📓terjemahan kitab fathur robbani.
Shakh Abdul Qodir al-Jailani.
📄Majelis ke 35"Menentang Alloh"
Pengajian Syeikh Abdul Qodir al-Jilany
Beliau berkata:
Betapa celaka orang yang sombong, ketahuilah penghambaanmu itu tidak membenam dalam bumi tetapi naik ke langit. Firman alloh :
“Kepada alloh naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang baik itu di muliakan oleh Tuhan.” (Qs. 35: ayat 10).
alloh berkuasa atas Arasy dan Dia pemeliharan kekuasaan itu, ilmu alloh mengakar ke segala penjuru yang baru. Dalam Al-Qur’an terdapat tujuh macam ayat yang menjelaskan hal ini, tetapi kesemuanya itu tidak memungkinkan aku untuk menjelaskan karena ketololanmu.
Kamu menakuti aku dengan pandanganmu, tapi aku tidak gentar, kamu hendak memperjinak aku dengan hartamu, aku tidak pernah akan butuh, bahkan aku semakin takut alloh. Aku mengharap Dia bukan yang lain, aku menyembah di hadapan alloh bukan di hadapan yang lain, rizkiku ada di sisi alloh Setiap hamba membutuhkan alloh, tetapi ia tidak mungkin menundukkan alloh. Tersebut bahwa, ia (Abdul Qadir al Jailani) melalui usahanya telah mengIslamkan orang lebih dari 500 dan mentaubatkan 20.000 orang. Ia berkata:
“Yang demikian ini karena berkah Nabiku Muhammad saw. semata .
“(Dia) Maha Tahu perkara yang tersembunyi dan tidak di terangkan-alloh rahasianya alloh itu kepada siapa juga pun selain kepada utusan yang disukai alloh.” (Qs.LXXII : 26, 27).
Al Ghaib (sesuatu yang tidak kasat mata) berada di sisi alloh maka perdekatlah Dia sampai kamu melihat dan mengetahui apa yang ada di sisi alloh, Untuk itu, tinggalkan keluarga, harta, desa, isteri, anak dan keluarga mereka dari lubuk hati, tinggalkan semua perkara itu dan ber-sirri-lah di pintu alloh, Jika kamu sampai di pintu alloh, maka tidak akan tersibukkan oleh syahwat atau harta benda,
kalaupun kamu di hadapkan senampan santapan, tidak melahapnya,
jika kamu di tempatkan dalam sebuah kamar, tidak menempatinya,
jika kamu di kawinkan lagi, tidak mau, kamu tidak menerima sesuatupun dari semua itu, sampai kamu menjumpai alloh seperti pertemuan antara kulit dengan bajumu, baju dengan air, seperti debu dengan perjalanan orang, beserta keteracakan rambutnya. Inilah arti : “Tawalli” dengan cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar