Rabu, 15 Desember 2021

SAKARATUL MAUT

 

Ingatlah Wahai semua Insan, kedatangan rupa-rupa yang di bayangkan di atas hanya sekali sahaja dan kedatangan mereka tidak menentu. Cuma tugas kita adalah menunggu rupa putih iaitu rupa Nabi Muhammad Saw dan berkatalah kita:


Setelah itu datanglah Sakaratul-Maut berdiri ke pihak kepala kita di antara kedua keningnya berCahaya seperti Bulan penuh Purnama memenuhi tujuh petala langit dan tujuh petala bumi dan di dalamnya seperti rupa kita sendiri. Adapun rupa Sakaratul-maut itu adalah berwarna hening macam Cermin kosong bentuk rupa Manusia dan wajahnya adalah seperti Wajah kita jua memang ianya betul-betul seperti Wajah kita, di antara kedua-dua keningnya bercahaya seperti bulan, kita dapat pula melihat wajah kita di dalam tubuhnya. Adapun bagi orang-orang Makrifat dan sampai pula Martabatnya serta orang Ariffin Billah dan Wali-Wali Allah apabila sampai masa saat menghadapi Sakratul Maut, maka tidak sesiapapun yang dapat mengambil nyawanya kecuali Allah sendiri dengan menunjukkan Wajah rupanya, seperti yang pernah dilihat oleh Rasulullah ketika Mikraj dan Nabi Musa ketika Munajat di Bukit Tursina. Tidaklah boleh dibayangkan, hanya Allah sahaja yang Maha Mengetahui, maka di saat itu dibukakan penglihatan dengan penglihatan Makrifat Allah dengan Ilmu yang amat Sempurna. Maka di saat menghadapi Sakratul-Maut itu hilanglah segala kesakitan yang dahsyat itu dan lekalah kita dengan pandangan Makrifat sehingga kita tidak mengetahui yang kita ini telah terpisah di antara Roh dan Jasad. Adapun rupa Rasulullah yang datang kepada kita ini, iaitu ketika kita menghadapi Sakaratul-maut adalah amat elok sekali, tiada bandingan di Alam Maya ini, itulah rupa putih yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang Ariffin Billah di saat kematiannya. Alangkah bertuahnya kita jika kita dapat menemui Mati dengan penuh ketenangan seperti yang pernah dihadapi oleh para Aulia, Rasulullah dan para Wali-Wali Allah yang lain.

Akhir Kalam marilah kita renungi kala-kata seorang Ulama Tasauf yang berbunyi:


Mati itu tiada sakat

Setiap had bertambah dekat

Umpama ikan terlekat di pukat

Sekadar menanti tuannya Angkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar