Kamis, 11 November 2021

Majelis ke 2 "Faqir"

 ðŸ““terjemahan kitab fathur robbani.

Shakh Abdul Qodir al-Jailani.

📄Majelis ke 2  "Faqir"




dari Majlis Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jailany


5 syawal 545 H di Madrasahnya.




Beliau mengatakan: 


pertentangamu dengan Allah swt akan mengusirmu dan menghilangkan dirimu dari Allah. Kembalilah dirimu dari sikap kontramu sebelum engkau di hantam, di hinakan dan di nistakan oleh ular-ular bencana dan kalajengking cobaan. 



Betapa pedihnya rasa cobaan, apa lagi jika engkau terpedaya oleh cobaan itu. oleh Karena itu anda jangan bergembira dengan yang ada di tangan anda karna semua itu pasti akan sirna. Allah Ta’ala berfirman:


“Sehingga ketika mereka bergembira atas apa yang mereka dapatkan, tiba-tiba Kami mengambil mereka seketika…” (Al-Qur’an)



Meraih anugerah Allah Ta’ala harus di tempuh dengan kesabaran. Karena itu Allah menguatkan berkali-kali tentang sabar itu. Kefakiran (atau yang lebi akrab kita kenal dengan rasa butuh kepada Allah) dan kesabaran tidak akan pernah bertemu kecuali bagi kewajiban orang beriman.



para pecinta yang senantiasa mendapat cobaan menjadi sabar, terlimpahi ilham untuk berbuat kebaikan beriringan dengan cobaan dan ujian itu, senantiasa bersabar atas sesuatu yang yang baru terjadi dari Allah Ta’ala.



Kalau bukan karena kesabaran, anda semua tidak akan pernah bertemu denganku. Aku telah membuat jebakan untuk memburu burung, dari satu malam ke malam berikutnya, yang membuatku terus terjaga dan membuatku sunyi dari orang ketika di siang hari dengan mata yang terpejam. Seorang lelaki terikat oleh jaring-jaring jebakan, dan itupun di lakukan demi kemaslahatan anda semua, sementara anda semua tidak mengerti.



Kalau bukan demi bersama Allah ta’ala, bagaimana mungkin orang berakal mau bergaul dengan penduduk negeri yang telah di butakan hatinya oleh riya’, kemunafikan dan kezaliman, bercampur baurnya syubhat dan haram Betapa banyak nikmat-nikmat Allah yang tidak di sukuri, sementara terjadi kolusi luar biasa untuk menciptakan kefasikan dan penyimpangan. Betapa banyak orang lumpuh di rumahnya sendiri, orang zindiq dalam warung minumnya, orang jujur di atas kursinya. Kalau bukan karena sebuah aturan, niscaya aku bicara tentang hal-hal yang ada di rumah-rumah kalian. Namun bagiku ada fondasi yang harus ku bangun. Aku punya anak-anak yang butuh pendidikan. 



Seandainya tersingkap sebagian yang ada dalam diriku, itu bisa menjadi penyebab berpisahnya diriku dengan diri kalian semua, lalu terlempar dalam jejak-jejak yang menghancurkan.


Karena itu tutuplah pintu-pintu kemakhlukan di hatimu itu dan bukalah pintu-pintu antara dirimu dengan Allah. Akuilah dosa-dosamu, mohonlah ampun kepada allah atas keteledoranmu selama ini. Yakinlah, bahwa 


sesungguhnya tidak ada yang bisa membahayakan, 


memberikan manfaat, 


yang memberikan anugerah, 


tidak ada yang bisa mencegah, kecuali Allah Ta’ala semata. 


Dengan demikian, kebutaan mata hatimu akan sirna, lalu mata hati terbuka bergerak, hingga membuka mata kepalamu. (inilah cara membuka mata batin dari syaikh abdul qhadir).



Wahai anak-anakku…. 


Persoalan sesungguhnya bukan memakai pakaian kumal ataupun makanan kasar. Persoalan sesungguhnya adalah kezuhudan dalam hatimu. Awal mula yang di pakai oleh shiddiqun adalah pakaian wol dalam hatinya, lalu terefleksi kesederhanaan itu dalam lahiriyahnya. Ia memakai pakaian itu dalam rahasia batinnya, lalu dalam hatinya, kemudian untuk menutup nafsunya, lalu fisiknya. Ketika secara keseluruhan dirinya menggunakan pakaian sederhana, maka tibalah tangan-tangan lembut dan kinasih serta tangan anugerah, sampai akhirnya berubah drastis dalam tragedi ini. 


Ia lepaskan baju hitamnya dan di ganti dengan baju kegembiraan pesta, 


ia ganti penderitaan dengan kenikmatan, 


ia ganti dendam dengan keceriaan, 


ia rubah ketakutan dengan rasa aman, 


ia rubah rasa jauh menuju rasa dekat, rasa fakir menuju rasa cukup.



Wahai anak-anakku, raihlah bagian dengan tangan zuhud, bukan dengan tangan ambisi pribadi. Orang yang makan dengan menangis, berbeda dengan orang yang makan dengan tertawa. Makanlah bagian itu, dan hatimu bersama Allah Ta’ala. Anda akan selamat dari keburukannya. Jika engkau makan dari resep dokter atau ahli kesehatan tentu itu lebih baik dari pada anda makan sendiri, tanpa anda tahu asal usulnya makanan itu, sehingga, menyebabkan hatimu keras jauh dari amanah, sementara anda benar-benar kehilangan rahmat. Hilang pula amanah syariat di sisimu, karena kalian telah meninggalkan dan mengkhianatinya. ketahuilah bahwa Sungguh celaka jika amanah itu kalian sia-siakan.



Jagalah mahkotamu itu bersama Tuhanmu Azza wa Jalla. Waspadalah atas ancaman allah karena siksa allah  begitu dahsyat. Siksa itu bisa merebut rasa amanmu, rasa sehat afiatmu, foya-foya dan suka citamu. Taatlah kepadaNya karena Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Jagalah nikmatNya dengan syukur. Terimalah perintah dan laranganNya dengan patuh dan taat. Terimalah kesukaran dariNya dengan kesabaranmu, dan terimalah dengan syukurmu atas kemudahanNya.


Karena demikian adalah perilaku pendahulumu, dari para Nabi, para Rasul dan orang-orang yang saleh, yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan bersabar atas cobaan. Tegaslah terhadap kemaksiatan. Terimalah ketaaatan. Jagalah aturanNya, dan ketika datang kemudahan bersyukurlah. Sebaliknya jika yang datang kesukaran bertobatlah dari dosa-dosamu, lalu debatlah lawanlah hawa nafsumu. Karena Allah tak pernah menzalimimu tapi yang menzalimimu itu adalah dirimu sendiri (hawa nafsumu)



Maka dari itu ingatlah maut dan resiko sesudah maut. Ingatlah Tuhan Yang maha agung dan Luhur, hisab dan pengawasanNya padamu. Bangunlah, sampai kapan kamu semua tidur terlelap, sampai kapan kamu terlempar dalam kebodohan dan keluar masuk dalam kebatilan? Bergelimang dengan hawa nafsu, dan kebiasan-kebiasaan napsu. Kenapa? Kenapa tidak mendidik diri demi ibadah kepada Allah dan mengikuti aturan hukumNya. Padahal ibadah itu meninggalkan kebiasan-kebiasaan nafsu, kenapa tidak mendidik dirimu dengan adab Qur’an dan sunnah?



Anak-anak muridku…..Jangan bergaul dengan banyak orang di sertai 


kebutaan hati, 


ketololan di sertai kelalaian dan kelelapan. Bergaulah dengan mereka, dengan matahati ilmu dan keterjagaan jiwa. Jika anda temukan hal yang terpuji dari mereka, ikutilah, dan jika ada yang menyeretmu pada keburukan, jauhilah dan tolak. Engkau berada dalam kelalaian total, lalai dari Allah Azza wa Jalla. oleh sebab itu anda harus bangkit, disiplin dengan masjid, memperbanyak sholawat kepada Nabi SAW.


Nabi saw, bersabda:


“Seandainya neraka turun dari langit, tak ada yang selamat kecuali ahli masjid.”



Jika kalian semua menunaikan sholat, totalkan sholatmu hanya kepada Allah Ta’ala, dan karena itu Rasulullah saw, bersabda, 


“Yang paling dekat bagi hamba pada Tuhannya, di saat hamba sedang bersujud.”



sungguh celaka kalian jika sering membuat ulah dan mencari-cari keringanan? Orang yang mencari-cari takwil demi seleranya sesungguhnya dia sedang terpedaya. Padahal jika kita merengkuh ‘azimah (atau prinsip), dan kita bergantung pada Ijma’, sementara amal kita ikhlas, maka kitapun akan bersih bersama Allah Ta’ala. Lalu bagaimana bisa terjadi jika anda malah merekayasa azimah, mencari jalan kemudahan nafsu, lalu para pemegang teguh azimah sirna?



Inilah zaman rukhsoh, bukan zaman ‘azimah. Inilah zaman riya’ dan kemunafikan, di mana harta di dapat dengan cara tidak benar. Betapa banyak orang yang sholat, puasa, zakat, haji, dan berbuat baik untuk makhluk, bukan untuk Khaliq. Dan mayoritas yang memenuhi alam semesta ini adalah demi kepentingan sesama makhluk, bukan demi Khaliq. Kalian semua telah mati jiwa, menghidupkan nafsu dan hawa nafsu untuk dunia.



Padahal hidupnya hati itu hanya jika ketika keluar dari kepentingan makhluk dan teguh bersama Allah Azza wa Jalla


Hidupnya hati dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah azza wa Jalla. Hidupnya hati dengan sabar atas Qodlo, Qodar dan ujianNya.



Wahai anak muridku…


Serahkan dirimu kepadaNya dalam soal kepastianNya. Bangunlah bersamaNya dalam soal itu. Perkara itu butuh fondasi, lalu butuh bangunan, dan dawamkan / biasakan setiap waktu, siang dan malammu. Karena itu, waspadalah. Tafakkurlah dalam masalah hatimu.



Jika engkau melihat kebajikan, bersyukurlah. Jika engkau melihat keburukan bertobatlah. Dengan tafakkur ini agamamu akan hidup dan matilah syetanmu. Karena itu di katakan, tafakkur sejam lebih baik di banding bangun sepanjang malam.



Wahai ummat Muhammad, bersyukurlah kepada Allah Ta’ala yang telah menerima amalmu yang sedikit dengan menyandarkan kepada amal pendahulumu. Sebab kalian semua adalah yang terakhir di dunia, tetapi yang pertama di hari kiamat. Jika kalian benar, maka tak ada yang lebih benar menandingi kalian. Kalian semua adalah para pemuka dan pemimpin, sedangkan umat lain adalah rakyat. Tetapi jika sepanjang anda masih duduk di rumah nafsumu dan watakmu, sulit untuk menjadi benar. Jika sepanjang anda bangkit bersama makhluk dan terpaku terhadap yang ada di tangan mereka, dengan menarik mereka melalui riya’ dan kemunafikan anda, sungguh tetap tidak benar bagi anda. Sepanjang anda masih berambisi dunia, sepanjang hati anda masih bersiteguh pada selain Allah, tidak ada yang di benarkan. Ya Allah berilah kami rizki untuk senantiasa di sisiMu.



Tuhan, berikanlah kami kebajikan di dunia, dan kebajikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa nerakmu.



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar