📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 19 "Takut Kepada Alloh"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany
Selasa sore 18 Dzulqoidah tahun 545 Hijriyah di Madrasah,
Beliau berkata:
Demi Al-Haq, seandainya dia tidak menciptakan surga dan neraka tentu aku tetap mengharap dan takut pada Dia.
Tunduklah kepadaNya untuk mencari ridoNya. wapasdalah terhadap sesuatu yang di berikan dan yang menyebabkan siksa.
Taat kepada alloh (takwa) adalah melaksanakan segala perintah dan menghentikan semua yang di larang serta bersabar atas semua keputusanNya.
Taubatlah,
menagislah di hadapan allah.
rendahkan dirimu dengan derai air mata sepenuh hati.
Tangis dirimu itu penuh cinta dunia dan akhirat,
maka jadikan cinta allah itu menjadi sesuatu hal terpenting bagimu
itu harus engkau terapkan atas dirimu karena ia membawa manfaat bagimu.
Wahai manusia dirimu mengaku Tuhan, berita apa yang engkau terima sampai engkau berbesar diri kepada alloh. Selain itu engkau juga berkehendak selain yang di kehendaki alloh. bahkan engkau cinta musuh musuh alloj yaitu setan yang terkutuk
Jika keputusan alloh telah tiba engkau bertolak tidak sabar, bahkan engkau lari dan mencabut diri dari yang menjadi kehendak alloh berupa penyerahan diri secara total. Sungguh yang demikian ini tidak membawa manfaat bagimu.
Anak-anak muridku,
tradisikan takut (jauh dari tuhan) dan beragamalah sampai engkau sanggup menjumpai Tuhanmu. Meneguhkan pijakan hati di hadapan allah. Bubuhkan tanda keberserahan dalam tanganmu, karena hal itu lebih pantas bagi penyerahan dirimu. Bila engkau merasa terlindungi maka teguhkan kepadaNya. Karena bila sesuatu telah di anugrahkan itu tidak akan terulang kembali di sana.
jika alloh memilih seorang hamba jadi baik niscaya ia perdekat hamba itu denganNya. Ketika ia sedang terselimuti rasa takut sesuatu di sampaikan untuknya sesuatu yang tidak bisa lenyap, bahkan hati, rahasianya jadi tenteram. Maka jadilah hal itu ada di antara orang itu dengan alloh
Celaka,
wahai si bodoh,
engkau berpaling dari alloh dan mengosongkan diri di balik hatimu, tetapi sibuk melayani sesama makhluk.
ketahuilah Orang yang giat melayani alloh hatinya bersama alloh. Ia mencoba untuk mengenal alloh, maka ia pun mengenal alloh, juga ia mengetahui siapa siapa yang mengenal alloh. Jika orang mengenal Tuhan, berhasil menumbangkan nafsu, tabiat, setan dan suci dan bersih dari dunia, maka baginya di bukakan pintu pendekat dengan alloh untuk mencari kesibukan amalan yang di kerjakan untuk alloh semata. Baginya di katakan, kembalilah di belakangmu, di bukakan untuk membantu makhluk dan tunjukkan mereka kepada kami. Bantulah para pencari Kami dan murid yang menuju kepada kami. Tautkan antara cahaya dengan gulita sampai lekat dengan jiwa. Karena ia merusakmu. Kebanyakan manusia cenderung mendahulukan isteri isteri atau anak anaknya dari pada mendahulukan rido alloh. Sesungguhnya aku melihat gerak menuju kedamaian setiap tujuanmu, isterimu dan anakmu dan apapun yang datang dari Tuhan itu hanya fatamorgana (tipuan belaka)
Orang sempurna dalam kemanusiaannya adalah mereka yang berusaha beramal tidak untuk apapun kecuali alloh. Sungguh telah buta mata hatimu, dan keruh kejernihan rahasia sirrmu & tertutup dari Tuhan, sehingga apa yang engkau miliki hanya klise. Karena sebagian Arifin berkata:
“celakalah bagi orang-orang tertutup, yaitu orang yang tidak beramal, karena sesungguhnya mereka telah tertutup.
Sadarilah dalam usia mudamu di hadapan cermin yang retak, sedang engkau masih makan makanan haram tanpa engkau sadari, yang demikian karna kebusukan yang menyelimutimu serta pengolahan nafsu sahwat dan ketinggian sifat cinta duniamu teramat kuat. Tidak lama lagi tradisi burukmu tentu terputus, setiap cobaan untukmu hanya menjauhkan dirimu dari Tuhan, justru memperdekatmu kepada yang lain.
Firman alloh:
"Sesungguhnya hal yang demikian itu menjadi pengajaran bagi siapa yang mempunyai hati, atau mempergunakan pendengarannya dengan hati-hati.” (Qs. L:37).
Perputaran pikiran itu menuju hati dan perputaran hati itu menuju rahasia atau sirr dan perputaran sirr (rahasia) itu menuju fana.” Dan perputaran fana’ menuju wujud.
Adam a.s. dan para Nabi tetap mempunyai syahwat atau kesenangan, hanya mereka mampu mengimbangi nafsu dan mencari rido alloh.
Adam a.s pernah lalai terhadap satu syahwat yaitu kala masih di surga, lalu ia di turunkan ke satu tempat, kemudian ia bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan itu lagi. walaupun syahwat Adam a.s. itu terpuji karena mencari agar tidak jauh dari alloh. Dan para Nabiullah tidak pernah berhenti menyaingi nafsu tabi’at dan syahwat, sampai mereka bisa menyamai Malaikat menurut sudut keberadaannya. Di sebabkan banyaknya bermujahadah dan penderitaan jiwa.
Para Nabi Rasul dan para wali adalah tipe orang yang sabar, demikian halnya dirimu karena itu bersabarlah.
Wahai hamba alloh bersabarlah atas hantaman nafsu, karena dalam waktu dekat engkau akan mampu membalas hantaman itu bahkan membinasakan dan merampas kebendaan mereka serta mengambil alih mahkota kekuasaan dan menutup politiknya. (aamiin)
Anak-anak muridku berjihadlah, sesungguhnya kamu tak menganiaya seorangpun jika niatmu suci. Setiap orang tidak punya hak kecuali setelah mendapat perintah syara’, jika perintah itu ada maka jihadmu termasuk ibadah. Orang berakal, orang terpuji dan orang benar telah di tiupkan dalam bentuk mereka dan di berlakukan kiamat atas jiwa mereka, di naikan dari dunia dengan cita mereka lalu melintasi sirat dengan kebenaran mereka. Mereka berjalan dengan hati sampai terminal di surga. Mereka berhenti di tepi jalan sambil berkata:
"kita jangan makan, kita jangan minum seorangpun karena orang mulia itu tidak makan sendirian, maka kembalilah mereka menuju dunia yaitu untuk mengajak manusia agar taat kepada alloh dan memberi kabar tentang yang ada di sana, maka perkara-perkara itupun di permudah untuk mereka berupa kekuatan iman dan kesanggupan takwa.
Segala apa yang di berikan oleh alloh tampak jelas di hatinya yakni berita tentang kiamat,
-ia juga melihat surga neraka dan apa saja yang berada di dalamnya.
Ia melihat mereka beraneka macam bentuk ciptaan dan Malaikat yang sama bertawakal.
ia melihat bayangan sesuatu laksana melihat dunia beserta bayangannya.
Ia melihat ciptaan seperti kuburan yang berjalan, apa bila melalui kubur tampak jelaslah peristiwa apa yang ada di dalamnya, baik nikmat atau siksa
ia melihat kiamat dan apa saja yang terjadi di hari itu.
Ia melihat rahmat alloh dan siksaNya,
ia melihat para Malaikat berjajar berdiri, para Nabi dan Rasul, para badal para wara’ berada dalam urutan mereka,
ia melihat penduduk surga saling berkunjung dan penduduk neraka saling bermusuhan. Siapa baik pandangannya niscaya mampu menembus hati manusia dengan pandangan mata kepalanya, sedang mata hatinya mampu menembus perbuatan alloh atas manusia, ia melihat pergolakan dan ketenangan atas mereka.
Nah, inilah yang disebut pandangan mulia yang hanya bisa dilakukan oleh para wali alloh. Orang semacam ini bisa memadang manusia tampak sifat lahirianya dari pandangan mata kepala, dan tampak sifat batininya dari sudut pandang mata hati, sedang untuk memandang Tuhan dengan mata sirr-nya. Siapa melayani, maka di layani, bila kedatangan kehendak alloh ia menerima, ia tetap mengembannya walaupun membawanya ke darat atau samudera, ke pantai atau ke puncak, tidak perduli makannya pahit atau manis, terminalnya pada kemuliaan atau kebinasaan, kaya atau fakir, sehat atau sakit, ia tetap berjalan bersama kehendak alloh, sehingga apa bila mengetahui kehendak itu sesungguhnya ia telah turun atau di kendaraan, lalu berkendaraanlah ia, melayani dan tawadlu’ yang demikian karena dekatnya kepada alloh serta pemujaannya atasNya.
Semua itu semata terjadi karena persaingan dengan hawa nafsu tabiat setan dan teman buruk dapat di menangkan dengan gemilang.
Wahai alloh limpahkan rizqi untuk kami sejalan menurut ketentuanMu dalam segala keberadaan ini.
Wahai tuhan kami berikan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar