TAUHIDULLAH
(تَوْحِيْدُ اللهِ)
Bagan
Empat Macam Tauhid
- Tauhid RUBUBIYYAH
- Tauhid MULKIYYAH
- Tauhid ULUHIYYAH
- Tauhid ASMA WASH-SHIFAT
Tauhid mulkiyyah biasanya dimasukkan kedalam tauhid uluhiyyah, sehingga kadang yang disebut hanya tiga saja3 Tauhid dalam Surat An-Naas
Dalam materi ini hanya dibahas 3 tauhid iniTauhid asma wash-shifat akan dibahas di materi: “Al-Hayatu fi Zhilalit Tauhid”Pencipta
(خَالِقًا)Makna Rabb
Rabb selalu diterjemahkan dengan “Tuhan”Penerjemahan ini sering menghilangkan kandungan makna yang sebenarnyaAda tiga makna Rabb- Pencipta (Khaliq)
- Pemberi rizki (Raziq)
- Pemilik (Malik)
Pencipta
Arti Rabb yang pertama: PENCIPTA (Khaliq)Allah adalah Pencipta segala sesuatu (6:102)خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ
Menciptakan yangTelah tiadaSekarang adaAkan adaAllah tidak pernah berhenti dalam mencipta -> tertolaklah anggapan bahwa Allah menciptakan alam ini dalam 6 hari (Ahad – Jum’at) dan beristirahat pada hari SabtuLangit dan Bumi
Penciptaan Langit dan Bumi
Proses penciptaan langit dan bumi secara lebih rinci dilihat dalam surat Fushshilat (41:9-13) dan An-Nazi’at (79:27-33)Ada tiga proses yang berurutan, yang sampai sekarang belum ditemukan manusia- Penciptaan bumi dalam 2 MASA (41:9-10)
- Penciptaan langit dalam 2 MASA (41:11-12)
- Menyempurnakan penciptaan bumi dalam 2 MASA (41:10, 79:30-33)
Jadi bumi memerlukan 4 MASA (41:10)(أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ)
(أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ)Unta diciptakan untuk dapat beradaptasi di padang pasirTANGKI AIR di dalam tubuhnya dapat diminum kembali sehingga mampu berjalan berjalan berhari-hari tanpa minumKULITnya yang tebal melindungi dari panas yang dapat mencapai 50oCMULUT DAN BIBIR unta sangat kuat sehingga dengan mudah dapat makan tumbuhan berduri dan menghilangkan kelaparannyaKAKI unta lebar sehingga walaupun tubuh unta besar, tetapi ia tidak tenggelam ke dalam pasirKULIT DI BAWAH KAKI unta tebal sehingga tapak kakinya tidak akan terbakarDUA LAPIS BULU MATA bergerak cepat seperti sebuah perangkap dan ia melindungi mata unta ketika ribut pasirPemberi Rizki
(رَازِقًا )Memelihara
Arti Rabb yang kedua: PEMBERI RIZKI (Raziq)Bukan hanya mencipta saja, Allah pun memelihara alam semesta dengan memberikan rizki kepada semua makhlukNyaوَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz). (11:6)Jangan Takut Kelaparan
Di masa jahiliyah dulu, ada yang membunuh anak-anak mereka karena takut kemiskinanAllah melarangnya (6:151, 17:31) Cara Mendapatkan Rizki
Ada hewan udara (burung), rizkinya ada di dalam airAda hewan air, rizkinya ada di udaraAda hewan yang buta, tetapi tidak pernah kelaparanBagaimana dengan manusia?هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا 2:29
Rizki manusia ada di mana-mana dan berbagai jenisKenapa masih ada manusia yang mati kelaparan?Masalah Distribusi
Allah sudah menetapkan bahwa manusia itu ada yang kaya (rizkinya berlebih) dan ada yang faqir (rizkinya kurang sekali)Semuanya itu adalah ujian manusia: bersyukur untuk si kaya (tidak sombong dan kikir) dan bersabar untuk si faqir (tidak membenci si kaya yang disebut dalam istilah lain kaum borjuis)Di sinilah Islam mensyari’atkan zakat, infaq, shadaqahPenguasa dalam Islam bertanggung jawab terhadap masalah ini59:7 كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْIni ayat terkait masalah distribusi (pemerataan) agar kemakmuran tercapaiBukan ke Dukun
Kalau yakin bahwa Allah itu Raziq, tentu segala keperluannya dimintakan kepada AllahBukan ke dukun, atau gunung, atau kuburan, atau yang lainnya dalam rangka minta pesugihan (kaya)40:60 berdoalah kepadaKu niscaya Aku mengabulkannyaوَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki (62:11)Pemilik
(مَالِكًا)Pemilik
Arti Rabb yang ketiga adalah PEMILIKAllah yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta, maka Allah adalah satu-satunya Pemilik alam semesta ini2:284 milik Allah-lah apa yang ada di langit dan di bumi1:4 Pemilik hari pembalasanApa yang kita miliki hakikatnya adalah milik Allah -> mesti digunakan sesuai dengan keinginan PemiliknyaMemberi dan Mengambil
Karena semua alam ini milik Allah, maka terserah kepada Kehendak Allah untuk memberikan kepada siapa saja atau mengambilnya dari siapa sajaInilah kesadaran seorang mu’min ketika mendapat musibah, sehingga ia mengucapkan (2:156):إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Jika kita menyadari hal ini, makaTidak akan sombong ketika diberi oleh AllahTidak akan putus asa jika kehilangan sesuatu (57:22-23)Kesopanan Allah
Meskipun semuanya milik Allah, akan tetapi ketika memerintahkan kepada hambaNya untuk berinfaq, dilakukan dengan sangat sopanSeakan itu milik hambaNya, DiriNya hanya meminjam sajaPerhatikan ayat berikut (57:11):مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Atau memberikan balasan yang berlipatganda hingga 700 kali lipat bahkan lebih (2:261)Pelindung
(وَلِيًّا)Allah sebagai Raja
(مُلْكِيَّةُ اللهِ)Allah SWT adalah Rabb yang menciptakan, memelihara, dan memiliki alam semestaOleh karena itu, wajar kalau Allah adalah Raja dan Penguasa alam semesta ini (35:13)ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ
Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaanRaja yang Berkuasa
Sebagai Raja, Allah adalah- WALI (pelindung, pemimpin, dan penolong)
- HAKIM (pembuat hukum)
- AMIR (Pemerintah)
Ketiga hal di atas hak Allah sajaApabila ada makhluk yang mengaku dirinya berhak sebagai salah satu di atas tanpa ada izin dari Allah (sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah) maka berarti mensejajarkan diri dengan AllahWali
Wali berarti pelindung atau penolong atau pemimpinMasalah perwalian menjadi pembeda antara mu’min dan kafir (2:257)Allah adalah wali bagi orang-orang berimanWali bagi orang-orang kafir adalah thaghut (setan)Karena taghut atau setan itu sebenarnya bukan penolong atau pelindung atau pemimpin, maka hakikatnya orang-orang kafir itu tidak memiliki wali (47:11)Yang diizinkan Allah SWT selain DiriNya sebagai wali hanya Rasul SAW dan Mu’min (yang memenuhi 3 syarat) 5:55yang mendirikan salat danmenunaikan zakat,seraya mereka tunduk (kepada Allah).Orang Kafir Menjadi Wali?
5:51 secara tegas melarang orang-orang beriman menjadikan orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai wali„Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.”Tindakan ini digolongkan tindakan zhalim yang tidak akan mendatangkan hidayah3:118 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”Pembuat hukum
(حَاكِمًا )Hakim
Allah SWT adalah satu-satunya yang berhak membuat hukum untuk makhlukNyaKarena Dialah Pencipta mereka, Pemelihara mereka, Pemilik mereka, wali merekaDialah yang paling mengetahui apa yang baik dan buruk untuk makhlukNyaBerarti apa yang Allah perintahkan pastilah sesuatu yang baik dan apa yang dilarangNya pastilah sesuatu yang buruk (7:157)يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ
Keterbatasan Manusia
Manusia penuh dengan berbagai macam keterbatasanKarena itu, hukum yang dibuat manusia, tanpa bersandar kepada hukum Allah, pastilah hukum yang penuh keterbatasanKeterbatasan manusia yang paling menonjol adalah- Dipengaruhi oleh perasaan yang ada pada dirinya (sayang atau benci)
- Tidak mengetahui diri manusia itu sendiri secara detail, karena bukan penciptanya
- Pengetahuan manusia tentang sesuatu di luar dirinya pun sangat terbatas
Hukum Allah
Hukum Allah adalah yang Terbaik
5:50 Allah menantang manusia untuk melakukan perbandingan, manakah yang terbaik: hukum Allah atau hukum jahiliyah?6:152 وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى -> tidak dipengaruhi oleh rasa cinta karena hubungan kekerabatanContoh kasus: Wanita dari Bani Makhzum yang mencuri. Agar tidak dipotong tangannya maka minta Usamah bin Zaid negosiasi dengan Rasul SAW. Beliau SAW marah. “Kalau Fathimah bin Muhammad mencuri, maka aku yang akan memotong tangannya.”5:8 وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآَنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى -> tidak dipengaruhi oleh rasa benciKisah baju besi Khalifah Ali ra yang ditemukan di tangan seorang Nasrani. Kemudian Ali mengadukan ke hakim (Syuraih), tapi tidak ada bukti. Akhirnya ditetapkan sebagai miliki orang Nasrani tadi. Tidak berapa lama dia berkata:'Aku bersaksi bahwa ini adalah hukum para nabi, Amirul Mukminin mengajukan diriku ke majelis hakim dan majelis hakim memutuskan hukum atas dirinya. Aku bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Demi Allah, baju perang ini adalah milikmu wahai Amirul Mukminin, aku mengikuti pasukan ketika engkau berangkat ke peperangan Shiffin dengan mengendarai untamu yang berwarna abu-abu. 'Ali berkata, 'Karena engkau sudah masuk Islam maka ambillah baju perang itu.' Maka lelaki itupun membawanya dengan kudanya."Hak Menentukan Hukum
Allah menegaskan dengan sangat jelas bahwa hak menentukan hukum adalah hanya milik Allah (6:57, 12:40,67)إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ
Menetapkan hukum itu hanyalah hak AllahTidak ketetapan dan hukum kecuali bagi Allah bukan selainNyaAllah menghukumi makhlukNya sesuai dengan kehendakNya, kemudian melaksanakan hukumNya, dan menetapkannya tanpa adanya yang dapat menolaknyaTidak Berhukum Allah
Karena hak menentukan hukum itu hanya milik Allah, maka bagi yang tidak mengikutinya dapat digolongkan kedalam tiga kategori- KAFIR (5:44): jika menolak hukum Allah
- ZHALIM (5:45): menerima hukum Allah, tapi tidak dilaksanakan, yang dilaksanakan hukum lainnya
- FASIQ (5:47): melaksanakan hukum Allah, tapi banyak dilanggar
Bertahkim Ke Manusia
Al-Qur’an menyebutkan dua ayat berkaitan dengan tahkim kepada manusia -> berarti ini termasuk syari’at- Menyelesaikan perselisihan keluarga dengan menunjuk hakam dari pihak suami dan hakam dari pihak istri. Keputusan diserahkan kepada keduanya (4:35) فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا
- Menentukan denda bagi yang membunuh binatang buruan saat ihram diputuskan oleh dua orang adil yang ditunjuk (5:95) يَحْكُمُ بِهِ ذَوَا عَدْلٍ مِنْكُمْ
Tidak Ada Pilihan Lain
Sikap orang berimana apabila Allah dan RasulNya sudah menetapkan keputusan, maka tidak mencari pilihan yang lain (33:36)Tidak ada ganjalan di dalam hati ketika menerima ketetapan Allah dan RasulNya (4:65)Ayat ini berkaitan dengan sengketa air yang mengalir ke kebun di Al-Harrah antara Zubair dan seorang Anshar ahli Badar. Semula Rasul menetapkan keputusan yang memihak Anshar, tetapi orang Anshar itu salah tanggap dan menuduh Rasul berpihak kepada Zubair karena dia keponakannya. Rasul marah dan akhirnya memberi keputusan yang jelas-jelas memihak ZubairSebab lain: dua orang yang bersengketa kemudian mengadukan ke Rasul dan diputuskan secara adil, tapi pihak yang kalah tidak puas dan mengadukan ke Abu Bakar. Keputusan tidak berubah. Lalu mengadukan ke Umar, lalu Umar memenggal leher orang yang menolak keputusan Rasul dan Abu BakarPemerintah
(آمِرًا)Amir
Karena Allah itu Raja, maka Dia adalah AMIR (Pemerintah = yang memiliki wewenang untuk memerintah)7:54 أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ (Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah)Semua perintahNya wajib dilaksanakan, kalau tidak, ada hukumannya dan bagi yang melaksanakan ada pahalanyaSikap mu’min: سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا (24:51) meskipun beratSikap orang kafir: سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا (2:93, 4:56)(انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا)
(انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا)9:41 perintah untuk berjihad baik dalam keadaan ringan maupun beratAbu Thalhah telah berperang bersama Rasul, Abu Bakar, dan UmarPada usianya yang sudah tua di masa Utsman, dia tetap mau berperangAnak-anaknya mencegahnya tetapi beliau membaca ayat ini sambil berkata, “Tua maupun muda; Allah tidak mendengar alasan apapun dari seseorang.”Kemudian berangkat dan syahidAllah sebagai Tujuan
(غَايَةً)Orang yang menjadikan Allah sebagai Raja yang dimintai perlindungan dan pertolonganNya, Raja yang hukum-hukumNya dilaksanakan, dan Raja yang ditaati perintah-perintahNya, maka pastilah akan menjadikan ALLAH SEBAGAI TUJUAN AKHIR SEGALA AMALNYAKalau demikian maka ia melaksanakan semboyan:الله غاَايَتُنَا
Allah Tujuan Kamiإِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
"Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (6:162)فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ
Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. (51:50)Ilah yang Disembah
Dengan kita beriman sesuai dengan tuntutan-tuntutan tauhid dari Rububiyah hingga Mulkiyyah serta menjadikan Allah sebagai tujuan akhir kita, maka kita telah membersihkan iman kita dengan sebersih-bersihnyaKita menjadikan Allah sebagai satu-satunya Ilah yang disembah (114:3)Itulah tuntutan TAUHID ULUHIYYAHOrang kafir Quraisy mengimani rububiyyah Allah (29:61,63) dengan penuh keyakinan, tapi tidak mengimani mulkiyah dan uluhiyah AllahPasti Jawabannya ALLAH
Kalau mereka ditanya"Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?“"Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?“ Tapi…
Mereka berpaling dari jalan yang benarKebanyakan mereka tidak memahaminyaJangan sampai kembali pada keimanan orang-orang Quraisy bahkan lebih buruk lagiTauhid yang Murni
Berpeganglah pada TAUHID YANG MURNIوَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus (98:5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar