di kutif dari alhikam hikmah 57 yaitu:
Abu Qasim al-Qusyairy berkata: "Dzikir itu simbol wilayah (kewalian) dan pelita penerangan untuk sampai, dan tanda sehatnya permulaannya, dan menunjukkan jernihnya akhir puncaknya, dan tiada suatu amal yang menyamai dzikir, sebab segala amal perbuatan itu di tujukan untuk berdzikir, maka dzikir itu bagaikan jiwa dari segala amal. Sedang kelebihan dzikir dan keutamaannya tidak dapat di batasi"
1. Dzikir itu simbol wilayah (kewalian)
Maksudnya adalah kau akan mulai merasakan memasuki wilaya kewalian jika kau selalu berzikir di samping memfanahkan diri,
Hanya saja zikir ini memiliki beberapa tingkatan seperti: Zikir lisan, zikir hati, dan zikir sirr.
Zikir lisan adalah zikir yang Hanya dilakukan oleh lisan tapi hati dan pikiran tidak mengembara kemana mana mencari sesuatu yang masi berupa mahluk (belum mencari Allah).
Zikir hati adalah mulai merasa rindu kepada Allah.
Zikir sirr adalah menyaksikan Allah.
2. Zikir bagaikan pelita penerangan untuk sampai.
Maksudnya adalah dengan berzikir maka sedikit demi sedikit kau akan melihat jalan yang menuju kepada Allah, melihat di sana itu maksudnya bukan seperti melihat dengan mata kepala tapi melihat di sana maksudnya hatimu mulai bersedia menuhankan Allah, karna yang selama ini di tuhankan oleh hatimu itu Masi sesuatu yang berupa mahluk (bukan Allah) dengan kau berzikir maka hatimu akan menjadi lunak bisa di atur, tidak sekehendaknya saja. Tapi untuk sampai pada suasana itu maka di samping berzikir kau juga harus menghindari perbuatan dosa yang di lakukan oleh semua panca indramu, karna mata telinga lidah tangan perut kakimu itu semua punya kemaksiatannya sendiri sendiri, maka semua itu harus kau tahan sambil kau berzikir kepada Allah, karna lebih suatu penghinaan Tetang terangan kepada Allah jika kau ingat kepada Allah tapi semua indarmu terus melanggar laranganya.
3. tanda sehatnya permulaannya, menunjukkan jernihnya akhir puncaknya,
Zikir adalah tanda sehatnya bidayahmu (awal perjalanan) dan itu menandakan jernihnya pandangan batimu di akhir perjalananmu, asalakan kau tetap terus Istikomah, sebab jika kau Masi terus mengingat Allah dan menginginkan Allah maka selama itu pulalah kau Masi berjalan kepada Allah, tapi jika kau sudah berhenti mengingat Allah dan berhenti menginginginkan Allah maka sejak itu pulalah kau telah membatalkan perjalananmu menuju kepada Allah, maka adakah orang yang akan sampai pada tempat tujuanya jika dia membatalkan perjalananya?? Jawabannya tentu tidak ada.
4. tiada suatu amal yang menyamai dzikir, Sebab segala amal perbuatan itu di tujukan untuk berdzikir, maka dzikir itu bagaikan jiwa dari segala amal. Sedang kelebihan dzikir dan keutamaannya tidak dapat di batasi"
Zikir yang di maksud di dalam poin ininadalah zikir sirr (baca lagi di atas) yaitu menyaksikan Allah dengan semua kesempurnaanya.