Jumat, 12 November 2021

Majelis ke 34"Mencegah Dari Perkara Munkar"

 ðŸ““terjemahan kitab fathur robbani.

Shakh Abdul Qodir al-Jailani.

📄Majelis ke 34"Mencegah Dari Perkara Munkar"



Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jailany




Beliau berkata:


Orang-orang yang bersibuk diri menghabiskan waktu dan memberi hak permulaannya untuk ciptaan berarti waktunya tersita dan terberi untuk mereka, waktu mereka tersisa oleh Fadl dari alloh dan rahmat alloh dan terberi untuk orang-orang fakir miskin yang terjepit mereka. Mereka melabrak dewan-dewan orang beragamah yang lemah atas keputusannya. Mereka adalah para pemimpin atau penguasa negara, ya, tidak penguasa dunia karena menyita dan tidak memberi.


Pada umumnya orang itu meninggalkan bekas sesuatu yang tampak dan mentauti yang tidak tampak. Mereka mentransfer punya alloh bukan punya ciptaan, organ tubuh mereka bekerja untuk ciptaan dan hati bekerja untuk diri sendiri. Mereka menafkahkan sesuatu untuk alloh bukan untuk hawa nafsu. Tujuan jiwanya bukan untuk puja atau puji. 



Tinggalkan raa berbesar diri di hadapan alloh atau tehadap sesama, karena perbuatan itu termasuk di antara sifat orang sombong adalah mereka orang-orang yang mukanya akan di asah oleh alloh dengan api jahanam.


Termasuk juga dalam jajaran orang yang sombong adalah jika kamu marah kepada alloh. Sama halnya bila kamu mendengar suara adzan, tapi kamu tidak menjawab yakni bersegera melaksanakan shalat, sungguh berarti kamu telah berlaku sombong kepada alloh. Dan bila seseorang berbuat zhalim atas sesamanya berarti ia bersombong di hadapan alloh.



Bertaubatlah, 


murnikan taubatmu sebelum terbinasakan melalui penjelmahan ciptaan-Nya, seperti pembinasaan atas Namrudz dan raja-raja zalim lain. Untuk apa, jika kamu sombong kepada alloh niscaya kau akan di hinakan setelah di muliakan, 


melarat setelah kaya, 


di siksa setelah melalui nikmat, bahkan di perbudak setelah kehidupan ini.



Jadilah orang takwa. 


Syirik itu bisa terjadi karena dua sebab: lahir dan batin.

Syirik lahir seperti menyembah patung atau sejenisnya, 

syirik batin seperti takut pada sesama dan yakin mereka memiliki dlar dan naf’.



Di antara manusia juga terdapat orang yang menguasai harta dunia, tetapi ia tidak mencintainya, ia memiliki tetapi tidak di kuasai, harta menyukai tapi ia tidak mencintai, dunia melayani tapi ia tidak melayaninya, ia bisa menyirnakan dunia tapi ia tidak bisa di hancurkannya. Teramat bagus hatinya kepada alloh, dunia tidak pernah mampu mencelakakannya, ia rela mengeluarkan dunia tetapi dunia tak mampu mengeluarkan dirinya. Karena itu Nabi saw. bersabda :


“Yang paling nikmat untuk harta yang baik itu bila di kuasai orang baik.”


“Tidak ada kebaikan dalam dunia (harta) kecuali bagi orang yang di sebut demikian dan demikian.”



Ketika itu Nabi sambil berisyarah memisahkan dua tangannya dalam keadaan yang riang gembira.


Tinggalkan dunia yang kau kuasai untuk kebaikan dirimu bersama alloh. Keluarkan ia dari hatimu niscaya tidak membahayakan, nikmat dan keindahannya tidak akan mampu menipumu, karena dalam waktu singkat ini seluruhnya akan lenyap menjauh darimu.



Anak-anak muridku 


pandanganmu tidak memuaskan aku, karena kamu sesat. Barang siapa merasa puas atas pandangan sendiri berarti ia sesat, hina dan tergelincir, apabila kau merasa puas atas pandangan sendiri haram hidayah dan keterpelihara bagimu, karna kamu tidak mencarinya dan tidak menetralisir kausalitanya.


Kamu berkata:


“Aku orang yang sudah kenyang mencucup ilmu Ulama.” 



Dan kamu mengaku berilmu, tapi mana amalmu? 


Pengakuan ini tidak berarti, pengakuan itu tidak bisa di pertanggungjawabkan. Orang yang mengaku berilmu hanya menjadi jelas kebersihan pengakuannya bila di sertai 


-amal, 


-ikhlas, 


-sabar ketika di coba tidak bergeming, 


-tidak gelisah atau mengadu kepada sesama ciptaan. 


Kamu buta mengapa mengaku melihat, kamu sulit menerima kefahaman (idiot) mengapa berkata mampu memahami. 


Bertaubatlah dari pengakuan palsu itu kepada alloh bukan yang lain. Palingkan rasamu dari keberadaan ini, carilah sang Pencipta keberadaan ini, kamu bukanlah orang yang mampu memporakpondakan, mempermegah, merusak atau menguasainya, bahkan kamu harus memelihara sikap kekuasaan jiwamu sampai memperoleh ketenteraman dan mengenal Tuhan. 



Carilah kedamaian dunia akhirat, kamu harus memelihara takwa, tajrid, tafrid dari selain Dia, kamu harus menjaga kekosongan jiwa salamanya! Jangan kau tetapkan dirimu dalam sesuatu kecuali yang menjurus pada kata perintah dan larangan, karna jika kamu lakukan berarti dirimu tetap di sana. 



Wahai kaum lelaki, 


wahai kaum wanita, 


amat beruntung di antaramu yang memasang butir-butir mutiara ikhlas dalam jiwa, 


termasuk butir-butir takwa, 


mutiara sabar dan syukur. 


Aku lihat kamu orang-orang yang jatuh!.




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar