimu berarti surga dunia dan akhirat engkau dapat. Di dunia bisa dekat dengan alloh, di akhirat bisa melihat alloh dan memperoleh balasan sebagaimana yang Dia janjikan.



Anak-anak muridku, serahkan jiwa hartamu pada kuasa dan kehendak Dia, serahkan jualan kepada pembeli niscaya hari esok engkau di beri penghargaan.



Anak-anak muridku, 


serahkan jiwamu kepada Dia, katakan bahwa segala isi jiwa harta sorga hanya untuk-Mu dan segala selain-Mu untuk-Mu semata, kami tiada berkehendak sesuatu selain-Mu. Tetangga sebelum rumah dan teman sebelum berjalanan. 



Wahai orang yang berkehendak surga, kejelekan dan keburukannya, hari ini, bukan hari esok, hari ini lebih banyak parit untukmu dan air yang mengalir di sana, bukan bari esok.



Anak-anak muridku, kiamat itu mampu menggoncangkan hati dan pandangan. Yaitu suatu hari di mana di dalamnya di turunkan ketegaran diri, setiap orang berdiri di atas pijakan iman dan ketegarannya, istiqomah diri hanya bisa terjadi menurut ukuran iman. 


Di hari itu :


“pada hari orang-orang bersalah menggigit tangannya.” (Qs. XXV :27).



para aniaya dan perusak itu sama menggigit tangannya. Bagaimana bida jadi seorang perusak bukan pembangun?



Anak-anak muridku, engkau jangan risau dengan amal, karena amal itu terletak pada akhir kehidupan. Periharalah, biasakan untuk tetap memohon kepada alloh agar memperindah akhir kehidupan dan mencabut nyawamu saat melaksanakan amal yang dicintai alloh, Engkau jangan berkawan dengan hawa nafsu, tabiat buruk dan jangan membelakangi Tuhan, karena hal itu termasuk maksiat, jika engkau menentang Tuhan tentu engkau akan terhinakan dan tidak tertolong.



Wahai alloh tolonglah kami dengan usaha tunduk kepadaMu dan jangan hinakan kami dengan laku maksiat kepada-Mu.


Berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.




 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar