📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 33"Memandang Wajah Alloh di hari Kiamat"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany
Ahad pagi tanggal 15 Jumadil Akhir tahun 545 Hijriyah di Madrosah.
Beliau berkata:
Barang siapa mengetahui orang yang di cintai alloh berarti telah mengetahui orang yang mengenal alloh melalui hatinya yang masuk dalam sirrinya.
Tuhan kita Azza wa Jalla adalah Dzat yang wujud yang bisa di lihat. Ini sebagaimana di sabdakan oleh Nabi saw. :
“Kamu semua akan bisa melihat Tuhanmu secara jelas seperti kamu melihat matahari dan bulan yang tidak menyakitkan penglihatanmu.”
Hari ini kamu bisa melihat alloh melalui mata hati dan besok di padang mahsyar dengan mata kepala:
“Tiada yang menyerupai alloh sesuatupun dan dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Orang yang di cintai alloh tentu rela atas ketentuan alloh, bukan kepada yang lain, mereka mohon pertolongan dari alloh dan menghilangkan selain alloh, baginya kepahitan menjadi orang fakir sebagai kemanisan, tanpa mengurangi arti rela kepada alloh dan merasa nikmat jika bersama alloh. Letak kaya ada di fikiran,
nikmat mereka jika sedang sakit, kejinakan berada dalam ketakutannya. Alangkah beruntung wahai orang penyabar, wahai orang rela, wahai orang yang memadamkan hawa nafsunya.
Wahai manusia,
sertai alloh dan relakan perbuatan perbuatan alloh,
janganlah merasa pintar atau merasa lebih berakal terhadap orang-orang yang berakal dari padamu. Fiman alloh :
“Dan alloh mengetahui dan kamu tidak mengetahui.” (Qs.II:232).
Berhentilah di hadapan alloh, serahkanlah dan pasrahkanlah prihal akal dan ilmu, karna tentu kamu akan memperoleh ilmu alloh
Dengarlah dan amalkan sesungguhnya aku pemintal perhubunganmu, aku pemintal tali perhubunganmu penuh lembut, sedang pemula keputusannya bukan dari aku, mereka karena kepentingan mereka sendiri. aku tidak mengenal sedih, aku laksana burung di mana saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar