Sebelum mengaji dan mengkaji DIRI
Kita perlu tahu Wujud itu Sifat Wajib bagi ALLAH Ta'ala.
Cuba fahami apa sebenarnya kalam
LA MAUJUD BIHAQI ILLALLAH
atau Selain ALLAH tidak ada
atau yang Ada itu hanya ALLAH
apakah sebenarnya Tujuan setiap Insan
Setelah segalanya ALLAH... yang zahir dan Bathin itu ALLAH awal akhir itu ALLAH
Yang menafi dan yang diisbatKan itu Orang yang sama AKU kata ALLAH.
Maka kenapa lagi mencari ALLAH
Jika semuanya ALLAH
Sudah terang yang ada itu, itulah ALLAH.
Maka itulah Nabi berpesan kenal Diri kenalah ALLAH Sebenarnya Mengenal Diri membahas RASA dan KESEDARAN HAKIKI.
Dahulu tidak kenal setelah Mengenal sebenarnya HANYA KESEDARAN namun yang Ampunya Nama tetap sama jua..
Keistimewaan Manusia adalah ia Mengenal siapa sebenarnya DIRInya.
Kesempurnaan manusia itu adalah dapat Isra' Mikraj walau semua itu Hakikatnya AKU inilah Hakikatnya.
Namun cuba kita renungkan..
Malaikat juga tidak Mengenal Dirinya, jika Malaikat Mengenal Diri sudah tentu ia nampak AKU lah Manusia itu dan ketika AKU menjadi Khalifah Malaikat itu tidak sesekali berkata apakah Tuhan Ku ingin melihat Manusia berbunuhan dan saling menumpahkan darah inilah tanda kalam Malaikat itu tidak Makrifat. Sungguh AKU Allah yang mengetahui.
Demikian juga cerita Iblis
jika Iblis Makrifat kenal Dirinya sudah tentu Iblis nampak ADAM itulah Wajah AKU sudah tentu Iblis bersujud kepada AKU disebalik ADAM. Kenapa Iblis tidak sujud Kepada ADAM Kerana Iblis tidak mempunyai RASA perasaan sesempurna Manusia yang Mengenal DIRI.
Maka
Puncak Makrifat itu sebenarnya pada Diri Peribadi supaya Wujud hanya SATU, tidak lagi mencari-cari di mana ALLAH. Inilah AKU seadanya dengan adanya dan ketiadaannya. Zahir Nabi Muhammad itulah wajah AKU Dan Batin Muhammad itulah RupaKu. Kemana saja AKU menghadap , itulah AKU nyata dengan Wajah AKU.
Pemutus MAKRIFAT itulah AKU
Namun ketentuan dan ketetapan AKU tetap berlangsung seperti apa yang AKU tulis di Azali yang diZahir dan dinyatakan oleh RUH. maksudnya RUH itu hanya melepaskan Gerak dan kelakuan AKU..bergerak nya Ruh itu adalah gerak ketetapan dan ketentuan DI Lauh MahFuz KU
RUH itu kitab bagi Jasad menceritakan segala kelakuan, rezeki, jodoh, dan kematian jasad, rupa jasad dan warna kulit dan pemikiran dan bakat-bakat jasmani semuanya sedia pada RUH yakni KITAB yang tidak akan berubah dan tidak boleh dihapus atau ditambah lagi tulisan-tulisan kitab ini
Kembali kepada ketetapan dan ketentuan itulah yang dikatakan kembali kepada Syariat Allah. maksud Syariat sebetulnya bukanlah Sembahyang, Sedekah, Zakat, Haji, Puasa dan lain lain itu. Itu perbuatan Syariat saja Jadi setiap Manusia itu ada ketentuan dan ketetapan baginya kitab samada buruk atau baik, suka atau tidak suka maka itu IQRA, Bacalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar