Terjemahan kitab Minah assaniyyah
(Sayyid ‘Abdul Wahhab As-Sya’rani, dari wasiyat tuan gurunya yang ma’rifat billahi Ta’ala yaitu Syaikh Abu Ishaq Ibrahim Al-Matbuliy)
wasiat ke 4
Tidak menyakiti orang lain.
(وَ) احذر أيضا (مِنَ أذَى الْخَلْقِ) فإنه من السموم القاتلة.
“Hindarilah olehmu menyakiti orang lain”
Karena sesungguhnya ia termasuk racun yang mematikan.
(Penjelasan admin:
Yang mematikan itu hanya Allah semata, tapi maksudnya di sini adalah
Jangan menyakiti hati orang lain karna:
1. Allah itu maha adil,
Dia akan membalas perbuatanmu dengan adil, sekalipun yang kau sakiti itu adalah orang kafir dengan catatan dia tidak menyakiti dan menganggu.
2. Allah itu maha tau, maha melihat, bahkan jika kau telah syuhudul wahda fil qasroh maka kau akan melihat dia ada di mana mana sehingga kau tidak akan melihat segala sesuatu selain dia bahkan saat kau melihat orang yang ingin kau sakiti itu, karna Allahpun ada di dalam dirinya, menyakiti orang lain tanpa di benarkan hukum syariat Islam maka sama saja dengan menyakiti allah.
Dan rosulpun berkata:
"Siapa yang mengganggu kafir zindik (kafir tapi tidak mengganggu Islam) maka sama saja dengan dia mengganggu aku")
kembali ke terjemahan kitab:
قال الإمام سهل رحمه الله تعالى : "إنما حجب الخلق عن الوصول ومشاهدة الملكوت بشيئين : سوء الطعمة، وأذى الخلق"
Imam Sahl rahimahullahu Ta’ala berkata; “Sesungguhnya terhijabnya seseorang dari wushul ke hadirat Allah Ta’ala dan menyaksikan beberapa keajaiban kerajaan langit di sebabkan oleh dua hal yaitu; Makanan kotor dan menyakiti orang lain”.
وقال أيضا : "أصولنا سبعة : التمسك بكتاب الله تعالى، والإقتداء بسيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأكل الحلال، واجتناب المعاصى، والتوبة، وأداء الحقوق، وكف الأذى،
Dan Imam Sahl rahimahullahu Ta’ala juga berkata; Pedoman kami di dalam menempuh jalan menuju Allah Ta’ala ada tujuh;
Berpegang teguh dengan kitab Allah Ta’ala
Mengikuti sunnah junjungan kami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Makan makanan yang halal.
Menjauhi perbuatan maksiyat.
Bertaubat.
Melaksanakan segala kewajiban.
Menahan diri dari menyakiti orang lain.
وهو على نوعين : أحدهما كف الأذى الجوارح الظاهرة، ثانيهما كف القلب عما يخطر فيه من سوء الظن بالناس فإنه من السموم القاتلة ولا يشعر به كل أحد، لاسيما سوء الظن بالأولياء والعلماء وحملة القرآن.
Menahan diri dari menyakiti orang lain ada dua;
Pertama; Menahan diri dari menyakiti angota dzohir.
Kedua: Menahan diri dari bisikan hati yang berupa buruk sangka kepada orang lain. Sesungguhnya hal itu termasuk racun yang mematikan yang tidak dimengerti oleh setiap orang, apalagi buruk sangka pada para wali Allah, ‘ulama’ dan orang-orang hafal Al-Qur an.
وفى وصية سيدى على بن وفا رحمه الله تعالى : "إياكم أيها المريدون أن تقعوا فى حق أحد من أقران شيخكم فإن لحوم الأولياء سم ولو لم يؤاخذوكم، وإياكم ثم إياكم من الإستهانة بغيبة أحد ولو لم تبلغه تلك الغيبة بل خافوا منها أكثر مما تخافون إذا بلغته فإنه وليه الله تعالى" فاعلم ذلك يا أخى.
Dalam wasiyat tuanku ‘Aliy bin Wafa rahimahullahu Ta’ala di sebutkan; “Waspadalah kalian wahai orang-orang yang menempuh jalan menuju Allah Ta’ala akan hak seseorang dari kawan guru-guru kalian (para auliya’), karena sesungguhnya daging para kekasih Allah itu adalah racun, sekalipun mereka tidak mengambil tindakan apapun terhadap kalian. Waspadalah kalian, dan waspadalah kalian dari menganggap remeh menggunjing seseorang walupun gunjinganmu tidak sampai kepadanya, bahkan takutlah kalian dari menggunjing lebih tukut dari apa yang paling mereka takuti apa bila gunjimganmu sampai kepadanya, karena sesungguhnya Allah Ta’ala mengasihinya”. Ketahuilah hal itu wahai saudaraku!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar