Di kutif dari Al-Hikam hikmah 118 yaitu:
Alloh Menutupi Rahasia Kewalian”
سُبْحاَنَ من سَتَرَ سِرَّالخُصُوصيَّةِ بِظُهُورِ البَشَرِيَّةِ وَظَهرَ بِعَظَمةِ الرُّبُوْبِيَّةِ فِى اِظهاَرِالعُبُودِيَّةِ
“Maha suci Alloh yang telah menutupi rahasia-rahasia keistimewaan seorang wali dengan tampaknya sifat-sifat yang umum bagi menusia, dan telah jelas terlihat keagungan ke-Tuhanan Alloh dengan menunjukkan kepada manusia sifat-sifat kehambaan dan kerendahan mahluknya”.
Maksudnya adalah:
Para waliullah di tutupi Allah dengan kehidupanya yang sama dengan para manusia pada umunya, yaitu Masi perlu makan, mandi, Pakaya, bisa sakit, jatuh, terpeleset, sehingga orang yang tidak mengenal Allah tidak akan mengetahui bahwa seseorang itu adalah waliullah, hanya bagi orang yang mengenal allahlah yang mengetahui seseorang itu waliullah dan itupun pada makom tertentu pada kewalian.
Dengan itulah maka jelas terlihat keagungan Allah, sebab sampai orang bersedia miskin hanya, bodoh dan lain lain hanya karna menginginkan arah itu adalah tanda betapa maha agungnya Allah
Tapi bersedia miskin bukan berarti malas berkerja, atau sengaja berpoya poya menghabiskan harta yang telah ada, karna miskin itu maksudnya adalah merasa tidak memiliki apapun, mungkin orang bisa memiliki mobil mewah, rumah mewah, pesawat pribadi, Kapa pesiar pribadi, tapi dari kesemuaan itu dia tidak merasa memilikinya satupun jua, baginya segala galanga hanyalah milik Allah, bahkan dirinyapun bukan milik dirinya, tapi adalah milik Allah semata.
Begitupun juga dengan merasa bodoh, bayangkanlah jika ada orang yang merupakan propesor doktor insinyur, persiden direktur dan juga sekaligus presiden suatu negara, tentu saja orang seperti ini bukanlah orang yang bodoh, di butuhkan kecerdasan lebih untuk sampai pada posisi itu, tapi bayangkan jika dengan semua kepandayan dan kecerdasanya itu dia merasa bahwa semua ilmu pengetahuan kecerdasan berfikir, dan kepandayanya itu bukan milik dia, dia mengaku bahwa dirinya adalah orang yang bodoh karna semua itu hanyalah milik Allah bukan milik dirinya, betapa indahnya orang yang seperti ini bagi yang mengerti.
Bagaimana mungkin orang yang tidak memiliki ilmu bisa di katakan pandai, sepandai apapun manusia tapi pemilik semua ilmu, kecerdasan kepandayan hanyalah milik Allah sehingga sepandai apapun, secerdas apapun manusia dia tetaplah mahluk yang bodoh.