📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 21"Janganlah Berpaling Kepada Makhluk"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany
Selasa sore tanggal 25 Dzulqoidah 545 Hijriyah, di Madrasah
Beliau berkata:
Dunia itu penutup akhirat dan akhirat penutup orang yang memiliki dunia dan akhirat; setiap ciptaan menjadi penutup alloh, selagi kau bersanding bersamanya, maka ia menutupimu. Janganlah berpaling kepada ciptaan atau apapun selain alloh sehingga memperdekatkan dirimu ke pintu alloh. di sertai langka sirr dan kesucian zuhud terhadap selain alloh dengan berani menantang keberadan itu, memperbesar diri atasnya dan berselisih dengannya sebaliknya beristighosah kepadaNya dengan memandang ilmuNya.
Jika telah nyata hati dan sirri-mu, bahkan bisa masuk memperdekat dirimu, mempermalukan dirimu, menguasai hati dan memerintahmu dan menjadi terapi untukmu lalu palingkan dari ciptaan termasuk dunia, maka keberpalingan itu suatu nikmat dalam kebenaran mereka, dan kau ambil dunia dari tangan mereka lalu memberikan kepada kaum kafir. itu merupakan ibadah taat dan selamat. siapa mengabil dunia atas dasar kejernihan ini tidaklah mendatangkan mudorat baginya bahkan memasrahkan dan menjernihkan diri dari kotoran busuk. Siapa ingin beruntung hendaklah ia hinakan diri bersama hartanya ke hadirat alloh serta membebaskan hati dari ciptaan seperti keluarnya rambut dari tepung atau susu. demikian pula untuk masalah akhirat dan masalah yang menjurus kepada selain alloh. Jika demikian ini terjadi maka ketika itu kau di beri setiap sesuatu yang menjadi hak di hadapannya. engkau makan bagianmu baik berupa dunia dan akhirat serta melayanimu. Jangan makan dunia yang menjadi bagianmu jika dia duduk dan engkau berdiri. karena nampan yang di usungnya itu melayani siapa pun yang berdiri di pintunya (dunia). Karena segala yang ada itu tetap di bawah Sang Maha Kaya yakni alloh Azza wa Jalla.
Ketahuilah bahwa dunia itu sudah terbagi sejak awal. karena itu tinggalkan pencarian dunia yang hanya menimbulkan kesusahan. Dan ketahuilah bahwa derajat akhirat dan nikmat juga sudah terbagi, karena itu tinggalkan pencarian derajat itu atau usahakan untuk menutupinya. Mereka tidak bekehendak selain kepada alloh semata, bila engkau masuk surga mata mereka tidak di bukakan sampai melihat Nur alloh. cintailah penyendirian, hati siapa tidak di sendirikan dari makhluk dan sebab-sebab tidak mungkin mampu bersuluk seperti para Nabi & orang orang benar (siddiqun) dan sholihin hingga ia berkonaah atas dunia dengan mudah da menyerahkan ke PenguasaanNya. Janganlah engkau berpaling untuk mencari yang banyak karena hal itu bisa merusak dirimu, bila engkau menerima kebendaan yang banyak dari alloh tanpa di sertai ihtiar berarti dirimu terpelihara darinya.
Dari Hasan al-bashri ia berkata : Tuturilah manusia dengan ilmu dan bicaramu. Wahai penutur manusia turutilah manusia dengan kejernihan sirr dan ketaqwan hati, janganlah kau turuti mereka dengan kebaikan sikap amaliahmu beserta keburukan rahasiamu. Sesungguhnya alloh mencatat hati orang beriman jauh sebelum dirinya di ciptakan. ini yang terdahulu, karena itu tidak di bernarkan berhenti bersama yang terdahulu dan tawakal kepada-Nya yaitu tawakal atau menyerahkan diri terhadap catatan alloh tersebut. Sebaliknya di benarkan dengan cara yang sungguh tekun berpaling dan menghabiskan kemampuannya untuk bermujahadah untuk mencapai keberhasilan iman dan yakin serta berusaha untuk berjalur menepati alloh dan menyelusuri iman, mungkin dengan cara ini Tuhan bekehendak melimpahkan sesuatu kepada kita tanpa iktisab.
Wahai alloh limpahkanlah rizki kepada kami dan mauqufkanlah kami serta jauhkan kami dari perkara batu.
Dan berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar