Selasa, 14 Desember 2021

LA MAUJUD BIHAQI ILLALLAH


Sebelum mengaji dan mengkaji DIRI

Kita perlu tahu Wujud itu Sifat Wajib bagi ALLAH Ta'ala.


Cuba fahami apa sebenarnya kalam

LA MAUJUD BIHAQI ILLALLAH

atau Selain ALLAH tidak ada

atau yang Ada itu hanya ALLAH

apakah sebenarnya Tujuan setiap Insan

Setelah segalanya ALLAH... yang zahir dan Bathin itu ALLAH awal akhir itu ALLAH

Yang menafi dan yang diisbatKan itu Orang yang sama AKU kata ALLAH.

Maka kenapa lagi mencari ALLAH

Jika semuanya ALLAH


Sudah terang yang ada itu, itulah ALLAH.

Maka itulah Nabi berpesan kenal Diri kenalah ALLAH Sebenarnya Mengenal Diri membahas RASA dan KESEDARAN HAKIKI.


Dahulu tidak kenal setelah Mengenal sebenarnya HANYA KESEDARAN namun yang Ampunya Nama tetap sama jua..

Keistimewaan Manusia adalah ia Mengenal siapa sebenarnya DIRInya.

Kesempurnaan manusia itu adalah dapat Isra' Mikraj walau semua itu Hakikatnya AKU inilah Hakikatnya.


Namun cuba kita renungkan..

Malaikat juga tidak Mengenal Dirinya, jika Malaikat Mengenal Diri sudah tentu ia nampak AKU lah Manusia itu dan ketika AKU menjadi Khalifah Malaikat itu tidak sesekali berkata apakah Tuhan Ku ingin melihat Manusia berbunuhan dan saling menumpahkan darah inilah tanda kalam Malaikat itu tidak Makrifat. Sungguh AKU Allah yang mengetahui.


Demikian juga cerita Iblis

jika Iblis Makrifat kenal Dirinya sudah tentu Iblis nampak ADAM itulah Wajah AKU sudah tentu Iblis bersujud kepada AKU disebalik ADAM. Kenapa Iblis tidak sujud Kepada ADAM Kerana Iblis tidak mempunyai RASA perasaan sesempurna Manusia yang Mengenal DIRI.


Maka

Puncak Makrifat itu sebenarnya pada Diri Peribadi supaya Wujud hanya SATU, tidak lagi mencari-cari di mana ALLAH. Inilah AKU seadanya dengan adanya dan ketiadaannya. Zahir Nabi Muhammad itulah wajah AKU Dan Batin Muhammad itulah RupaKu. Kemana saja AKU menghadap , itulah AKU nyata dengan Wajah AKU.


Pemutus MAKRIFAT itulah AKU

Namun ketentuan dan ketetapan AKU tetap berlangsung seperti apa yang AKU tulis di Azali yang diZahir dan dinyatakan oleh RUH. maksudnya RUH itu hanya melepaskan Gerak dan kelakuan AKU..bergerak nya Ruh itu adalah gerak ketetapan dan ketentuan DI Lauh MahFuz KU


RUH itu kitab bagi Jasad menceritakan segala kelakuan, rezeki, jodoh, dan kematian jasad, rupa jasad dan warna kulit dan pemikiran dan bakat-bakat jasmani semuanya sedia pada RUH yakni KITAB yang tidak akan berubah dan tidak boleh dihapus atau ditambah lagi tulisan-tulisan kitab ini


Kembali kepada ketetapan dan ketentuan itulah yang dikatakan kembali kepada Syariat Allah. maksud Syariat sebetulnya bukanlah Sembahyang, Sedekah, Zakat, Haji, Puasa dan lain lain itu. Itu perbuatan Syariat saja Jadi setiap Manusia itu ada ketentuan dan ketetapan baginya kitab samada buruk atau baik, suka atau tidak suka maka itu IQRA, Bacalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar