Selasa, 02 November 2021

0215. Muhadharah, Mukasyafah Dan Musyahadah

 terjemahan kitab

ar-Risalatul-Qushayriyya (Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)

bab 2: makna rahasia istilah dalam tasawuf

judul 15. Muhadharah, Mukasyafah Dan Musyahadah



Muhadharah berarti kehadiran kalbu, setelah itu baru Mukhasyafah yakni kehadiran kalbu dengan sifat nyatanya, lalu setelah itu Musyahadah, yaitu hadirnya Al-Haq tanpa di bayangkan. 

Apa bila langit rahasia (sirr) telah bersih dari mega sitr, maka matahari penyaksian terpancar dari bintang kemuliaan.


Kebenaran musyahadah, seperti di ungkapkan oleh al-Junayd rodiallahu'anhu yaitu:

“Wujud Al-Haq menyertai kesirnaanmu. Orang di tahap Muhadharah selalu terikat dengan ayat-ayat-Nya. 

Dan orang yang mukasyafah terhampar oleh Sifat-sifat-Nya, 

sedangkan orang yang musyahadah di pertemukan dengan Dzat-Nya. 

Orang yang Muhadharah di tunjukkan akalnya. 

Orang yang mukasyafah di dekatkan ilmunya. 

Dan orang yang musysahadah di sirnakan oleh ma’rifatnya”


Tidak ada tambahan lagi dalam penjelasan musyahadah lebih dari apa yang di katakan oleh Amr bin Utsman al-Makky rodiallahu'anhu, Arti dari yang di ucapkanya yaitu: 

"cahaya-cahaya yang melingkupi kalbunya, tanpa adanya tutup dan faktor yang memutus di celahnya. Sebagaimana perkiraan dalam kilatan yang bersambung. Seperti malam yang gelap di lampaui cahaya, dan cahaya itu tidak terputus, maka jadilah cahaya siang. Begitupun kalbu, apa bila keabadian Tajalli tampak terus menerus, akan menjadi siang yang nikmat, tiada malam sama sekali.


Dalam syair yang mereka lantunkan:

Malamku, dengan Wajah-Mu terang benderang

Dan kegelapannya merambah manusia, 

Manusia berada dalam gulita,

Sedang kami ada di cahaya benderang siang


An-Nury berkata: 

“Seorang hamba tidak sah bermusyahadah, sepanjang masih hidup. “Apa bila subuh telah terbit, tak perlu lagi lampu”


Dan Ketika terang subuh tiba,

Beredarlah cahayanya, dengan cahayanya

Cahaya-cahaya gemerlap bintang

Cahaya tertelan gelas,

Jika saja tersimpan bara karena menelannya

Terbanglah secepat-cepatnya


Gelas piala, dan gelas piala manakah yang menghancurkan dan menyirnakan, menghanguskan mereka dari diri mereka sendiri, sementara tak satu pun gelas piala yang mengabadikan dan memercikan mereka. Gelas yang menghapus mereka secara menyeluruh dan tiada menyisakan tulang belulang dari pengaruh-pengaruh sifat-sifat kemanusiaan. Sebagaimana di ucapkan: Mereka berjalan, namun tidak tetap, tidak teratur dan tidak ada pengaruh.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar