Di kutif dari Al-Hikam hikmah 141-143 yaitu:
Syeikh Abul-Hasan As-syadzily ra. berkata: seorang waliyulloh itu tidak akan sampai kepada Alloh,
jika ia masih ada syahwat / kesenangan nafsu,
atau masih mengatur dirinya
atau masih usaha ikhtayar (memilihkan dirinya). seumpama Alloh membiarkan hambanya dengan pilihannya, pengaturannya atau kesenangan nafsunya sendiri, maka hamba selamanya tidak akan wushul (sampai kepada Alloh) jika Alloh akan menarik dan segera menyampaikan hambanya, maka di tampakkan padanya sifat-sifat Alloh. Sehingga mati kehendak dan ikhtiyar usaha sendiri, dan segera menyerah pasrah kepada Irodah dan keputusan pemberian Alloh. Maka dengan itu ia sampai kepada Alloh karena tarikan Alloh, bukan karena amal usahanya sendiri, Wushul karena karunia Alloh bukan karena ibadah dan taatnya kepada Alloh.
seorang waliyulloh itu tidak akan sampai kepada Alloh,tidak akan wushul pada Allah, tidak akan mengalamai mati sebelum mati,
jika ia masih ada syahwat yaitu menginginkan suatu selain allah / kesenangan nafsu, atau masih mengatur dirinya atau masih usaha ikhtayar (memilihkan dirinya).
Perkara ini pentin untuk di perhatikan bagi salik yang tentu ingin sampai wushul pada Allah.
1. Jangan inginkan apapun selain Allah semata.
Menginginkan suatu selain Allah maka itu Masi mempersekutukan allah dengan yang kau inginkan itu.
2. Lepaskan semua keinginan nafsumu.
3. Jangan berkehendak yaitu mengatur diri sendir
Semua keinginan dan kehendak mu itu akan menjadi hijabmu kepada Allah, Allah memang tidak terhijab, tapi yang terhijab adalah para mahluknya karna semua keinginannya, semakin banyak keinginan dan kehendak maka semakin banyak pula hijabmu kepada Allah,
Jia semakin sedikit keinginan dan kehendakmu maka semakin sedikit pulau hijabmu kepada Allah. Tapi jika kau ingin terbang secepat kilat menuju Allah maka jangan inginkan apapun selain Allah. Maka kau akan Allah terbangkan menuju kepadanya
4. Serahkan semua pilihan pada yang allah pilihkan.
Memilih ingin masi termasuk kehendak dan keinginan yang sudah kita jelaskan di atas.
seumpama Alloh membiarkan hambanya dengan pilihannya, pengaturannya atau kesenangan nafsunya sendiri, maka hamba selamanya tidak akan wushul (sampai kepada Alloh)
Inilah makna dari hadis nabi bahwa
(Rosululloh saw. Bersabda:
jika Alloh belas kasih pada seorang hamba, maka di uji dengan bala’, jika sabar maka di pilihNya, jika telah ridho maka di istimewakan).
jika Alloh akan menarik dan segera menyampaikan hambanya, maka di tampakkan padanya sifat-sifat Alloh. Sehingga mati kehendak dan ikhtiyar usaha sendiri, dan segera menyerah pasrah kepada Irodah dan keputusan pemberian Alloh. Maka dengan itu ia sampai kepada Alloh karena tarikan Alloh, bukan karena amal usahanya sendiri, Wushul karena karunia Alloh bukan karena ibadah dan taatnya kepada Alloh.
Rasulullah saw. bersabda:
"Tidaklah seseorangpun masuk surga dengan amalnya."
seseorang bertanya:, "Sekalipun engkau wahai Rasulullah?"
Beliau bersabda, "Sekalipun saya, hanya saja Allah telah memberikan rahmat kepada saya."
(Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)